BAB 2 Rencana Mama

29.9K 1K 3
                                    

Mohon kritik dan sarannya. Ini cerita pertama saya mohon maaf jika tidak terlalu bagus. Masih belajar harap dimaklumi ^__^

__________________________________________________________________________

Aldo

Kenapa gue jadi memikirkan gadis yang gue tabrak tadi ya. Cantik sih, tapi terlalu biasa untuk seorang Aldo Yunanda Alielanor. Sepertinya bukan dari kalangan wanita berkelas yang kebanyakkan mengisi hidup gue.

Malam ini begitu dingin. Entah, cuaca yang sedang dingin atau AC ruangan yang gue setel terlalu dingin. Hidup membujang setelah sekian lama membuat gue butuh kasih sayang seorang wanita, bukan wanita yang hanya ingin uangku saja seperti kebanyakan pacarku saat ini.

Di rumah ini gue hanya tinggal sendiri. Rumah ini sebenarnya adalah salah satu aset orangtua gue. Kebetulan apartemen yang biasa gue tempati sedang direnovasi.

Tingtong.... tingtong.... tingtong

Ah, siapa yang malam-malam bertamu ke rumahku. Aku bergegas membukakan pintu.

"Sayaaang, kamu kok nggak bilang pindah kesini? Aku bingung cariin kamu. Kata Tomy kamu disini." ucap Renata manja. Renata adalah pacarku saat ini. Untuk saat ini dia adalah wanita yang menarik. Model salah-satu brand kosmetik terkenal.

"Maaf sayang aku pindahnya mendadak banget. Sorry ya?" kataku sambil mengecup sekilas bibirnya nan seksi itu.

"Kenapa handphone kamu mati?" tanyanya masih memasang wajah cemberut.

"Aku lupa bawa charger sayang. Maaf banget" kataku berkilah. Kemarin malam aku tertidur di rumah Natasha dan handphoneku tertinggal disana.

"Aku kangen banget tau nggak"

"Yaudah, kamu boleh nginap disini semalaman. Temenin aku ya. Malam ini dingin banget" kataku sambil mengecup tengkuknya dilanjutkan ke permainan kami di kamarku. Ah, surga dunia.

Diandra

Handphoneku berdering kencang. Membangunkanku di minggu pagi ini. Aku lihat nama mama tertera di layar handphoneku. "Halo ma. Ada apa?"

"Kamu nggak ada acara hari ini kan? Mama minta kamu ke rumah mama pagi ini jam 8" suara mama terdengar bersemangat di ujung telepon. Sepertinya mama merencanakan sesuatu.

"Oke Mam. I will do it."

"Jangan bilang kamu belum mandi Di. Ya Ampun mama harus gimana lagi sih mendidik kamu menjadi anak perempuan yang anggun dan berkelas. " mulai lagi ceramah panjang. Aku kira pindah rumah akan membebaskanku dari ocehan mama.

"Ma, Diandra ngantuuuk please deh ma ini baru jam 6 pagi"

"Pokoknya mama nggak mau tau. Jam 8 kamu sudah harus ada disini!"

Akhirnya sampai juga di rumah kelahiranku yang tercinta. Saat masuk ke rumah hanya ada bi Surti yang menyambutku " Mana mama Bi?"

"Nyonya di ruang tengah non. Dari tadi udah nungguin non. "

"Makasih Bi." aku melihat mama sedang membaca majalah di ruang tengah. Lalu aku menghampirinya.

"Ma, ada apa sih nyuruh aku pulang. Kangen ya?" godaku.

"Ih siapa yang kangen. Kamu jangan GR ya. Mama tu nyuruh kamu datang kesini buat nyuruh kamu ketemu sama anak teman mama nanti jam 11 sekalian makan siang. "

"Apaaaaa?" bagai disambar petir di siang bolong. Bukannya aku tidak tau maksud dan tujuan mama. Dia pasti mau ngejodohin aku.

"Kan aku udah bilang aku mau cari sendiri ma. Please deh ma. " kataku melanjutkan perkataanku.

"Please deh Diandra. Mama itu udah kebelet pengen punya cucu. Nanti kalau mama nggak sempat lagi ngelihat kamu nikah dan punya anak gimana? Umur siapa yang tau di?"

Bad Boy to be Good Manحيث تعيش القصص. اكتشف الآن