Sialan, pantaskah aku marah padamu?menyalahkanmu atas apa yang terjadi? Menyumpahimu dengan sumpah serampah yang tak tahan ingin kukeluarkan saat ini juga dan hanya kutujukan padamu?

Kenapa kau bertingkah seolah tak terjadi apapun...

Kenapa ....

Arghhh...sial air mataku tak mau berhenti...

Sialan, kalau aku tidak melakukan kebodohan 'itu' aku yakin saat ini kau masih disini dan tertawa bersamaku....

~~~~~Flaskback ~~~~~

Yamanbagiri pov

Kami baru kembali dari heian jidaii dengan membawa teman baru, Tsurumaru Kuninaga. Kepulangannya disambut antusias oleh Shokudaikiri Mitsutada dan kelihatannya kehadirannya ke citadel akan membuatku repot nantinya apalagi aku ditunjuk sebagai kinji selama seminggu

'ini akan merepotkan'pikirku

Tak ada badai atau hujan tiba-tiba Mikazuki menarikku dan membawaku ke halaman belakang citadel, sikapnya yang tiba-tiba berubah itu sontak saja membuatku bingung. Aku berusaha melepaskan tanganku dari genggamannya namun apa daya perbedaan level kami terpaut jauh,sial...

"Mikazuki doshita?lepaskan aku" kataku sambil masih berusaha melepaskan tanganku

Ia sama sekali tak menggubris pertanyaanku dan masih melanjutkan langkahnya. Kami sampai di halaman belakang dan aku langsung menarik tanganku,dan...terlepas?oh dia tidak menahan tanganku lagi,baguslah kalau begitu jadi aku tak perlu repot memarahinya...

"Yamanbagiri..."

Lamunku hancur olehnya yang tiba-tiba memanggilku dengan intonasi yang sedikit berbeda dari biasanya tapi kenapa?

"...suman naa tiba-tiba menarikmu kesini..."dia memberi jeda pada kalimatnya

Kalimatnya menggantung,entah kenapa dia terlihat berbeda bukankah biasanya dia tak pernah menggantung kalimatnya...

"Yamanbagiri...jadilah milikku"katanya

Seketika angin berhembus, menerbangkan sakura di sekitar kami. Mataku reflek terbelalak mendengar kalimat singkat namun bermakna dalam itu. Tapi tunggu apa dia hanya bercanda dan hanya bermain-main padaku?

Sialnya aku tak menamukan kebohongan di matanya,dan apa ini? dadaku berdegup kencang mendengarnya...

Apa aku senang karena pernyataannya barusan?jangan bercanda!!!aku masih lurus...

"Mikazuki apa kau gila?ak...aku mencintai..aruji" kataku asal

Setidaknya dengan begini kuharap dia bisa mengerti dan akan kembali seperti semula...

"Ahahaha souka. Yokatta naa ahahahaha, suman naa aku mengatakan hal yang aneh..."

Apa -apaan senyum itu?

Kenapa ia tersenyum seolah bersedih dibaliknya? 

Aku menepis pikiran itu jauh-jauh apalagi dia memang kuso jiji yang selalu tersenyum disaat apapun,aneh memang tapi entah kenapa aku sedikit menyukainya. Tunggu dulu, apa yang kupikirkan?!!arghhhh aku mulai gila sialaannnnn

"Yamanbagiri ini untukmu.." katanya sambil menyerahkan seikat bunga padaku

Kuperhatikan bunga pemberiannya dan mengingat ingatnya ,kelihatannya aku pernah membacanya di buku milik aruji dan bunga itu adalah...

"Edelweis?"tanyaku padanya seolah bertanya 'kenapa kau memberiku ini?'

"Hm...bunga ini bermakna...."

Eien no kizunaWhere stories live. Discover now