My Spoiled Girl (3 of 3)

7K 430 119
                                    

Happy reading~
.
.
.

Dan di sinilah Joohyun sekarang. Berduaan dengan Jaejoong di dalam mobil pria itu ditemani rasa canggung yang seolah mencekiknya. Jaejoong terus mengajaknya bicara, entah menanyakan kabarnya, apa pekerjaannya sekarang, kuliahnya, dan juga tentang Kyuhyun. Ia hanya menjawab seadanya karena bingung harus bagaimana.

Begitu Yoona menelpon Jaejoong, meminta tolong pada pria itu untuk mengantar adiknya pulang di jam 8 malam ini, sang pria langsung menyanggupi dan tidak berkomentar macam-macam membuat Yoona sangat berterima kasih. Sebenarnya agak merasa bersalah juga menggunakan temannya itu sebagai umpan. Tapi ia yakin Kyuhyun tidak akan meninju Jaejoong hanya karena mengantar Joohyun pulang. Yang ingin ia lihat hanya rasa cemburu adik iparnya yang idiot itu saja.

Kyuhyun sendiri sama seperti kemarin, menawarkan akan menjemput Joohyun, tapi lagi-lagi ditolak. Ia sudah memaksa, tapi kakak iparnya yang lebih pemaksa malah membuat telinganya hampir berhenti berfungsi.

"AKU YANG AKAN MENGANTAR JOOHYUN PULANG JADI KAU TIDAK PERLU MENJEMPUTNYA, APA KAU PAHAM?!"

Akhirnya Kyuhyun hanya bisa pasrah, karena kalau Yoona sudah berteriak begitu berarti ucapannya harus dituruti, kalau tidak ia akan menangis dan mengadu pada orang tua dan suaminya hingga masalah tidak berguna ini nantinya akan berbuntut panjang. Hhh~ Kyuhyun malas.

"Jadi kau ingin membuat suamimu cemburu?" tanya Jaejoong. Yoona sudah menceritakan padanya secara singkat saat ia datang tadi. Joohyun mengangguk-angguk.

"Kalau begitu, bukan seperti ini caranya. Sama sekali tidak ada pengaruhnya kalau aku lihat dari sudut pandang kebanyakan pria." Lanjut Jaejoong membuat kening Joohyun mengerut. Percuma saja kalau begitu ia pulang dengan pria ini.

"Kau mau dengar saranku?"

"Apa?" entah kenapa Joohyun tertarik mendengarnya. Ia pikir karena Jaejoong pria mungkin dia memang lebih tahu ketimbang Yoona hal-hal yang membuat seorang pria cemburu.

"Kau ikut aku ke suatu tempat. Di sana kita akan lakukan sesuatu yang akan membuat Kyuhyun cemburu." Jawab Jaejoong tenang. "Benar-benar cemburu.."

Joohyun hanya diam sebelum akhirnya mengangguk-angguk lalu membuang pandangannya ke jendela. Jaejoong memamerkan senyum dinginnya. Hal yang seharusnya Yoona ketahui adalah bahwa sejak dulu teman prianya itu sangat mengagumi Joohyun dan selalu berharap Joohyun jadi miliknya. Sayang sekali Yoona melewatkan hal yang akan membawa Joohyun pada bahaya malam ini.

Mobil itu memarkir di sebuah bar yang cukup ramai malam itu. Mata Joohyun membulat menyadari tempat apa yang menjadi tujuan Jaejoong. Pria itu menarik tangannya untuk melewati pintu utama, tapi ia menahannya.

"Kenapa ke sini? Aku takut, tidak suka. Lagipula Kyuhyun tidak ada di dalam, bagaimana cara membuatnya cemburu kalau ia tidak melihatnya?"

Jaejoong tersenyum. "Nanti malam setelah dari sini, aku akan mengantarmu pulang. Saat itulah dia akan tahu dan pasti terbakar api cemburu."

Jaejoong tahu Joohyun adalah gadis polos nan manja, karena selama menjadi teman SMA Yoona ia sudah berpuluh-puluh kali menyaksikan itu semua dengan mata kepalanya sendiri. Tapi itu justru yang membuat Jaejoong tidak bisa lepas dari jeratan Joohyun bahkan sampai sekarang.

Joohyun merasa jantungnya berdebar tak karuan saat dirinya berhasil melewati pintu masuk. Debaran jantungnya spontan mengikuti alunan musik yang berdentum keras. Ia langsung memberikan tatapan jijik pada suasana di dalam sana. Jadi bar itu seperti ini? Yoona Eonni dulu pernah ke sini satu kali dan Appa memarahinya habis-habisan, pikir Joohyun.

"Joohyun, sini." Jaejoong menarik Joohyun untuk duduk di depan meja bar. Seorang bartender datang dan Jaejoong langsung memesan dua botol vodka.

Joohyun memegangi tengkuknya yang merinding takut dan menyeka keringat di pelipisnya karena gugup. Ia jadi bertanya-tanya, kenapa tantangan yang yang ia buat bersama Yoona hanya untuk bersenang-senang jadi seserius ini dan melibatkan orang lain? Entah kenapa hatinya berteriak kalau ini salah.

My Spoiled Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang