'Beep, beep'

"Halo"
"Halo, Daisuke tolong kalau sekolah sudah menandakan bel pulang, tolong bawa tas ku karena aku ingin mencari Miyako. Sepertinya dia ada di rumah Hikari. Oh, iya. Kalau ada guru yang menanyakan ku bilang saja ada urusan mendadak."
"Baiklah."

'Beep, beep'

Setelah aku menelpon Daisuke, langsung aku ke rumah Hikari. Kenapa aku ceroboh sekali, harusnya aku sudah tahu kalau Miyako akan ke rumah Hikari. Kalau Miyako tahu kalau Hikari telah kehilangan Tailmon dan menanyakan penyakit Hikari, habislah rahasia antara ku dan Tailmon.

***

Sesampainya di rumah Hikari segera aku menekan bel nya.

'Ting, tong'

"Tunggu!" teriak seseorang.

Terdengar suara kaki dan pintu dibuka, yang membukanya ternyata Hikari.

"Oh, Takeru. Silahkan masuk, disini juga ada Miyako." kata Hikari mempersilahkan masuk.

"Maaf mengganggu." kataku.

Terlihat Miyako sedang duduk di kursi sambil memakan kue.

"Duduklah, aku ingin membuat minum dulu." kata Hikari. Aku menghampiri Miyako.

"Miyako, apa yang kau lakukan disini?" tanya ku pada Miyako. Miyako sepertinya kaget tapi setelah itu kagetnya mereda dan digantikan tatapan serius.

"Apa yang kau rahasiakan padaku?" tanya Miyako yang membuatku kaget.

"Baiklah, kalau kau sudah tahu aku akan memberi tahumu. Apa yang kau ingin ketahui?" tanyaku.

"Apa Tailmon masih hidup?" tanya Miyako.

"Tidak, Tailmon sudah mati. Dia awalnya diserang oleh digimon yang dikendalikan oleh evil ring. Dan Hikari awalnya ingin menyelamatkannya tapi Hikari saat itu ingin diserang digimon itu tetapi Tailmon langsung melindunginya." jelasku panjang lebar dan membuat Miyako kaget.

"L-lalu apa penyakit Hikari?" tanya Miyako lagi.

"Maaf hanya itu yang hanya aku bisa jawab, kalau itu adalah rahasia ku dan Tailmon." jawab ku lalu Miyako menghela nafas kasar.

"Baiklah, sekarang aku akan kembali ke sekolah. Kau tidak kembali ke sekolah?" tanya Miyako.

"Tidak, alias bolos. Ada yang masih ingin aku tanyakan pada Hikari." jawabku dan membuat Miyako kaget karena jarang sekali aku menyebutkan kata 'bolos'.

"Baiklah, Hikari aku kembali ke sekolah dulu ya!" teriak Miyako.

"Eh, tidak minum dulu, minum saja dulu sedikit." pinta Hikari dan di balas anggukan dari Miyako.

Setelah Miyako kembali ke sekolah, aku memastikan kalau tidak ada orang lagi.

"Hikari, apa kau masih ingat aku?" tanya ku yang membuat Hikari bingung.

"Masih. Kau Takeru kan, memangnya kenapa?" tanya Hikari.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya. Karena kau itu kemarin jatuh ditangga dan kepalamu sedikit terbentur." jawabku, sebelumnya tadi Hikari tampak curiga tapi tergantikan dengan wajah seperti baru mengingat sesuatu.

"Takeru aku ingin bertanya. Sejak kapan kita mempunyai ini?" tanya Hikari yang sedang memegang D-3 nya sekaligus membuat ku bingung.

"Sepertinya sekitar tiga tahun yang lalu, memangnya kenapa. J-jangan bilang..." kataku yang sedikit menggantungkan kata.

"Iya, entah kenapa seiring berjalannya waktu aku semakin kehilangan ingatan akan digimon dan dunia digital dan sekarang sudah tidak ada." kata Hikari dengan wajah murung yang membuatku kaget.

Author POV

Tanpa Takeru dan Hikari sadari, ternyata ada yang memperhatikan mereka sedari tadi. Dari sosoknya itu dia berambut pirang dan mata berwarna fuchsia sekaligus dia memakai topeng, jubah hitam dan topi hitam.

 Dari sosoknya itu dia berambut pirang dan mata berwarna fuchsia sekaligus dia memakai topeng, jubah hitam dan topi hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Setelah Hikari mengatakan itu, segera Takeru membawanya ke dunia digital dan berkeliling sambil pergi ke tempat yang pernah anak-anak terpilih kunjungi.

"Maaf Takeru, semakin aku memaksakan mengingat nya, kepalaku menjadi pusing." kata Hikari yang membuat Takeru menghela nafas kasar.

"Baiklah kalau begitu kita kembali saja." kata Takeru dan disetujui Hikari.

Segera Takeru membuka gerbang dan kembali ke dunia nyata.

***TBC***

Maaf ya readers sekaligus SAO lovers yang membaca part ini. Yang sudah nonton the movie nya, pasti ada yang sama. Sekali lagi maaf ya.

( Tolong vote ya)

Jika kau tahu Where stories live. Discover now