My Transferal and the Accident

13.4K 755 14
                                    

SKY's POV

~12 years later ~

" Kita putus Dave."

Tanpa menunggu reaksinya, aku langsung memutar balik tubuhku dan berjalan meninggalkannya, yang aku tahu dia sedang berdiri mematung. Aku sudah berjalan cukup jauh saat mendengarnya meneriakan namaku. Meminta penjelasan. Sama seperti yang dilakukan 20 cowok lainnya pada situasi yang sama.

Hah! Dia pasti akan segera mendapatkan penjelasan yang dibutuhkannya besok pagi. Aku tidak perlu repot - repot beragumentasi dengannya. Membuat repot saja! Oke. Aku akui dia cowok terlama yang pernah menjalin hubungan denganku. Berapa bulan? Ah, memasuki 4 bulan. Dan 4 bulan juga waktu paling lama aku menetap disuatu tempat.

Jangan tanya padaku kenapa aku sering sekali pindah - pindah. Tanyakan saja pada orang tuaku! Karena pada dasarnya aku muak dengan semua ini. Aku tidak punya cukup waktu untuk berteman. Sekali aku punya cukup waktu untuk berteman. Namun, takdir punya pendapat lain. Aku harus kembali keluar dari kota itu seminggu setelah akhirnya aku menikmati apa yang orang sebut 'pertemanan'.

Sakit. Dan aku benci merasa saat merasa sakit. Aku benci saat kehilangan menderaku. Aku benci saat aku tidak bisa menjalankan hidupku seperti orang pada umumnya. Dan pucak dari segala kebencianku adalah kesendirian. Aku benci saat aku tidak punya seseorang yang bisa kujadikan sandaran saat aku merasa terlalu lelah untuk menjalani kehidupanku yang menyedihan ini.

Aku berbelok cepat melewati blok 3 menuju apartemenku. Dave sudah jauh tertinggal dibelakangku. Meski ia kapten tim football terbaik di kota ini, dia tidak bisa menandingi kecepatanku. Dan kembali, jangan tanya padaku kenapa aku memiliki kemampuan ini. Karena aku tidak pernah mendapatkan jawaban pasti dari orang tuaku.

" Akhirnya kau kembali. Kita harus segera berangkat." Ayahku yang sangat pendiam akhirnya mengeluarkan suaranya. Entah aku harus senang atau benci mendengar kembali suaranya sejak kematian Connor 4 bulan lalu. Tepat sebelum kami pindah ke kota ini. Ya. Aku menyalahkan kematian Connor pada ayahku. Kalau dia tidak bertengkar hari itu, Connor tidak perlu keluar dari rumah. Tidak akan ada kecelakaan. Dan yang terpenting, mungkin Connor akan berada di sampingku saat ini.

Tanpa kuminta ingatan tentang Connor langsung memenuhi kepalaku. Rambut pirangnya yang selalu dibiarkan berantakan. Mata hijaunya yang selalu menatapku jahil. Seringaian yang tercetak sempurna di wajahnya. Keprotektifannya yang bahkan melewati ayahku sendiri. Aku merindukan kakakku. Aku merindukan kehadirannya disampingku. Aku merindukan dukungannya yang selalu ada disaat aku berada di kubangan kesedihan bernama kesendirian.

Dan itulah alasan utamaku bergonta - ganti pacar. Hanya dengan sedikit kedipan dan senyuman manis, cowok akan segera tunduk padaku. Aku tidak punya perasaan pada mereka. Yang kubutuhkan hanya perhatian mereka. Walaupun terkadang perhatian mereka palsu. Tapi, aku tidak peduli selama ada seseorang disampingku untuk memberikan sedikit kenyaman bagiku. Dan memutuskan pacar lebih tidak menyakitkan daripada memututus pertemanan.

" Sky! Ada apa denganmu sayang? Kita tidak punya banyak waktu untuk melamun." Suara ibuku yang selalu selembut sutra membawaku kembali ke dunia nyata.

" Tidak ada apa - apa, mom." Aku meyakinkannya dengan tambahan gelengan kepala. " Oh ya, dimana tas unguku?" Tanyaku saat aku memeriksa ke bagasi mobil.

" Ini." Ayahku menyodorkan tas selempang unguku. Hadiah ulang tahun terakhir dari Connor.

" Thanks... Dad." Gumamku sambil menerima tas unguku.

Dia merespon dengan sebuah anggukan singkat sebelum masuk ke dalam kursi pengemudi. Diikuti ibuku yang masuk ke kursi penumpang. Dengan gerakan tubuhnya, dia menyuruhku untuk segera masuk ke dalam mobil untuk mengejar pesawat. Aku mengangguk padanya dan untuk terakhir kalinya aku menatap kotaku. Memutar kembali kenanganku di kota ini sebelum akhirnya membuangnya jauh - jauh dari hati dan pikiranku. Aku memantapkan pikiran dan mengambil langkah memulai kehidupan baru di kota yang baru.

My Silver Winged DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang