"Tolong fotoin dong" pintahnya sambil mengulurkan kameranya ke arah Angelo, cowok itu mengangkat sebelah alisnya. "Gue bukan fotografer"

"Tapi, cuman lo yang bisa fotoin gue sekarang. Please. Sekali doang" ucapnya sambil menampilkan puppy facenya.

Angelo menghela nafasnya lalu mengambil kamera itu dari tangan Fia. Fia tersenyum sumringah. "Yang ikhlas" pesannya sebelum cewek itu bergaya.

"Hmm"

Cekrek. "Lagi" ucap Fia dengan polosnya. "Lo bilang cuman sekali" Fia terkekeh. "Dua kali lagi deh, takutnya nanti jelek"

"Ya udah cepetan" Fia tersenyum sambil membentuk jarinya seperti huruf 'V' dan untuk pose yang terakhir, ia hanya menampilkan barisan gigi putihnya.

Fia berjalan ke arah Angelo lalu mengambil kameranya dan melihat hasil foto Angelo yang menampilkan dirinya. "Ih, gue gemesin banget" pujinya kepada dirinya sendiri yang membuat cowok di sebelahnya itu bergedik jijik.

"Ya! yang ini buram. Emang ya, kalau fotografernya enggak IKHLAS, jadinya gini deh" ucapnya sengaja menekankan kata 'ikhlas' agar cowok di sampingnya itu tersinggung.

Angelo menoleh ke arah Fia, membuat kedua bola mata masing-masing dari keduanya bertemu untuk tiga detik, membuat jantung Fia berdebar lagi, hatinya pun menghangat seketika, dan anehnya, Angelo juga merasakan hal yang sama dengan gadis itu. Cowok itu mencoba biasa saja.

"Itu emang faktor hidup lo yang buram. Jadi, pancaran diri lo itu juga, ya buram" Fia melongo mendengar jawaban cowok itu dan setelahnya ia memukul lengan Angelo dengan pukulan 'sayang plus modus'

"Kayak hidup lo cerah aja" jawab Fia tak mau kalah.

"Emang udah cerah"

"Iyain aja deh"

"Tapi, thanks udah mau jadi tukang foto gue" lanjut Fia sambil terkekeh,namun Angelo hanya mengerling mata.

"Angelo" Cowok itu menoleh lalu,

Cekrek.

Satu foto terabadikan di kamera Fia. Foto seorang cowok dingin, tampan, cuek, dan sok tidak peduli.

Fia melihat hasil jepretannya, wajah Angelo sangat menggemaskan dengan bibir yang datar, matanya sedikit melotot dan kulitnya yang terlihat bercahaya akibat sorotan matahari.

"Hapus!" Ucap cowok dingin itu namun Fia menggeleng lalu memeletkan lidahnya.

"Gue bilang hapus!" Ujarnya sekali lagi, namun pelaku yang mengambil foto itu lagi-lagi menjulurkan lidahnya lalu berlari menuju barisan teman-temannya berada.

"Woy, hapus!" Teriaknya namun Fia tak menoleh.

Angelo mengacak rambutnya kesal, namun sudut bibirnya sedikit terangkat melihat tingkah gadis itu. Cowok jangkung itu menggeleng saat sadar dirinya tersenyum sendiri.

"Gue kenapa?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

"Angelo!" Teriak seseorang membuyarkan pikirannya. Cowok itu menatap ke sumber suara.

Angel(o)Where stories live. Discover now