Yuan Side

13 3 4
                                    

Disclaimer: Kamijyo Akimine

________________________________________________________________________________


Aku memandang hujan melalui jendela ruang osis. Tak kupedulikan ocehan sang ketua sok bisa itu. Hatiku tak tenang. Apalagi setelah melihat seorang anak kecil dengan jas hujan berwarna kuning dan berbentuk anak ayam yang berjalan menuju gedung sekolahku. Dadaku berdebar takut. Aku takut dia kenapa-kenapa. Aku takut ada yang menculiknya. Aku takut ada yang menyakiti anak angkatku, Keikoku.

Ketua sok itu lagi-lagi menyuruhku untuk mendengarkan penjelasannya, aku menggebrak mejaku dan memakinya. Ketua sok itu akhirnya tenang dan kembali menjelaskan, aku kembali duduk dan mengawasi Keikoku dari atas. Keikoku terlihat kedinginan. Aku ingin segera memeluk dan membawanya kemari. Aku ingin memberi kehangatan padanya dengan segera.

Seseorang menepuk pundakku. Teman sekelasku, Taihaku. Dia tau aku memiliki seorang anak angkat, ia memintaku untuk sabar sejenak dan memberi solusi dari permasalahan ini agar aku bisa cepat keluar dan menghampiri anak kecilku itu. Aku menatap papan bertuliskan permasalahan yang sebenarnya sepele ini.

Aku menghela nafas panjang sebelum menjelaskan ideku untuk menyelesaikan masalah itu. Meski begitu mataku masih tetap mengawasi anakku yang sedang meringkuk kedinginan. Aku tak tahan lagi. Ketua sok itu mengangguk-angguk namun cara bicaranya seperti sedang meremehkan ideku.

"KALAU KAU TAK SUKA, YASUDAH! BIARKAN AKU PULANG! AKU TAK INGIN MEMBUAT ANAKKU MENUNGGU LEBIH LAMA LAGI!" Bentakku padanya dan segera mengambil tasku lalu keluar dari ruangan busuk itu. Kulihat Taihaku juga mengikutiku. Ketua sok itu dan beberapa orang lainnya memanggilku dan Taihaku, aku menulikan telingaku. Taihaku menggandeng tanganku, mencoba menenangkan emosiku.

"Tenanglah Yuan. Jangan sampai malah kau yang menyakiti anak itu." Ucap Taihaku. Aku menghela nafas. Menenangkan diriku. Taihaku mengangkat jempolnya, memberi semangat padaku. Aku mengangguk dan segera menghampiri anakku yang sudah menungguku. Aku menatapnya dengan sedikit sedih. Aku mengembangkan senyumku dan memanggilnya.

"Keikoku.. angkat kepalamu! Ayo kita Pulang!" Pintaku sambil mengulurkan tanganku. Kulihat ia menangis, bibir mungilnya bergetar menyebut namaku. Dengan cepat ia berlari menghampiriku dan memelukku. Menumpahkan segala dingin dan kesedihannya padaku. Aku mengambil payungku dan membukanya. Akupun menggendong anakku ini.

"Maaf, Keikoku. Tadi rapat osisnya berlangsung lebih lama. Jangan menangis, Keikoku. Ayah ada di sini untuk melindungimu dan membuatmu kuat." Ucapku sambil mengelus punggungnya. Kulihat ia mengangguk dan mengusap air matanya. Aku janji Keikoku, aku takkan membiarkan kau sendirian lagi. Aku sayang padamu anakku.

Aku sayang Keikoku!

________________________________________________________________________________

An: mau coba ngepost satu di sini.
Makanya masih ngepost di fandom favoritku nomor 1. XD
Lebih banyak post di AO3 (Archive Of Our Own)
Mungkin ke depannya pelan-pelan akan aku masukin cerita-cerita yang ada di AO3 ke tempat ini.

Di Tengah HujanWhere stories live. Discover now