Karena cinta akan ku lakukan semuanya. Meski nyawa taruhannya. Cinta dan sayangku kepadamu benar adanya. Dan aku tidak akan melewatkan hariku denganmu, walau kita tercipta LDR. Ku kan tetap mencintaimu, kelak kau akan mengerti cintaku yang sesungggu...
Sejak kejadian malam itu, Diandra masih merasakan begitu berat dengan keputusan yang diambil oleh Indri. Cewek yang dia idam-idamkan dan dia banggakan kini pergi meninggalkan sejuta kenangan.
Diandra menghubungi teman-temannya dan janjian untuk bertemu di Liquid Cafe. Mungkin dengan hal tersebut dia bisa fly dan melupakan Indri.
Diandra memesan minuman dan duduk menunggu teman-teman kuliahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Eh.. Itu Diandra, ayoo kita kesana", kata Alfon.
"Iya, mari kesana", jawab Jalaludin.
Alfon dan Jalal berjalan menuju Nomor Meja 13 untuk bergabung dengan Diandra.
"Hay... Diandra. Udah dari tadi kamu?", tanya Alfon.
"Belum sih, baru 20 menit yang lalu. Silahkan duduk Jalal dan Alfon. Ini aku udah beli banyak buat kita semua", ucap Diandra.
"Gila kamu Diandra. Tumben beli sebanyak ini. Kamu baru putus cinta? Eh... Btw mana Indri? Biasanya kemana-mana kamu dengan Indri", tanya Jalal.
"Iya, Diandra. Kamu seperti orang patah hati ya. Tumben-tumbennya beli sebanyak ini. Oh iya bener tuh kata Jalal. Mana Indri? Kamu baru cerai ya dengan Indri?, sahut Alfon.
"Aku beli sebanyak ini kan buat kalian, bilang makasih gitu kenapa. Sudah tidak usah bahas Indri lagi. Minum saja yuk kita",ajak Diandra.
"Siap deh, Diandra. Mari kita minum", ajak Jalal.
Mereka bertiga menikmatin minuman haram itu dengan didampingi rokok Esse Change seharga 19.500 yang Diandra beli di Indomaret.
"Diandra, gila kamu sudah habis 10 batang rokok dan 2 botol minuman keras. Jangan banyak-banyak nanti kalau kamu sakit gimana?", tanya Alfon.
"Tidak apa-apa aku sakit Alfon. Lagian udah ga ada yang sayang denganku".
" Tidak boleh bicara seperti itu Diandra, masih banyak yang sayang dengamu. Contohnya kita, iyakan Alfon?", ucap Jalal.
"Iya benar tuh kata Jalal , Diandra".
Sebagai sahabat Alfon dan jalal iba melihat Diandra mabuk separah ini. Alfon dan jalal pun memutuskan untuk mengantar Diandra pulang. Waktu juga sudah menujukkan pukul 01.40 WIB. Alfon dan jalal pulang menuju kos Diandra. Disepanjang perjalanan Diandra menyebut nama Indri.
"Indri, Indri kenapa kamu tinggalkan aku? Apa salahku Indri. Aku sayang kamu".
Telah sampai dikos Diandra. Alfon dan jalal memanggil Indri dan meminta ijin Indri agar malam itu Diandra tidur di kamarnya.
Indri menolak. Tapi karena Alfon dan jalal memaksa, akhirnya terpaksa Indri Mengizinkan.
Diandra yang masih setengah sadar. Menatap Indri dengan nafsu yang tinggi. Tapi Indri tidak mempedulikan itu. Indri tetap melanjutkan mimpinya. Sedangkan Diandra pandangannya terus tertuju dengan keseksian tubuh Indri. Pelan-pelan Diandra mulai mendekati Indri. Diciumlah bibir seksi Indri. Indri menolak. Tapi Diandra terus memaksa dan Indri yang tertidurpun mulai mengikuti alunan goyangan lidah Diandra. Masa yang dulu telah hilang, kini kembali dengan sejuta keindahan surgawi dunia. Mereka berdua pun memulai game yang dulu sering dilakukan saat mereka masih pacaran.
