Ekstra Part Satu

Mulai dari awal
                                    

Varoon Emilio Viazco

"MAMA!" teriakan itu membuat seorang wanita yang sedang memasak di dapur segera berlari ke arah kamar kedua anaknya.

Wanita itu, Shevanya menghentikan langkahnya saat sudah berada di ujung bawah tangga menuju lantai dua.

Shevanya menepuk dahinya sebelum kembali lagi ke dapur karena dia belum mematikan kompor yang diatasnya ada nasi goreng setengah jadi.

Setelah memastikan tidak ada kompor yang menyala, Shevanya segera berlari ke arah kamar kedua anaknya.

"Varoon, kenapa teriak, sayang?" tanya Shevanya seraya menggendong putranya yang sedang terisak di atas ranjang milik sang kakak.

"Papa sama Kakak jahat, Ma" adunya seraya menangis di bahu sang Mama.

"Jahat ke..."

"Ayo Princess Papa, kita ganti baju" perkataan Zidane memotong ucapan Shevanya, membuat wanita itu sebal dan menatap suaminya tajam.

Zidane hanya menyengir melihat tatapan galak sang istri tercinta dan...

Cup...

Zidane masih sempat-sempatnya mencium kening Shevanya saat melewati wanitanya. Dan hal itu membuat Shevanya tersenyum, melupakan kekesalannya.

"Papa sama Kakak jahat kenapa, sayang?" tanya Shevanya mengelus sayang puncak kepala Varoon.

"Masak Varoon nggak diajak mandi, Ma" adu Varoon lagi seraya menghapus air matanya kasar.

Shevanya terkekeh kecil, Varoon memang sangat manja, bahkan melebihi kakaknya yang seorang perempuan.

"Kamu kan udah mandi, Dek" kata sang kakak, Adelya keluar dari walk in closet masih dengan hanya menggunakan handuk kecil.

Varoon menatap tajam sang kakak sebelum kembali menangis tersedu-sedu, membuat Adelya melotot.

Varoon menyembunyikan wajahnya yang basah di ceruk leher Shevanya kembali, membuat Adelya mendengus kesal.

Adelya sekarang berusia 8 tahun sedangkan Varoon baru berusia 5 tahun. Keduanya sangat dekat, meskipun terkadang masih suka bertengkar.

Zidane keluar dari walk in closet dengan tangan yang membawa pakaian Adelya. Melihat hal itu Adelya segera berlari ke arah sang Papa.

Zidane menyamakan tingginya dengan Adelya dan mulai memakaikan baju kepada sang putri tersayang.

"Dah cantik princess Papa" kata Zidane menatap bangga hasil jerih payahnya mendandani Adelya.

"Jadi, kenapa Adek nangis, Adel?" tanya Zidane menatap Varoon lalu kembali menatap putri sulungnya bertanya.

"Kata Adek, kita nggak ngajak dia mandi, Papa" kata Adelya mengadu, membuat Zidane terkekeh.

Zidane mencium kening Adelya sebelum berjalan ke arah Shevanya yang masih mencoba menenangkan tangisan anak bungsunya itu.

Zidane mengangkat tangannya, memberikan kode kepada Shevanya agar memberikan Varoon kepadanya.

Varoon awalnya enggak digendong sang Papa, dia masih kesal karena tidak diajak main air bersama Papa dan Kakaknya.

"Sayang, sama Papa ya" bujuk Zidane terus menerus hingga jagoannya itu mau masuk ke dalam gendongannya.

"Maafin Papa sama Kakak ya" kata Zidane dan Varoon tetap diam, tidak menjawab apa pun.

"Gini deh. Varoon udah mandi belum tadi pagi?" tanya Zidane dan Varoon mengangkat wajahnya menatap Zidane.

Accident With Mr. Viazco✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang