Untuk Kekasihku

448 8 0
                                    

Untuk Kekasihku,

kemarin kita bertengkar, dini hari yang penuh amarah, aku berteriak, menangis, menyudutkannmu, menyalahkanmu dengan semua keadaan yang kita hadapi. Aku katakan kau egois, aku memaksamu merasakan lukaku juga. Hingga pagi menjelang, amarah tak juga reda.

Kekasihku hanya diam, dia tak mengatakan apapun, dia diam dengan segala isi dikepalanya, yang takkan ia beritahukan kepada siapapun. Dia memilih mengalihkan pembicaraan pagi itu, katanya lebih baik menghindari masalah dalam keadaan begini. Kekasihku selalu begitu. Barangkali ia berpikir menghindar lebih baik dari pada bertengkar hebat saat itu. sayangnya wanitamu begitu bersikeras untuk menyekesaikan apa apa yang menjadi permasalahan diantara kita. sepertinya kekasihku lelah, ia berteriak dan mengatakan "Terserah aku saja". Dan seperti itu akhirnya kita berakhir dengan saling diam, kembali.

Untuk kekasihku,

Tak mengapa, jika harus diam dan saling menghindar, barangkali dengan begitu kau mampu baik baik saja, dan kita akan kembali baik baik saja. Ahh ya benar, wanitamu yang terlalu egois dan keras kepala. Iya masih saja menjadi sosok yang pemaksa. Harusnya segala hal yang ia rasakan cukup tetap terpendam. Karena ternyata melihatmu tidak baik baik saja jauh membuatku terluka. Lukaku bahkan tidak sesakit melihat kau diam dan terluka. Karena aku dan egoisku kempali.

Untuk kekasihku,

Maafkan aku untuk segala pertengkaran yang melelahkanmu, ku mohon cepatlah baik baik saja dan kembali. Aku merindukanmu.

Aku mencintaimu

Tentang KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang