One Day with Kwon Family

Start from the beginning
                                    

"Pinter anak mamih udah siap sekolah," Minhyun mengusap sayang rambut Seonho kala anak itu telah mendekat dan duduk di sampingnya, tak lupa, ia juga mencium pipi gembilnya.

"Iya dong mih~" Seonho tersenyum bangga.

"Siapa dulu yang mandiin sama dandanin?" Hyunbin tiba-tiba menyambar pembicaraan ibu-anak tersebut, yang kemudian disambut oleh anggukan affirmatif dari sang istri.

"Yaudah ayo makan gih, kalian. Abis ini papih nganter Seonho ke TK kan?" tanya Minhyun sambil melihat sang suami yang baru saja memotong pancakenya dan akan memasukkannya ke dalam mulut.

"Iya dong, nanti Seonho papih yang anter. Mamih di rumah aja ya, biar dedek di perutnya gak kecapean," ujar Hyunbin sambil tersenyum lebar.

Seonho yang tengah mengunyah pancakenya sontak membelalakkan matanya dan melihat mamihnya, "berarti kemarin-kemarin pas mamih anter aku, dedeknya kecapean dong?" ia memasang tampang sedih lalu mengelus perut sang mamih, "dedek maapin kakak ya.."

Minhyun tertawa kecil lalu mengusap kepala Seonho sayang, "nggak apa-apa kok, Ho. Dedeknya gak capek kok, itu papih kamu aja lebay dia," ia pun menatap Hyunbin sambil menjulurkan lidahnya.

Hyunbin tertawa setelah menelan suapan pancakenya ke dalam mulut, "iya, Ho, jangan khawatir. Kan ada papih sama kamu yang siap jagain mamih sama dedek biar gak kecapean kan?"

Seonho mengangguk antusias lalu mengepalkan tangannya, "iya! Hoho bakal jagain mamih sama dedek!"

Minhyun kembali terkekeh, "yaudah buruan abisin pancakenya terus berangkat ke TK. Temen-temen sama bu guru udah nunggu kamu, tuh."

Akhirnya kegiatan sarapan pun berjalan cukup tenang di kediaman keluarga Kwon. Setelah sarapan, Hyunbin dan Seonho pun pamit untuk pergi ke sekolah dan juga pergi bekerja. Sebelum itu, mereka tak lupa mencium pipi sang mamih dan juga perutnya, alias si dedek.

.

.

.

.

Hari sudah beranjak malam, seluruh anggota keluarga Kwon kini telah kembali berada di dalam rumah, tepatnya berkumpul di ruang keluarga sembari menonton televisi.

Hyunbin terlihat duduk di sofa dengan Minhyun bersandar di dadanya dan tangannya yang mengelus perut buncit sang istri. Seonho sendiri terlihat tiduran di karpet depan sofa dengan kepala berlandaskan bantal empuk, menonton acara televisi yang ditampilkan dengan serius sembari meminum susu dari botolnya.

"Mih, ngantuk~" rengek Seonho kala susu yang diminumnya telah habis. Matanya kini bahkan sudah hampir tertutup, pertanda bahwa ia benar-benar mengantuk. Ia mengusap matanya beberapa kali.

"Yaudah, ayo, Seonho bobo," ujar Minhyun bangkit dari sandarannya pada dada bidang Hyunbin lalu mengambil botol susu kosong milik Seonho. Saat ia ingin mengangkat tubuh gembil Seonho untuk membawanya ke kamar, Hyunbin menahannya. Ia menatap Hyunbin bingung.

"Udah aku aja yang gendong Seonho ke kamar, kasian kamu gendong dia yang berat gini. Kamu cuci botol susu Seonho aja," ujar Hyunbin yang langsung mengangkat tubuh berisi Seonho dan menepuk-nepuk punggungnya pelan agar cepat tertidur. Seonho sendiri menyenderkan kepalanya pada pundak papihnya, sama persis seperti tadi pagi.

Minhyun tersenyum mendengar perkataan Hyunbin. Ia pun mengangguk dan mengecup bibir suaminya sekilas, "yaudah, kamu kelonin Seonho ya. Aku mau nyuci botolnya. Nanti kalau aku udah selesai, aku nyusul ke kamar Seonho."

Hyunbin mengangguk dan Minhyun pun berlalu menuju dapur, sedangkan ia sendiri berjalan menuju kamar anaknya. Dibaringkannya tubuh gembil Seonho yang sudah tertidur di kasur, lalu menyelimutinya. Tak lupa ia juga menaruh boneka anak ayam di sebelah Seonho, agar sewaktu-waktu ia bisa memeluk boneka tersebut. Hyunbin mengusap rambut Seonho sebentar sebelum mengecup keningnya cukup lama, "good night, jagoan papih," ujarnya sebelum bangkit dari posisinya.

Baru saja Hyunbin akan berjalan keluar, ia bisa melihat Minhyun berdiri di ambang pintu sambil tersenyum hangat kepadanya. Ia pun menghampiri sang istri dan mengecup bibir istrinya cukup lama, setelah itu menatap matanya intens.

"Aku merindukanmu," ujar Hyunbin, masih menatap sang istri.

Minhyun mengangguk dan mengelus pipi sang suami, "aku juga merindukanmu," balasnya. Kemudian ia meraih tangan Hyunbin dan membawanya untuk mengelus perut buncitnya, lalu menatap mata Hyunbin, "jangan dinas lagi ya? Sebentar lagi dedeknya lahir."

Hyunbin tersenyum dan mengangguk, "iya, yang kemarin dinas terakhirku. Mulai saat ini aku akan menjagamu dan dedek ini selama 24 jam. Bagaimana?"

Minhyun memeluk sang suami erat dan menyenderkan kepalanya di pundak lebarnya, "aku suka ide itu."

Hyunbin mengelus punggung Minhyun lembut lalu tak lama melepaskan pelukan hangat mereka, "ayo tidur. Tidak baik ibu hamil tidur terlalu malam."

Minhyun pun mengangguk. Setelah mereka mematikan lampu kamar Seonho dan menutup pintunya, mereka pun berjalan menuju kamar mereka dan beristirahat sembari memeluk hangat masing-masing.

End

A/N: haiii. Ini pertama kalinya aku nulis FF Minhyunbin hahaha. Diawali dari kegabutan luar biasa di hari Minggu yang hujan serta WI-FI mati, hehe. Aku gak tau ini FF apaan sih, karena gak ada konflik samsek dan pengennya emang cuma nulis manis2nya keluarga Kwon aja :") buat yang nanya ini Minhyunnya GS apa engga, jujur aja aku gak tau hahaha. Terserah kalian aja nganggep ini GS apa engga ya :) yaudah gitu aja, semoga works ini bisa memperkaya FF Minhyunbin yang jarang ini.

p.s. jangan minta sequel ^_^

Kwon Family • MinhyunbinWhere stories live. Discover now