baikan

680 93 4
                                    

Sehun berjalan menulusuri jalan, menggunakan hoodie dan topi. Ini sudah larut malam, bahkan sudah sangat sepi.

Dilirik nya jam yg ia kenakan. Pukul 02.30 kst

Sudah lama rasanya sehun tidak makan tteokbokki dan soju di warung pinggir jalan.

Karena pikiran nya yg masih kacau atas ucapan appanya, sehun melipir ke tempat makan pinggir jalan tersebut.

"Imo, soju dua dan  tteokbokki satu"

"Imoo, satu botol lagi."

"Ah, ponsel ku rusak?" meracau sambil menggoyangkan ponselnya

"Mengapa ia tak pernah mengirim pesan lagi?"

"Yobseo.." sehun menghubungi orang tersebut karna kesal

"Cepat kemari!"

"Chigeumm!!" dan langsung menutup panggilannya

"Immoo, imooo...

"Maaf tuan, toko nya sudah ingin tutup" ucap wanita tua menghapiri sehun

"Aku masih ingin satu botol lagi"

"Kau bisa kembali esok, kau sudah mabuk tuan"

"Ohh!!, aku bisa kembali? Besok?. Kau fikir aku tak punya kerjaan!! Untuk apa aku harus menjengukmu? Karena kau appa ku? Oh??"

"Tidak! Aku tidak akan kembali kemari esok! Jgn bermimpi!" lanjut nya sambil menunjuk-nunjuk dan sempoyongan

Sehun berjalan keluar dari warung itu..

"Oh?? Joyiie" kejut sehun saat melihat joy didepannya

"Joyiie?" mengapa memanggilku seperti itu, pikir joy

"Ah, mengapa kau menyusahkan ku, sudah pukul berapa ini?"

Oh?? Joyiie?? Ulangnya lagi

"Aissh jinjja"

Kaa" ucap joy tetapi sehun masi tidak bergerak

Joy membalikan badan dan mengandeng sehun agar jalan, tetapi karna tidak seimbang sehun hampir terjatuh.

Aughhh.." eluh joy memopong sehun dan meletakan lengan sehun dipundak nya.

Sehun masi sempoyongan dan tidak dapat mengontrol langkah kakinya, sehingga membuat  jalan joy ikut tergontai.

Hiyaa!!!" omel joy

Akhirnya joy menaruh lengan sehun dipundak nya, seperti mengedong sehun, tetapi kaki sehun tetap menapak gontai.

"Kau berat sekali anak ayam" eluh joy

ige mwoya??" Tanya sehun saat melemaskan tangan nya yg berada dipundak joy dan tidak sengaja menyentuh dada joy

Hyyyaa!!! Brengsek" kejut joy melepas lengan sehun

Sehun berusaha menyeimbangi tubuhnya saat joy melepaskan lengan sehun dari pundaknya.

Ooh?? joyiie??" ucap sehun sempoyongan saat mendongak kepalanya kedepan.

Molla" ketus joy sambil meninggal kan sehun

Joy membalik badanya lagi dan menarik lengan sehun dengan cepat.

Joy membuka kata sandi apartement nya dan melepear tubuh sehun kekasur

"Kau sangat jahat kepada ku, mengapa aku berbuat baik kepadamu. Aku menyesalinya. Seharusnya aku tinggalkan saja kau tadi di pinggir jalan".

Joy pergi ke ruang dapur membuat sup penghilang mabuk.

Sambil memainkan ponselnya, ia teringat ucapan terakhir sehun sebelum mereka bertemu hari ini.

"Ah mengapa aku membawanya kemari, pasti dia sangat tidak ingin melihatku"

Joy menaruh panci yang terdapat sup peredang mabuk di meja makan.

Dan pergi menuju kamar manuruh note kecil diatas meja dengan ditiban handphone sehun, agar ia membacanya.

Joy keluar dari apartment menuju rumah irene, ya. Joy menginap dirumah irene, agar ia tak merasa canggung bertemu sehun.

Hari menjelang siang, sehun terbangun karena sinar matahari yang begitu terik.

"Aughhh kepalaku"

"Dimana ini" sehun yg blm pernah ke apartment joy kebingungan

Sehun mengambil handphone nya yang berada di meja nakas sebelah tempat tidur.

Saat mengambil handphonenya sehun melihat ada note kecil berwarna hijau dengan tulisan

"Kau berada di apartment ku, jgn salah paham! Kau mabuk berat dan menelpon ku! Jadi, aku terpaksa membantumu. Panaskan saja supnya jika kau lapar.
Joy

"Cihh" sehun kembali meletak kan notenya ditempat semula

"Mengapa ponsel ku berada diatas meja?"

"Dimana sebelumnya? Apa di saku celana ku? Lalu? Joy memindahkannya?

"Apa dia sengaja? Agar bisa mengetahui aset terbesarku?"

"Oohh kau park-sooyounggg~~"

"Kau pintar sekali memanfaatkan keadaan~~"

"Andweee.. Andwee.. Mengapa kau menjadi yadong sehun-ah!!" ucap sehun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya

Wahh kapan joy pidah kemari? Mengapa ini sangat sepi?" sehun keluar dari kamar joy

"Apa ini sup nya?"

Sehun memanaskan supnya dan mencicipi sup buatan joy

"Lumayan, ya walaupun tidak bigitu enak" komentar nya seakan-akan kritikus makanan

Sehun menyantap sup nya beberapa suapan sendok.

Mana nasi nya?! Wah joy mengapa kau hanya menyiapkan sup saja" omelnya

Ommo, supnya hampir habis" sadar sehun yg sudah lahap memakan sup dan menyisakan beberapa daun yang tersisa.

Ah bagaimana ini, aku tidak ingin joy tau aku memakannya" ucap sehun yg gengsi karena sadar kesalahannya waktu itu, dan ingin berpura-pura cool

"Aha!!"

Sehun berlari kecil menuju dispenser dengar panci dilengan nya, dituangnya air kedalam panci tersebut sampai wadah nya menyerupai sup sebelum ia makan.

"Nah dengan seperti ini, joy pasti mengira aku tak menyentuh masakannya"

Sehun keluar dan menuju dorm.

Disaat bersamaan joy kembali ke apartement nya untuk mengambil beberapa dokumen.

Tetapi mereka tidak berpapasan

Joy menekan passw dan menuju dapur untuk minum, ia melirik panci yg tadi ia letakkan disitu.

"Masi penuh? Apa dia tidak membacanya?"

"Tapi mengapa daunnya berkurang?"

Joy mencicipi sup buatannya, dan rasanya sangat hambar tidak seperti yang ia cicipi td saat membuatnya.

"Kekanakan" cibir joy saat mengetahui apa yg dilakukan sehun

Tinngg!! Tiba-tiba ponsel joy berbunyi

Sehun

Gomawo
13.10

Tbc.

Serasa layangan -joy

Yorobun dukung hunjoy, jgn disuruh mupon apalagi sampe berpaling😉 -sehun

dear mind -hunjoy✨Where stories live. Discover now