Alceo menoleh kearah Gary sesaat, mengalihkan pandangannya dari wanita berambut pirang yang berada di atas panggung. "Tidak perlu," ucap Alceo kembali menatap kearah panggung. "Kita lihat apa yang ingin dia lakukan." Alceo menyunggingkan senyumnya.

"Beberapa menit yang lalu, Aku kalah taruhan dengan sahabatku. Dan oleh sebab itu, aku berada disini untuk melakukan tantangan dari mereka." Wanita itu terkekeh sambil menunjuk kearah meja yang mungkin adalah tempat teman-temannya berkumpul. "Untuk Tania dan David, Selamat atas pertunangan kalian! This song is for you, guys! Bisa kalian membantuku ucapkan selamat untuk kedua orang di meja nomor 13?" Pinta wanita itu dengan senyum lebarnya. "Tunggu aku kembali dan aku akan menendang bokong kalian karena sudah mempermalukanku."

"She gonna sing. Kau mau aku menghentikan aksi gilanya?" Gary sudah keluar dari meja barnya dan berdiri di sebelah Alceo yang masih menatap kearah panggung.

Alceo menahan dada Gary tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. "Biarkan. Aku mau mendengar suaranya," gumamnya pelan.

Oh, baby, look what you started
The temperature's rising in here
Is this gonna happen?
Been waiting and waiting for you to make a move
Before I make a move

So, baby, come light me up, and maybe I'll let you on it
A little bit dangerous, but, baby, that's how I want it
A little less conversation and a little more "touch my body"
'Cause I'm so into you, into you, into you
Got everyone watchin' us, so, baby, let's keep it secret
A little bit scandalous, but, baby, don't let them see it
A little less conversation and a little more "touch my body"
'Cause I'm so into you, into you, into you, oh yeah

Mendengar lagu yang melantun dan juga bagaimana cara wanita itu bergoyang dan menyentuh dirinya sendiri membuat Alceo merasa terprovokasi hingga gairahnya timbul tanpa ia sadari. Pikiran nakalnya berlarian membayangkan wanita itu berada di bawahnya malam ini.

"I'll have her tonight on my bed," gumam Alceo seraya menegak minumannya dan berdiri hendak mendekati panggung.

Gary menyekal tangan Alceo sebelum laki-laki itu pergi. "Apa yang terjadi dengan 'aku tidak menyukai wanita berambut pirang'?" Tanya Gary seraya mengernyit.

"Rambutnya tidak ikal," kilah Alceo sambil menunjuk kearah panggung, dimana wanita itu sudah hampir selesai bernyanyi.

"Tapi rambutnya pirang." Gary mengingatkan.

Alceo menoleh kearah Gary dan tersenyum. Ia lalu menepuk pundaknya. "Jangan terlalu old fashion, Gary. Itu hanya rambut. Yang kau nikmati itu adalah tubuhnya, bukan rambutnya."

Gary mengerjap kebingungan. Kenapa jadi ia yang terkesan buruk mendengar kalimat Alceo barusan? Yang ia lakukan hanya mengingatkan Alceo akan ketidak sukaannya, bukan?

"Watch and learn, Buddy." Alceo menepuk bahu Gary sebelum berlalu lagi kearah panggung.

Wanita itu sudah selesai bernyanyi dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari orang-orang yang menikmatinya. Termasuk Alceo.

Laki-laki itu menunggu di samping panggung dengan senyum lebarnya.

Begitu Wanita itu menuruni panggung, tanpa peringatan, aba-aba, dan izin, Alceo langsung melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu dan melumat bibirnya yang secara mengejutkan, terasa manis untuknya.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Onde histórias criam vida. Descubra agora