[1] Meet

704 164 72
                                    

Irene melangkahkan kakinya masuk ke kawasan SMA Rajawali dengan mengenakan kemeja putih dan rok hitam selutut.

Flatshoes berwarna krim menutupi kakinya dan rambutnya yang hitam panjang dikuncir agar terlihat lebih fresh dan sedikit lebih muda, nggak lupa ransel mini dikedua bahunya.

Hari ini jadi hari pertama Irene untuk tugas PKLnya. Teman-temannya dari kampus yang sama sudah lebih dulu sampai disini. Jadi sekarang ia kebingungan harus kemana karena tidak tau ruang guru dimana.

Pak satpam yang menjaga kebetulan sedang tidak ada ditempat.

Padahal Irene sudah diberitahu Ibu Sarah, guru pendampingnya. Tapi Irene itu pelupa jadi wajar saja.

"Lagi jam istirahat ya ini?"

Irene ingin sekali bertanya ke siswa yang daritadi melewatinya. Tapi dia malu. Pasalnya siswa itu menatapnya intens.

"Kenapa sih? Ada yang salah sama penampilan gue?"

Sampai sebuah suara mengejutkan Irene yang lagi merapikan pakaiannya.

"Heh lo, anak baru ya?"

Irene kaget saat di tanyai seperti itu oleh salah satu siswa yang berdiri tak jauh darinya.

"Kamu nanya saya?"

"Ya iyalah, kan cuma lo yang berdiri disitu," jawab siswa itu. "Lo anak baru? Kelas berapa? Kelas 12 atau kelas 11? Atau bahkan kelas 10?"

"Kok bisa asal nebak gitu?"

"Soalnya lo cantik banget sih. Anak cewek kelas gua aja kalah kayanya sama lo."

Irene diam lalu menggarukkan kepalanya bingung. Ini gue jawab apa?

"Kok diem? Jawab elah. Jangan takut gitu sama gua. Gua cowok baik kok mana ganteng," ucap pemuda itu dengan percaya dirinya.

Dua orang teman cowok itu yang lagi bersamanya lantas pergi gitu aja setelah mendengar pengakuan yang mungkin terlarang menurut mereka.

"Nama gua Seongwoo Arjuna Raditya, panggil Ong aja biar lebih akrab," katanya tersenyum.

"Ong?" tanya Irene heran.

Seongwoo menganggukkan kepalanya, "Iya, teman-teman gua sering manggil Ong, gak nyambung banget emang sama nama asli. Jadinya semua anak Rajawali sampe guru-guru, penjual kantin sama karyawan sekolah lainnya juga ikut manggil gua Ong."

Irene membulatkan mulutnya, "Kelas berapa?"

"Kelas 12 IPA 2."

"Oh udah kelas 12 ya. Kalo saya manggil kamu Kak Seongwoo gimana?"

Seongwoo jadi tersipu malu, entah kenapa jantungnya jadi berdetak nggak karuan. Masalahnya gadis yang dihadapannya sekarang cantik banget, senyumnya membuat Seongwoo di mabuk kepayang.

"Boleh dong, boleh banget malah. Berarti kamu adek kelas aku dong?"

Irene ikut tersenyum malu. Padahal didalam hati, dia sedang menertawakan cowok itu.

"Terus nama kamu siapa? Nanti pas istirahat kedua bisa dong temuin aku di kantin terus kita makan bareng?"

"Nama saya Irene Kania Diandra, panggil Irene. Hm boleh."

"Cantik namanya pas lah kaya orangnya yang cantik banget."

"Bisa aja deh, Kak," ucap Irene.

Bel masuk tiba-tiba berbunyi dan membuat Seongwoo menggerutu dalam hati.

"Itu bel masuk istirahat?" tanya Irene.

Seongwoo menganggukkan kepalanya, "Iya. Kalo gitu aku masuk kelas dulu ya."

"Oke. Btw, ruang guru dimana? Saya dari tadi bingung nyari ruang guru."

"Oh jadi nyari ruang guru? Nah jalan masuk terus entar ada koridor pertigaan belok kanan lurus lagi sampe mentok dan ada belokkan ke kiri nah disebelah kanannya ruang guru."

Irene meganggukkan kepalanya, "Terus ruang kepala sekolah?"

"Kalo itu sebelum ruang guru," jawab Seongwoo, "Eh aku masuk kelas dulu, ya. Nanti jangan lupa istirahat kedua di kantin."

Irene tersenyum lalu mengacungkan jempolnya. Sedangkan Seongwoo lagi berteriak kesenangan dalam hati dan mulai berlari meninggalkan Irene menuju kelasnya.

"Seongwoo Arjuna Raditya, 12 IPA 2. Senyumnya manis juga."

Irene tersadar dari bicaranya, "Lah gue kenapa jadi mikirin dia?"

How LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang