Negeri Ajaib

66 6 3
                                    


Terlihat jelas suatu keindahan dari berbagai arah mata angin. Tempat yang masih hijau dan segar. Sebuah tempat yang membuat semua orang sangat nyaman saat berada ditempat tersebut. Pepohonan yang masih rindang, ladang pertanian milik penduduk yang luas. Tempat yang selalu melahirkan keajaiban alam yang tidak terduga. Desa Fushigina Kuni yang berarti Negeri Ajaib bagi seluruh penduduk desa. Desa yang sangat terpencil dan hanya memilliki jumlah penduduk ± 200 jiwa. Bagaimana mungkin desa yang disebut negeri ajaib ini sangat terpencil dan hanya memiliki penduduk ± 200 jiwa? Karena letak Negeri Ajaib ini berada dibagian tengah yang terhimpit oleh empat pegunungan tinggi dan memiliki hutan yang luas serta pepohonan yang besar dan rindang. Banyak hewan aneh yang mungkin belum pernah dilihat oleh masyarakat pada umumnya. Namun, hewan aneh tersebut merupakan pemandangan biasa bagi penduduk Negeri Ajaib ini. Dari hewan yang menyerupai gajah tetapi memiliki belalai yang kecil, kupu-kupu yang memiliki badan seperti peri dan masih banyak hal lainnya.

"ayah, sekarang sudah waktunya" teriak seorang anak laki-laki yang berkisaran berumur sembilan tahun, tetapi memiliki badan yang tidak terlalu besar kepada seorang yang dipanggilnya ayah. "sebentar lagi, anak muda"

"selalu seperti ini ketika hendak pergi kerumah kakek" gumam anak laki-laki tersebut

"baiklah, ayo kita pergi" ucap seorang laki-laki dengan umur ± 35 tahun keluar dari rumah dan dibelakangnya ada seorang perempuan ± 32 tahun memakai celemek berwarna coklat muda dengan ada motif berbagai benda kehidupan sehari-hari.

"kami berangkat" ucap ayah dan anak tersebut dengan membawa beberapa bekal yang cukup banyak.

"hati-hati dijalan. Selamat bersenang-senang" ucap perempuan tersebut melambaikan tangannya. "ayah, bagaimana kalau kita memancing disungai? Sudah lama kita tidak memancing dengan kakek. Semoga alat pancingnya masih tersimpan" ucap sang anak setelah berjalan 15 meter jauhnya dari rumah mereka

"ayah juga berfikir begitu. Baiklah kita pancing ikan yang banyak dan kita makan bersama dengan kakekmu. Bagaimana?" tanya sang ayah dengan semangat dan dibalas tak kalah semangat oleh sang anak

"baiklah. Kali ini aku akan menangkap ikan yang sangat besar" ucap sang anak sang ayah tersenyum mendengarnya.

"kakek, kami datang" teriak anak lelaki tersebut

"kalian sudah datang" ucap seorang laki-laki tua yang sibuk membersihkan perkarangannya. "ayah, bagaimana kalau hari ini kita memancing? Apa ayah tidak ingin mencoba menangkap ikan Fushiga?" tanya sang anak sedangkan anak laki-lakinya atau cucu kakek tersebut pergi ke dapur.

"Fushiga? Sekalipun kita sudah mencoba berkali-kali ikan itu tidak mungkin muncul" jawab kakek tersebut setelah menghentikan kegiatannya setelah mendengar nama ikan Fushiga "mungkin kali ini kita bisa berharap pada keberuntungan. Kita bisa menancing ikan lain yang tidak kalah lezatnya. Kita sudah lama tidak memancing. Bukankah ayah dulu juga suka sekali memancing" ucap sang anak

"ayah, kakek alat pancingnya sudah aku siapkan" teriak anak laki-laki yang lebih muda maksudnya anak dari anak laki-laki kakek tersebut.

"bagus nashuke" ucap anak kakek tersebut kepada anaknya yang dia panggil nashuke

"notou, kita akan memancing dimana?" tanya sang kakek kepada anaknya yang bernama notou

"kita akan memancing disungai dekat hutan" jawab sang anak "tunggu sebentar" ucap sang kakek dengan cepat mengganti bajunya dan berdandan seperti pemancing sejati, sedangkan anak dan cucunya saling pandang dengan penuh keheranan.

"mari kita berangkat memancing" ucap sang kakek dengan semangat. Anak laki-lakinya dan cucunya pun menjawabnya tidak mau kalah semangat.

"nashuke, apakah kau sudah mendengar tentang legenda Desa Fushigina Kuni?" tanya sang kakek kepada cucunya

Negeri AjaibWhere stories live. Discover now