Sapaku ceria pada nona dan tuan disana
Menggenggam cinta yang tak pernah sirna
Kalbu yang selalu bermula
Harapku pilu tak melahap kenang kita
Aku bukan pecinta buta, namun pecinta kata
Hanya pengagum cahaya senja pelipur lara
Keping rasaku yang sedang rapuh
Ditemani rasa rindu yang selalu riuh
Nona manis, jangan melulu berdiam diri
Hanya untuk menangisi yang tak pernah kembali
Sebab lorong waktu akan selalu begitu
Perlahan memakan memori dan masa lalu
Tuan, hadirmu memberikan rindu berpuan
Dan kenangku selalu tak bertuan
Entah kapan akan segera berpulang
Kepada tuan sang pemberi harapan