Chapter 13 : Untitled

Start from the beginning
                                    

“Nu, aku mohon cepatlah berada di dalamku.” pintaku yang sudah tidak yanga dengan kedutan di area kewanitaanku. “Apa sayang? Kau memohon apa?” Keanu mencoba menggodaku. “Aku bilang, aku ingin milikmu berada didala tubuhku sekarang!” geramku dan aku mengeluh keras karena Keanu mengigit putingku.

Dia melepaskan celana trainingku dan celana dalamku. Di jilatnya seluruh tubuhku kecuali bagian kewanitaanku. Ini sangat menyiksa. Nafsuku sudah memuncak. Keanu melepaskan celana training pendeknya dan ereksinya begitu besar dan panjang. Aku menarik tubuh Keanu agar miliknya menyentuh milikku. Ku lumat bibir sensualnya dan merasakan miliknya menggesek dimilikku. Keanu membuang sprei putih tebal ke lantai. “Oh tuhan, aku memuja tubuhmu Kesya!” desahnya dan dengan cepat dia menjilat milikku dengan rakus. Ini sangat gila. Aku menahan kepalanya agar tidak melepaskan jamahan lidahnya yang membuatku menjadi sakau seperti ini.

“Ahhh Keanu. Jangan menyiksaku seperti ini. Ku mohon cepatlah.” teriakku dan sekali lagi aku mengeluh hebat karena dia mengigit lembut klitorisku. Ohhh sialan, akan ku buat milikmu terus menghantamku, Keanu. Keanu menjilat seluruh pelumas yang meluber akibat jilatannya. Kini, dia mengarahkan kejantanannya kearahku. “Kau gila, sya. Ini sangat ketat.” erangnya dan langsung menekan seluruh miliknya ke milikku. Kita berdua melenguh kenikmatan dan berdiam sejenak.

“Aku tahu. Setengah bulan sangat tidak mudah untukmu melupakkan belaianku, sya. Begitu juga denganku.” bisiknya dengan suara serak dan menjilat telingaku.

“Setubuhiku dengan keras, Nu. Aku mohon. Aku sangat merindukkanmu.” pinta yang membuat tatapan gairah semakin memuncak. Perlahan Keanu memompa miliknya yang besar dan sangat nikmat di dalam sana. Tempo pompaannya semakin dipercepat dan tangannya tidak bisa meninggalkan payudaraku. “Oh sayang, akan ku buat kau terus memohon padaku.” desisnya yang membuat mulut terbuka menikmati setiap pompaanya yang dihantam ke milikku.




Keanu

Ya tuhan, aku sangat menyembah tubuh indah sialan ini. Matanya menatapku sayu dan mulutnya yanh terbuka membuatku semakin bergairah untuk memompa lebih cepat dan keras. Dia memanggil nama ku di setiap desahan dan lenguhannya. Ku hisap puting payudaranya dan sesekali ku gigit lembut. Dia semakin membesar setelah dia meninggalkan ku setengah bulan. “Lebih keras!” pintanya yang membuatku menatapnya dan memompa lebih keras. Mulutnya terus terbuka dan aku mulai melumatnya. Decitan di tempat tidur king size ini membuatku semakin bernafsu untuk menyetubuhinya. Dia memelukku erat. Aku rasa dia mulai orgasme.

“Aku ingin ganti posisi. Aku ingin mencoba sesuatu yang baru.” pintanya disela aku menyetubuhinya. Ya sayang, akan ku kabulkan apapu  permintaanmu. Aku membalikkan tubuhnya dan dia menopang tubuhnya dengan kedua tangannya. Aku mulai mempompa kembali dengan keras karena aku belum mendapatkan orgasme ku. Bokongnya. Ku remas dengan kuat bokongnya dan itu sukses membuatnya menjerit nikmat.

Tubuh tinggiku dapat memeluk tubuh mungilnya dan melumat bibirnya. Kesya terlihat liar. Dan aku menyukai itu. “Astaga Keanu, Ini sangat nikmat. Oh tuhan. Aaahhhh” Otot-otot miliknya mengeras dan melilit kemaluanku. Ku hantam lebih keras karena ini adalah bagian yang ku suka. Aku akan membuatnya penuh dengan cairan spermaku. Kami berdua mengerang bersamaan dan aku milikku mulai menembakkan cairan di milik Kesya. Entah berapa kali atau berapa banyak. Ini sangat menakjubkan.

“Kau kembali dan memberikanku setubuh di tengah malam yang hebat, Kesya.”pujiku dan Kesya menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Aku membalikkan tubuhnya dan milikku masih berada dimiliknya. “Aku tidak bisa berbohong. Aku selalu merasakan nafsu yang besar ketika berada disekitarmu, Keanu.” lirihnya dengan nafas tersenggal. Dia sangat kelelahan tetapi bisa ku lihat, dia masih menginginkanku.

Kesya memeluk tubuhku dengan erat. “Kau harus memegang janjiku. Aku tidak akan meninggalkanmu sekalipun kau yang berusaha meninggalakanki, Kesya.” ucapku seraya menata mata sayunya. Aku mengecup keningnya lekat-lekat. Tubuh kita bermandikan keringat dan nafsu yang masih terasa. Aku selalu ingin begini. “Bisa aku tidur di atasmu? Aku tidak ingin sesak nafas karena di tindih oleh tubuh besarmu.” pintanya yang membuatku terkekeh. Aku berada di bawah dan Kesya diatasku. Dia terlihat... Ah tuhan, aku sangat mencintanya.

Just Love Your BodyWhere stories live. Discover now