“Reyna cinta sama Kakak....” bisik Reyna lirih, namun sanggup membuat Arya serasa mati rasa. Ia menatap Reyna lekat. Benarkah? Benarkah yang ia dengar??
“Dear... what....?” Arya tak mampu mengucapkan kata apapun, lidahnya serasa kelu, jantungnya berdetak dengan cepat, membuat tubuhnya serasa gemetar.
Reyna menatap Arya leat, selapu bening mulai tercipta di matanya. Reyna membelai pipi sang kakak lembut.
“Reyna cinta sama Kakak... hiks... disana, ada sosok lelaki yang membimbing Reyna, yang menyadarkan Reyna, bahwa Reyna cinta sama Kakak... entah sejak kapan... hiks... Reyna Cuma mau...”
“My dear!” desah Arya cepat sambil memeluk Reyna erat, air mata telah mengalir membasahi wajahnya, air mata bahagia.
“Ini bukan mimpi kan? Rey.... Kakak tidak bermimpi kan?” tanya Arya serak, Reyna menggeleng. Arya tertawa pelan. ia lalu melepas pelukannya dan menatap Reyna lekat.
“Apa kau ingin Kakak menjawab my dear?” bisik Arya, Reyna lalu menundukkan kepalanya malu, membuat Arya mengecup hidungnya ringan.
“Kakak sangat mencintaimu Rey.... Sangat mencintaimu.” Ucap Arya tegas, Reyna menatap Arya lekat. Arya membelai wajah Reyna lembut.
“Maukah kau menjadi gadis Kakak? Gadis yang seutuhnya hanya milik Kakak? Sebagai kekasih?” tanya Arya smabil menatap Reyna lekat, dan tanpa perlu berpikir kembali, Reyna menganggukkan kepalanya mantap. Membuat Arya tertawa dan memeluknya penuh cinta.
“You are my girlfriend dear...” bisik Arya sambil mengecup kening Reyna lembut. Reyna lalu balas memeluk Arya.
“Reyna sayang sama Kakak..” bisik Reyna, Arya tersenyum.
“And I love you my dear... soo much...” balas Arya membuat pipi Reyna merona seketika, Arya tertawa lalu mengecup pipi Reyna lembut.
Tanpa mereka sadari, ada dua pasang mata yang menatap mereka dengan dua tatapan berbeda. yang satu penuh denga kebahagiaan dan kelegaan, dan sepasang mata lainnya, menatap kejadan di depannya dengan perih, dengan senyum yang tersungging di bibirnya, namun luka yang berdarah serta hatinya yang remuk redam di dalam. Dan setetes air mata itu jatuh begitu saja. Jatuh dari mata seorang manusia, yang dianggap ‘PANTANG’ untuk meneteskan air mata. Dia adalah seorang PRIA, yang hancur karena seorang wanita. Elang.
*****
Elang menatap pigura di hadapannya, menamplkan fotonya dengan gadis yang amat ia cintai. Amat sangat ia cintai. Ia kembali mengingat masa dimana mereka masih bersama, masa dimana mereka masih terjalin atas suatu hubungan atas nama cinta.
“Elang... Ishh.... tungguin.” Rajuk Reyna sebal, bagaimana ia tidak sebal jika Elang terus saja melangkah meninggalkannya. Elang tertawa sambil kembali menghampiri Reyna, ia lalu mengecup pipi Reyna gemas.
“Ada apa honey?” tanya Elang, Reyna menatapnya sebal.
“Kita mau kemana sih? Katanya mau dinner, kok malah naik-naik bukit gini, nyeremin lagi!” ucap Reyna sebal, Elang lalu jongkok di hadapa Reyna.
“Naiklah.” Pinta Elang, membuat Reyna terdiam.
“Eh.. kok? Gak ah aku mau jalan.” Ucap Reyna menolak, namun Arya menahan tangannya erat.
“Naiklah my princess.” Bisik Elang lagi, membuat pipi Reyna merona.
“Baiklah kalau kau memaksa.” Bisik Reyna membuat tawa Elang pecah. Reyna tersenyum malu. Ia digendong oleh lelaki yang paling keren di sekolahnya. Kekasihnya. Ia mengalungkan tangannya di leher Elang, membuat Elang tersenyum. Elang mengecup tangan Reyna mesra.
YOU ARE READING
My Beautiful Sista
RomanceSiapa yang tau bahwa cinta akan datang pada mereka tanpa mereka sadari... Sebuah Cinta yang mungkin terlarang, atau bahkan TAKDIR lah yang melarang mereka bersatu... TAKDIR memang mempertemukan mereka menjadi dua sosok yang saling menyayangi, tapi a...
^^My Beautiful Sista Part 16^^
Start from the beginning
