くコ:彡くコ:彡くコ:彡
"Yongie, kau tidak mau ke kantin lagi?" pertanyaan Ten hanya dibalas anggukan dari Taeyong.
"Oh ayolah untuk hari ini saja, abaikan tatapan itu. Hari ini kau tidak nawa bekal kan, ya sudah ayo makan di kantin." tangan Ten yang ingin menarik tangan Taeyong itu terhenti karena reaksi dari si pemilik tangan.
"Tidak, aku tidak mau! Itu sangat menggangguku, pandangannya tidak pernah lepas dariku dan tak jarang tatapannya terlihat mesum!" Taeyong terus membantah permintaan Ten.
Sedari kemarin, bila ada kesempatan dipertemukannya Taeyong dan Jaehyun, pandangan Jaehyun tak pernah lepas dari Taeyong. Entah Taeyong dipandang biasa, terkadang dengan pandangan lembut, bahkan dengan pandangan yang tersirat ingin mengapa-apakan Taeyong juga sering. Ya, meskipun Jaehyun tidak berbuat macam-macam dan hanya memandang Taeyong seperti itu, tapi itu tetap mengganggu.
"Sudahlah abaikan saja Yongie. Aku sudah lapar. Kajja!" Winwin menarik Taeyong paksa, pada akhirnya Taeyong ikut mereka ke kantin.
Sekarang mereka sedang menyantap makanan mereka, tapi dari tadi Taeyong terlihat tak tenang. Ten bisa melihat bahwa sahabatnya itu sedang berkeringat dingin. Betapa bodohnya Ten lupa kalau Taeyong masih mengalami trauma meskipun masih ringan, tapi tetap saja itu sangat berpengaruh bagi Taeyong.
Tak jauh dari tempat mereka duduk, Jaehyun memandang lembut Taeyong tanpa berniat memandang yang lain. Meskipun itu pandangan yang lembut, Taeyong tetap takut, kepalanya mulai pusing, keringat semakin deras mengalir dipelipisnya.
"Yongie? Yongie-ya! Neo gwenchana?" Winwin mulai khawatir melihat Taeyong yang seperti itu. Ten mulai melihat gelagat aneh Taeyong, badannya mulai terhuyung-huyung, genggaman sendoknya melonggar dan kemudian,
"Yongie!!" Ten langsung menangkap Taeyong sebelum Taeyong jatuh dari duduknya.
Taeyong pingsan.
---
Karena Taeyong termasuk siswa populer, kabar pingsannya di kantin itu pun sudah menyebar luas di sekolah.
Saat ini Jaehyun hanya bisa berdiri di koridor depan UKS, kepalanya tertunduk dan pikirannya tidak menentu. Dirinya tidak menyangka dampaknya bisa seperti ini, trauma. Taeyong memiliki trauma karena ulahnya. Sebenarnya ia tidak pernah merasa seperti ini, perasaan bersalah.
'Apakah aku menyukainya?' Jaehyun membelalakan matanya, tapi sesegera mungkin ia tepis pemikiran itu.
Dia tidak boleh menyukai Taeyong, sosok yang seperti Angel baginya. Dirinya yang Demon ini tak pantas menyukai sang Angel yang manis dan polos seperti Taeyong.
"Kau yakin ingin berbicara dengannya? Tanpa kami?"
Samar-samar Jaehyun bisa mendengar suara Ten.
"Ah baiklah kalau begitu, kalau dia macam-macam, kau tinggal teriak saja Yongie. Baiklah, kami akan tunggu diluar."
Pintu UKS terbuka, menampilkan dua sosok yang menatap Jaehyun dengan sinis.
"Taeyong ingin berbicara denganmu." Ten mengatakan itu dengan berat hati.
Jaehyun mengangguk dan akan memasuki UKS, tapi tangan Winwin menahan lengan Jaehyun.
"Awas saja jika kau berbuat macam-macam." Jaehyun sudah tahu dan dengan kasar, ia menepis tangan Winwin.
"Kita tunggu saja." ucap Ten.
YOU ARE READING
Change | JaeYong |DISC-
FanfictionKehidupan Taeyong berubah drastis karena kedatangan Jaehyun. "Ssst.. Tenanglah, aku tidak akan berbuat macam-macam padamu." -jjh -DISCONTINUED- ▒071017▒ 🍵Matchy Cha🍵
