-TWO times the accident was happened against to me-

12.9K 1.1K 245
                                    


くコ:彡 くコ:彡 くコ:彡

"Winwin-ssi, Ten-ssi! Kalian sudah datang? Aku punya kabar buruk, Taeyong-ssi membutuhkan kalian." Seulgi, kepala maid di rumah Taeyong yang akrab dengan Taeyong dan kedua sahabat Taeyong. Menyapa Winwin dan Ten yang baru tiba di rumah Taeyong.

"Ada apa Seulgi-ssi?" Ten nampak sangat khawatir.

"Kalian langsung saja ke kamarnya, biar aku yang mengurus bawaan kalian." Ten dan Winwin pun segera ke kamar Taeyong dilantai dua. Sesampainya, mereka berdua masuk dengan raut khawatir, takut terjadi sesuatu yang menimpa Taeyong. Dan benar saja, Taeyong sekarang menangis sesenggukan di kasur, memeluk kakinya, tatapannya menyiratkan ketakutan. Didekatnya ada dua maid dan satu orang namja kepercayaan ayahnya.

"WINWINNIE!! TENNIE!! HUWAAAAAA!!" tangis Taeyong semakin pecah ketika dua sahabatnya itu datang dan memeluk Taeyong. Seluruh tubuh Taeyong bergetar hebat, suhu tubuhnya tinggi, suaranya serak karena banyak menangis.

"Yongie... Apa yang terjadi? Kau kenapa? Tolong ceritakan." entah sejak kapan Winwin juga menangis, tidak tega melihat sahabatnya seperti ini. Taeyong hanya menangis, tidak bisa menceritakan pada Winwin dan Ten.

"Ch-chanyeol-ssi, tolong ceritakan." Ten bertanya pada Chanyeol, tangan kanan ayah Taeyong. Dan akhirnya Chanyeol menceritakan semuanya.

Seusai Chanyeol bercerita, Winwin dan Ten shock berat dan sangat tidak percaya dengan apa yang dialami Taeyong. Winwin memeriksa leher Taeyong yang digigit, disana terdapat plaster yang menutupi luka gigitan. Tangisan Winwin semakin kencang sembari memeluk Taeyong.

"Ma-maafkan kami hiks-Yongie!! Seharusnya ta-tadi kita pulang hiks-bersama.." Taeyong menggeleng dengan cepat setelah mendengar ucapan Winwin.

"Se-semua ini salahnya Jaehyun keparat!" Taeyong benar-benar meluapkan segala emosinya. Untuk pertama kalinya, Taeyong berkata kasar. Hal itu membuat Ten dan Winwin kaget, jika sudah begini, Taeyong benar-benar tidak akan mengampuni si Jaehyun itu.

---

"JAEHYUN PABO!!!! DASAR NAMJA KELEBIHAN HORMON!!! BERHENTILAH BERBUAT SEPERTI ITU PADA SIAPAPUN!!" Yuta sudah tidak bisa menahan amarahnya, kelakuan sahabatnya itu sudah benar-benar diluar batas. Mereka sedang istirahat siang. Untung saja mereka bersantai di taman belakang sekolah yang sepi, jadi tidak akan ada yang mendengar obrolan mereka, terutama teriakan Yuta barusan.

"Kenapa? Selama ini entah namja atau yeoja yang kujahili seperti itu malah suka, ya aku tahu untuk anak itu berbeda. Tapi kan aku hanya bercanda." Jaehyun senyum tanpa dosa, kurang micin ni anak.

"Kau bilang hal seperti itu bercanda? Hanya menjahili? Oh yang benar saja.." Yuta mengacak-acak rambutnya frustasi, dia juga merasa bersalah karena keceplosan bilang Taeyong itu anak polos, manja, dan sebagainya. Itu yang membuat Jaehyun tertarik untuk menjahili Taeyong.

"Lalu bagaimana caranya anak itu lolos dari kungkunganmu? Setahuku, tenagamu itu kuat. Tidak mungkin si Taeyong itu hanya memukul atau menamparmu-kan?" Yuta berusaha untuk tenang kali ini dengan bertanya suatu hal.

"Di-dia.." Jaehyun lesu seketika, senyumannya luntur. "Dia menendang juniorku dengan keras. Bahkan masih terasa sedikit nyeri sampai sekarang."

"Pfft... BWAHAHAHAHA!!! RASAKAN ITU JUNG JAEHYUN BYUNTAE!!!!!!! AHAHAHAHA!!! PANTAS SAJA GELAGATMU DARI TADI PAGI AGAK ANEH. HAHAHAHA TELURMU PECAH TIDAK? HWAHAHAHAHAHAHAHA!!!" Yuta tertawa dengan keras, berguling-guling diatas rumput. Memegang perutnya bahkan sampai menitihkan air mata.

Jaehyun menatap Yuta horor dengan wajah yang merah padam. Kejadian yang memalukan, sangat memalukan. "Sialan kau Yuta!" kesal Jaehyun.

くコ:彡くコ:彡くコ:彡

Change | JaeYong |DISC-Where stories live. Discover now