Decision

1K 103 15
                                    

Hal apa yang sangat menyakitkan bagimu? Di tinggalkan atau meninggalkan. Bagi ku kedua hal tersebut adalah suatu yang menyakitkan. Namun bagaimana jika kau harus memilih antara keduanya? Hal apakah yang akan kau pilih?

....

Ruangan itu begitu senyap dan sunyi, penerangannya pun tidak memadai untuk memudahkan indra penglihatan untuk melihat keadaan ruangan itu dengan benar. Aroma kesedihan dan keputusasaan begitu kental didalam ruangan tersebut. Ruangan itu adalah ruang kamar seorang wanita yang kini tengah terduduk di atas sofa, sambil melamun memandang pilu pada tetesan hujan yang membasahi kaca jendela kamarnya.

Wanita itu sesekali menghembuskan nafas beratnya, dan nampak kini aliran air mata mengalir dikedua pipi putihnya. Ia menangis, tanpa suara namun menjerit dalam hatinya. Seohyun-nama wanita itu- melayangkan tangannya untuk menghapus aliran air mata itu. Tangan itu juga ikut bergetar ketika dirinya mengangkatnya. Diubahnya posisinya hingga kini ia menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya dan selanjutnya hanya isakan pilu lah yang terdengar.

Seohyun begitu hancur. Ia tidak menginginkan keadaan ini. Namun, ia harus memilihnya. Walau itu menyakitkan untuk orang lain bahkan dirinya sendiri. Isakan itu kian menjadi, disertai alunan kata maaf dari bibirnya.

"Maafkan aku."

"Maafkan aku."

Racauan itu terus ia kumandangkan dengan iringan isak tangis yang begitu pilu. Ia hancur. Seohyun hancur.

...

"Aku diluar." ucapnya

"...."

"Tolong buka pintunya." ujarnya sekali lagi.

Lelaki itu langsung menutup sambungan telphone yang dilakukannya begitu ia mendengar kalimat persetujuan dari lawan bicaranya.

Lelaki dengan jaket hitam, masker dan topi hitam itu tengah berdiri gusar di depan apartment seseorang, menunggu sang pemilik apartment untuk membuka pintunya.

Lelaki itu-Kyuhyun- segera mendongakkan kepalanya yang semulanya tertunduk ketika suara pintu terbuka didengarnya. Wajah seorang wanita yang tampak memilukan segera ditangkapnya. Tanpa basa basi langsung ia masuk ke dalam apartment itu, dan menutup pintu dibelakangnya.

Kyuhyun dan Seohyun -pemilik apartment- hanya berpandangan, saling menatap dalam mata mereka, meneliti air muka pada wajah masing-masing. Dapat Kyuhyun lihat jika mata kesukaannya itu tampak lemah dan kehilangan binar keceriaannya. Dan dapat Kyuhyun tangkap jika masih ada sisa aliran air pada kedua pipi putih itu.

"Kapan oppa sampai?" pertanyaan yang dilontarkan Seohyun akhirnya memecahkan keheningan diantara mereka.

"Baru saja." singkat Kyuhyun, sambil ia bawa langkahnya untuk lebih masuk kedalam apartmen Seohyun -kekasihnya- dan menghempaskan tubuhnya pada sofa santai berwarna broken white yang terletak pada ruang santai apartment itu. Seohyun juga melakukan hal yang sama dengan yang kekasihnya lakukan, ia tarik kedua kakinya untuk ditekuk kemudian meletakkan dagunya pada lututnya dengan pandangan yang tidak lepas dari Kyuhyun, dan begitu juga sebaliknya.

Keadaan hening itu kembali hadir diantara mereka. Saling menatap satu sama lain, seakan itu cara mereka berkomunikasi. Sampai akhirnya Kyuhyun mendekat kepada Seohyun dan menarik lembut wanita itu untuk dipeluknya. Seohyun menurut dengan apa yang dilakukan Kyuhyun pada dirinya, bahkan ia bawa kepalanya untuk bersandar dengan nyaman pada dada  bidang Kyuhyun.

"Menangislah hyun."Ujar kyuhyun berbisik lembut pada telinga Seohyun.

"Lepaskan semuanya, menangislah sepuasmu sayang. Menangislah." lanjutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Story Of My Life Where stories live. Discover now