Blue Night

119 10 0
                                    

Cerita ini kubikin jadi dua bagian, menggambarkan penyesalanku karena nggak bisa bertindak apapun buat Jjongie. Penggambaran Minho di sini bisa dibilang karena aku suka pairing ini. Mereka imut (dan ribut banget) kalo udah bareng.

So, enjoy!

..::..

Choi Minho menghembuskan nafas sembari membuka pintu kamarnya. Tangannya meraih saklar lampu dan pemandangan ruangan persegi itu pun menghiasi sepasang mata lelahnya. Bergegas membuka jaket dan baju lengan panjang hitam yang mengekangnya sedari siang tadi. Dia merogoh saku jeansnya lalu melempar Iphone ke atas kasur sementara dia melangkah cepat ke kamar mandi.

Anggota boyband SHINee itu menghabiskan sepuluh menitnya di kamar mandi dan keluar dengan tubuh polos, basah, dan wajah yang sedikit lebih segar dari sebelumnya. Senyumnya sedikit mengembang melihat segelas teh hangat di atas nakas samping kasur. Sang Ibu benar – benar mengerti dirinya.

Seakan tidak tertarik dengan lemari serta isinya, Minho memilih langsung menuju kasur dan meraih teh hangat tersebut. Dengan tubuh hanya terbalut handuk piyama, Minho menyeruput teh seperti orang kehausan. Lalu Iphone – nya berdering. Sebuah pesan dari Line terlihat di bagian atas layarnya.

Hyungie : Kau sudah sampai di rumah?

Minho tersenyum. Dia meletakkan gelas kosong itu dan beralih ke Iphone – nya, berbaring telungkup di atas kasur.

Minho : Sudah. Baru aja selesai mandi.

Hyungie : Minumlah sesuatu yang hangat. Jaga kesehatanmu. Jadwalmu padat banget.

Minho : Ne~ ibuku tadi bikin teh hangat.

Hyungie : Tidur sana, kau pasti capek.

Minho tersenyum lagi, kali ini lebih lebar. Sepasang kakinya menendang – nendang bantal yang menjadi alasnya, persis seperti orang pertama kali jatuh cinta. Minho mengetik cepat.

Minho : Hyungie.

Dalam tiga menit, pesan balasan muncul.

Hyungie : Kenapa?

Minho : Tiba – tiba aku rindu padamu. Kkk~

Sekilas Minho melirik jam digital di ponselnya. Pukul sebelas lima puluh dua menit. Lalu melirik percakapan itu lagi. Belum ada balasan. Minho pun memilih membuka Instagram sambil menunggu balasan yang selalu membuatnya tersenyum itu.

Feed pertama adalah postingan dari Onew. Tiba – tiba Minho teringat sesuatu, Benar juga, sebentar lagi konsernya.

Senyumnya muncul lagi ketika dia ingat dia sudah membeli tiket untuk dirinya sendiri.

..::..


Minho membuka matanya ketika mendengar kasurnya berderik padahal dia tidak bergerak. Nafasnya tertahan sejenak melihat sosok berambut perak dengan senyum sehangat musim panas di tepi ranjangnya. Minho bangkit dari tengkurapnya, duduk dengan wajah melongo.

Hyung... kok... di sini?

Tempat syuting variety show – ku di dekat sini. Jadi aku pengen berkunjung.

Minho terdiam, pria berambut perak itu juga terdiam. Lalu keduanya tersenyum.

Kau sudah baca pesanku? Minho memulai percakapan kembali, sekadar ingin mendengar sepasang bibir merah muda itu mengeluarkan sepatah dua patah kata dengan suara tenor menenangkan.

And The Dream I Had With You [Tribute to Jonghyun]Where stories live. Discover now