Prolog

690 165 29
                                        

"Jinyoung. Appamu sudah datang."

Pemuda berseragam berantakan bernama Kwon Jinyoung itu menatap malas pada pria dewasa berpakaian mahal yang baru memasuki pintu ruang konseling.

Tanpa berbicara apapun lagi, pria dewasa yang merupakan appa Jinyoung membungkuk meminta maaf pada sang guru konseling sebelum pergi mengikuti putranya yang lebih dulu keluar.

Bahkan di dalam mobil, keheningan yang membuat orang merasa canggung dan tertekan itu tak bisa dihindarkan lagi. Jinyoung tetap fokus memandang jalan setapak yang dilalui, dan appanya tetap fokus mengemudikan kendaraan ber roda empat tersebut.

Ketika sampai di rumahpun, suara bantingan pintu tidak membuat pria tinggi itu terkejut. Ia tertawa meremehkan pada dirinya sendiri karena menyandang nama Kwon Hyunbin yang terhormat dihadapan semua orang, tapi ia bahkan tak bisa menyandang gelar seorang appa dihadapan putra semata wayangnya.

Hyunbin lagi-lagi tersenyum kecut, menatap sedih pada bingkai foto yang terletak jauh di sudut ruang keluarga.

- - -

Jinyoung tidak tahu bagaimana rasanya punya seorang eomma. Appanya tak berkata apapun tentang namja spesial yang telah melahirkannya, mungkin sang appa masih berfikir dirinya masih kecil.

Oh ayolah, dia sudah kelas 2 SMA!

Tubuhnya ia banting ke kasur tanpa mengganti seragam yang besok akan ia pakai kembali. Toh, siapa yang peduli? Masih ada dua pasang seragam yang sama di dalam lemari bajunya.

Ia bahkan punya berlipat-lipat pakaian bagus, makanan enak, rumah besar, dan mobil mahal. Tapi ia tidak bisa memeluk dan membanggakan eommanya seperti Woojin dan Jihoon yang ini itu akan selalu melapor pada sang ibu. Ia tak akan bisa seperti Daehwi yang akan menyombongkan kejeniusannya di depan sang eomma, atau Samuel yang bisa berargumen bebas dengan sang eomma.

Sungguh miris, fikirnya.

Kesal pada appanya? Jangan ditanya. Ia sangat kesal sampai rasanya ingin meninggalkan rumah ini dan pergi mencari eommanya.

Ia mengira appanya lah penyebab sang eomma hilang dari dunianya. Ia mengira appanya selingkuh, membuat eommanya sakit hati lalu pergi, seperti drama picisan milik Somi yang ia tonton bersama Mina dan gengnya di kelas.

Dilain sisi, ia juga curiga pada neneknya yang ia panggil wanita tua, yang selalu terlihat marah saat dirinya mengajukan pertanyaan tentang sang ibu di meja makan.

"Apa semuanya akan tetap seperti ini? Berapa banyak masalah lagi yang harus kutimbulkan agar pria itu mau berbicara padaku tentang ibu? Dan wanita bau tanah itu juga, kapan meninggalkan dunia ini, aku sungguh benci keluarga ini".

Sampai saat ini ia hanya tahu, bahwa eommanya bernama Hwang Minhyun, yang pergi meninggalkannya saat berusia dua tahun tanpa sedikit memori pun, hanya ada foto yang tersisa membuat jinyeong tidak pernah lupa pada eommanya, Dan ia percaya, dua orang yang tinggal dengannya adalah penyebabnya.

















ini adalah kolaborasi pertama

Kiobii dan cloudsparks

Hope you enjoy this story

Brother In ActionWhere stories live. Discover now