Barbeque Asique

545 52 43
                                    

Glontaanngg..

Brukk..

Brukk..

Pranngg..

"Daichan.. Jangan membuat keributan.. Enghh.. Ngantuk nih.. " Ujar sang suami, Takaki Yuya yang semula tidur telentang merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dengan posisi bantal di atas kepalanya.

"Enghh.. Apa sih, aku masih ngantuk.." Balas sang Istri, Takaki Daiki yang semula tidur menghadap Yuya merubah posisi tidurnya membelakanginya.

"..."

"Are?"

"HUWAAAA...!!! YUYAANNN!!! YUKI KABUR DARI KAMAR!!!"

"HEEEEE??!!!"

~*~

Pagi itu di rumah Takaki, tepat pukul tujuh pagi belum ada satupun rakyat yang bangun di dalam sana. Beri tepuk tangan untuk anak mereka yang masih berumur sembilan Bbulan membangunkan kedua orang tuanya dengan cara tidak etis sekali.

Daiki berlari menuruni tangga mencari sosok manusia hidup yang masih belum bisa berjalan. Hingga di ruang tamu, vas bunga pecah, koran dan majalah berserakan, apapun itu semuanya berantakan di akibatkan sosok bayi kecil yang sedang duduk tegap dengan membawa sebuah majalah dekat sofa ruang tamu.

"Astaga Yuyan!!" Daiki menghampiri Yuki lalu menggendongnya, yang tak lain adalah anak semata wayangnya.

"Hei, kenapa dia bisa sampai disini? Dia tidak menggelinding di tangga, kan?" Tanya Yuya, Papa yang sangat baka sekali.

"Hush! Tidak mungkin! Sudah kubilang, kan saat aku sedang mengandung kau jangan sekali-kali menonton film itu!" Tegur Daiki menatap Yuya yang sama kucelnya dengan dirinya.

"Film apa?" Tanya Yuya.

"Baby's Day Out. Film Hollywood itu, kau mau nasib Yuki seperti Baby Bink Cotwell dalam film itu?" Ujar Daiki.

Dan keributan pun terjadi.

"Hei, secara tidak langsung kau mendo'akan Yuki agar ia di culik tiga orang asing, aku sama sekali tidak mempunyai niat agar Yuki seperti bayi itu, film itu lucu!" Protes Yuya, tidak mau di salahkan.

"Huh, kau tidak tahu, ya? Mitos wanita hamil salah satunya, apa yang dilakukan seorang suami saat Istrinya mengandung akan menurun ke anaknya, makanya, saat aku mengandung, kau sudah ku peringati tapi kau tidak peduli." Jelas Daiki, ia sangat sebal sekarang dan menyalahkan Yuya atas hal ini.

"Hei, itu hanya mi--"

Ting.. Tong..

Dan untungnya suara bel rumah mengakhiri pertengkaran mereka.

"Kau saja yang buka." Perintah Daiki, lalu pergi ke kamarnya dengan menggendong Yuki.

"Hei, kenapa harus aku?" Protes Yuya, kembali.

"Aku mau memandikan Yuki." Jawab Daiki dengan nada sebal dan bertepatan itu pula, pintu kamar tertutup dengan tidak mulusnya.

Mau tidak mau dengan muka kucel alias muka bantal, Yuya berjalan sangat malas untuk membuka pintu rumah.

Cklek..

"Ribut lagi?" Tanya seorang tamu yang tak lain adalah tetangga sebelah rumah keluarga Takaki.

"Begitulah, ayo masuk." Ujar Yuya mempersilakan.

"Hari ini kau libur kerja, kan? Buruk sekali penampilanmu." Sindir tetangga itu.

"Huh, seperti kau tak mengerti rumah ini saat weekend seperti apa. Baiklah, aku bersiap-siap." Ujar Yuya hendak menaiki tangga ke kamarnya.

"He? Mau kemana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hey! Say! JUMP FAMILYWhere stories live. Discover now