Sugar Free

6.3K 637 127
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

♕

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Suara klakson yang memekik di kejauhan membangunkan Hinata. Ia memejamkan matanya lagi, menghela napas panjang untuk menenangkan jantungnya yang mendadak berdentum keras karena terkejut. Perlahan, Hinata meluruskan kedua kakinya sambil mencoba membuka matanya yang merekat karena rasa kantuk. Ia kemudian membelai sisi kiri ranjangnya, kosong. Hinata tersenyum dan kini benar-benar membuka matanya.

Jendela kamarnya tepat berada di atas sandaran ranjang. Masih tertutup tirai dengan langit mendung di Minggu pagi yang sekali lagi menghadirkan gerimis.

Aroma kopi yang mendekat mewujud di ambang pintu, dalam cangkir putih di tangan kanan Sasuke. "Pagi."

Senyum di wajah Hinata semakin jelas. Ia memaksakan dirinya bangun dan menyambut pemandangan indah laki-laki Uchiha yang berdiri dengan celana hitam piyamanya, bertelanjang dada dengan jubah tidur katun berpola abstrak yang dia benci. Tapi Hinata sengaja membelikan jubah itu dan Sasuke selalu mengenakannya khususnya di musim dingin seperti saat ini.

"Kopi?" tawarnya. "Atau kau mau aku?"

Hinata duduk menyandarkan punggung di sandaran tempat tidurnya yang tak terlalu besar. Tertawa manis ketika mengulurkan kedua tangannya seperti seorang anak kecil yang merindukan pelukan. "Berikan padaku."

"Kopi atau diriku?"

"Kembalilah ke tempat tidur, Sasuke."

"Pilihan yang bagus, Nyonya Uchiha."

"Oh, berhentilah memanggilku seperti itu. Kau membuatku merasa tua."

"Baiklah, Nona. Keinginanmu adalah perintah bagiku."

Sasuke menyerahkan cangkirnya pada Hinata, tak ingin repot-repot berjalan mengelilingi ranjang dan naik ke atas kasur melalui sisi ranjang yang diisi Hinata. Selama ia melakukannya, Sasuke menyibakkan selimut putih, menyelusup dengan lihai ke samping Hinata, memeluk pinggang perempuan itu yang terasa sempurna, menghirup aroma tubuhnya yang indah.

Sugar FreeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin