21

3.1K 221 13
                                    

Suatu pagi di hari senin Shani dan Gracia tengah duduk manis di salah satu bangku di sebuah taman bermain di dekat rumah baru Shani di daerah Bandung.

Keduannya sama sama melamun dan entah apa yang sedang masing" pikirkan. Gracia sendiri dengan nyaman bersandar pada bahu Shani dan Shani ikut menempelkan kepalanya pada kepala Gracia. Tangan mereka tautkan takut salah satu diantara mereka pergi. Mereka terlihat nyaman dengan posisi itu sejak pertama duduk.

Fyi. Gracia sudah diperbolehkan pulang sejak sore hari kemarin dan Gracia juga sudah meminta izin kepada pihak sekolah untuk libur beberapa hari. Okta juga sudah pulang ke jakarta pagi buta dengan membawa mobil milik Gracia. soal kedua orang tua Gracia dengan desakan Shani, Gracia akhirnya memberitahu mama dan papanya tetapi Gracia juga mengatakan bahwa dia dalam keadaan baik baik saja dan tidak memperbolehkan untuk di jenguk mereka karna ingin berlama lama dengan sahabaatnya yaitu Shani.
Terkait kondisi papa Shani, beliau makin pulih meski masih di rawat di rumah sakit.
Senin ini Shani diizinkan oleh mama dan papanya untuk menemani Gracia beristirahat di rumah mereka.
Dan di taman inilah sekarang Shani dan Gracia berada.

"Cici ..'
Panggil Gracia setelah beberapa waktu keduanya hanya diam.

"Hemm?.' jawab Shani dengan posisi yang sama.

"Gimana keadaan cici sekarang ? masih sakit ngak perutnya ?.' tanya Gracia.

Kemarin Gracia adalah orang yang paling panik disaat Shani mengeluh sakit pada perutnya. Gracia sendiri yang membawa Shani menuju bangsal yang di pakai Gracia lalu memanggil dokter, sungguh khawatir Gracia saat itu.

"Sudah baikan Gre, kamu ngak usah khawatir lagi.'

"Huh .....jangan lupa makan dong ci, sesibuk apapun cici harus makan nanti maagnya ngak kambuh kayak kemarin dan aku takut banget tahu' ungkap Gracia, Shani tersenyum mendengarnya.

"Iya, kemarin emang belum sempet makan aja Gre makanya kambuh.'

"Ci ?"

"Apa ?"

"Jalan" yuk di bandung, sebelum aku pulang aku mau satu hari ini bisa berdua sama cici seharian.'

"Tapi kamu baru keluar dari rumah sakit Gre ngak boleh kecapean dulu, kan bisa kapan kapan aja jalan jalan nya.' ucapan Shani membuat Gracia memajukan bibir bawahnya, bete.

"Masa sehari aja ngak boleh, lagian besok mama kesini buat jemput aku dan pasti ngak banyak waktu yang aku punya bareng cici. Nanti kan jarang ketemu  juga, ayoklah ci' bujuk Gracia memelas dan kini Gracia sudah duduk tegak dan menghadap Shani.

"Tapi kalau kamu ngeluh cape yang buat aku males Gre nantinya.' kata Shani tanpa melihat wajah memelas Gracia.

"Ngak bakalan deh, janji ' ucap Gracia disusul dua jari tengah dan telunjuknya ia angkat.

"Hemmm.' Shani masih menimbang bimbang permintaan Gracia.

"Yuk ahh lama mikir dulu.'

Gracia menarik tangan Shani dan membawanya kembali ke rumah Shani.

"Mana kunci mobil kamu, biar aku yang bawa.'

Gracia mengadahkan tangannya meminta kunci mobil Shani.

"Mau kemana ? .' tanya Shani memicingkan matanya.

"Dah keles kasih aja, biar sang profesor yang akan ajak tuan putri jalan.'

Shani memutar bola matanya jengah saat Gracia kembali pada mode alay.

"Nih.." Shani menyerahkan kunci mobilnya.
"Jangan ketempat yang jauh loh, awas aja' peringat Shani.

CERITA KITA BERDUAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum