Sorry 1: my fault

2.8K 412 138
                                    

Bodo ah, Luky update mulu yeu. Di report tau rasa situ.

Report aja. Ga terima gue dari main cast jadi pemeran figuran. Setingkat dong gue sama Jaehwan? Yeu  -hmh, emosi dijadiin setingkat sama kjh

Kualat lu. -kjh, ketawa psycho

Enjoy!! ^^

***

Aku tidak pernah percaya cinta. Selama ini terlalu banyak orang yang mengatakan mereka mencintaiku, tapi mereka hanya menginginkan sesuatu dariku.

Appaku, orang pertama yang mengatakan kalau dia mencintaiku, memberikan luka terbesar di hidupku. Dia meninggalkanku dan ommaku saat kami berdua berada di titik terendah hidup kami. Dia pergi menikahi janda kaya, menyelamatkan dirinya sendiri.

Ommaku, juga orang yang pertama mengatakan kalau dia mencintaiku, memberikan luka tambahan. Dia juga menikah, dengan seorang pria asing di Kanada. Omma juga meninggalkanku, hingga aku diasuh oleh paman dan bibiku, sampai aku lulus sekolah menengah pertama.

Paman dan bibiku, mereka mengambil keuntungan dari kedua orang tuaku yang kebetulan menjadi orang kaya baru. Aku tau seberapa banyak orang tuaku mengirimiku uang. Tapi dari sekian banyak uang yang mereka kirim, aku hanya mendapat sekitar 20%.

Ketika aku berumur 17 tahun, orang tuaku menolak mengirimkan uang ke paman dan bibiku. Mereka bersikeras mengirim uang langsung ke rekeningku. Dengan demikian, paman dan bibiku menendangku keluar dari rumah mereka.

Hasilnya? Aku kaya. Tentu. Tapi aku lelah dengan orang-orang. Mereka semua buta karena uang. Mereka menjual kata cinta dengan mudah. Tanpa sadar ada pihak yang terluka karena mereka. Aku.

Sejak saat itu aku tidak percaya cinta. Persetan dengan cinta. Aku hanya perlu bersenang-senang. Menghamburkan uang yang ayahku dapatkan dari sugar mommynya dan ibuku dapatkan dari sugar daddynya.

Mudah kan?

Ya. Aku pikir begitu. Sampai aku bertemu dengan dia. Ong Seongwoo.

Awalnya aku berniat main-main dengan dia. Dia manis. Aku suka senyumannya. Saat aku melihatnya, aku rasa ada cahaya di sekitarnya. Matanya, hidungnya, bibirnya, aku suka semuanya. Dia selalu tertawa, membuat perasanku berdesir setiap kali dia tersenyum.

So i made a desicion. Let's play a game, Ong Seongwoo. Aku belum pernah bermain dengan sesama laki-laki. Ini mungkin menarik.

***

Tiga bulan berlalu sejak aku merebutnya dari Minhyun hyung. Membosankan. Minhyun hyung bahkan tidak melawan. Padahal aku sengaja merebut Seongwoo hanya untuk melihat seorang Hwang Minhyun marah.

Tapi ada satu hal yang menarik.

Ong Seongwoo.

Dia selalu tersenyum padaku. Entah sejak kapan aku mulai mendapatkan senyumanku kembali. Senyumanku yang sesungguhnya. Senyuman yang benar-benar berasal dari hatiku. Bukan senyuman palsu yang biasa aku tunjukkan.

"Niel, kenapa? Kenapa melihatku sampai sebegitunya?" Dia saat ini menyenderkan kepalanya ke sandaran sofa di apartemenku, memiringkan badannya menghadapku.

"Hm? Nothing. Just seeing something beautiful." Aku mengulurkan tanganku untuk mengelus pipinya.

Aku suka matanya. Matanya penuh kehidupan. Matanya selalu bersinar. Membuatku merasa hangat. Membuatku merasa ada seseorang di luar sana melihatku tulus sebagai diriku.

"Mulai kardusnya." Si manis ini menggerutu, tapi wajahnya perlahan berubah warna jadi merah. Ah, lucunya.

Aku memegang dagu kekasihku, mendekatkan wajahku dan menempelkan bibirku ke bibirnya.

Sorry [OngNiel] _ Regrets Sequel - KDN routeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang