"Apa kita salah alamat yah? Kenapa kita malah ke gedung sekolah seperti ini?" Tanya Tae Hyung yang kemudian langsung terduduk di tengah jalan seperti anak kecil tengah merajuk meminta sesuatu.

"Aku rasa tidak, bukankah ini benar alamatnya Jiminie?" Ucapku dan bertanya pada Jimin yang memang ada di sebelahku.

"Iya benar, ini alamatnya, tapi kenapa malah gedung sekolah bukannya rumah?" Jimin yang aku tanya malah balik bertanya dan membuat suasanan menjadi semakin membingkungkan.

"Dari pada kita mati penasaran disini, lebih baik kita masuk dan mencari tahu semuanya, siapa tahu kita menemukan sesuatu yang menyenangkan disini." Ucapan Ho Seok langsung disetujui oleh kami dan kami pun memutuskan untuk masuk ke dalam gedung sekolah yang memang sudah sepi itu karena mungkin murid-murid sudah pulang sekolah atau mungkin sedang pelajaran? Entahlah.

"Tunggu sebentar, aku jadi mengingat sesuatu, Shin Ra sepertinya menuliskan seusatu yang berhubungan dengan sekolah ini, lihat, kita disuruh mencari ruangan kelas yang terkunci dan tidak ada seorangpun di dalamnya." Ucapku mengeluarkan sebuah surat dan menunjuk sebuah baris yang aku maksud pada yang lainnya.

"Terkunci dan tidak ada seorangpun didalamnya? Maksudnya masih ada orang disini?" Jimin yang menyadari sesuatu langsung panik dibuatnya.

"Tidak usah panik, mungkin mereka masih pelajaran atau ex-school?" Ucapku mencoba menenangkan Jimin dan merangkulnya.

"Baiklah sebaiknya kita langsung mencari ruangan itu." Ucap Tae Hyung yang mencoba berjalan mendahului kami.

"Tunggu dulu, apa tidak sebaiknya kita berjalan- jalan lebih dahulu? Mengelilingi sekolah ini maksudku, sepertinya banyak hal menarik yang akan kita temukan disini." Ho Seok yang bersemangat mencoba mengikuti Tae Hyung dan kemudian memimpin jalan.

"Iya aku rasa tidak buruk, kita bisa berkeliling sekaligus mencari ruangan yang dimaksud." Aku pun berucap kemudian berjalan mengikuti Ho Seok dan Tae Hyung yang sudah cukup jauh didepan dengan merangkul pundak Jimin.

Saat kami berkeliling betapa terkejutnya kami karena semua kelas masih terisi oleh murid- murid dan guru yang masih melakukan kegiatan belajar mengajar, namun sepertinya mereka tidak menghiraukan kehadiran kami, kami berjalan menyusuri seluruh ruangan di lantai satu namun semuanya terisi oleh murid- murid yang dengan tenang mencoba mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru yang berada di depan kelas. Setelah selesai mengelilingi lantai satu kami pun memutuskan untuk menaiki lantai dua melalui tangga yang cukup gelap karena berada diantara lorong kami masih terus mencari ruangan itu dari gedung paling kiri dan mencoba mencari ruangan yang di maksud satu persatu.

"Liat bunga itu! Cantik sekali, ayo kita turun dan mengambil foto juga memetiknya." Jimin yang matanya menangkap bunga yang bertengger dengan cantiknya di tengah taman sekolah seketika terlihat senang dan meminta kami untuk turun dan segera pergi ketempat bunga itu berada.

"Hei! Sepertinya ruangan ini yang di maksud." Ho Seok yang sejak tadi tidak tertarik dengan bunga ternyata sudah menemukan ruangan yang di maksud, dia tengah mencoba memastikan ruangan tersebut dengan berjinjit dan melongok untuk melihat bagian dalam ruangan gelap yang bertuliaskan 11- 1.

"Apa kalian anak-anak itu? Maksudku teman Shin Ra?" Seorang guru perempuan berkacamata tiba-tiba keluar dari dalam ruang kelas 11- 3 dan mengejutkan kami, takut- takut jika kami mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.

"I- iya Bu, kami teman Shin Ra." Aku yang sedikit ketakutan mencoba memberanikan diri menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut guru tersebut.

"Ahh kalau begitu ini kuncinya." Ucapnya lalu memberikan seikat kunci yang aku tidak yakin berapa jumlahnya tanpa mengatakan apa- apa lagi dan kembali masuk kedalam ruang kelas.

MessageWhere stories live. Discover now