Bayangan di balik senja

Prolog

Mencintai itu bukan lah perkara mudah. Tidak semua orang mampu mencintai. Mencintai bukan hanya sekedar kamu tertarik pada lawan jenis mu. Sungguh lebih dari itu. Kamu harus mengalaminya dulu baru kamu akan tau artinya. Cuma dengan mencintai kamu bisa melakukan apa pun. Bahkan hal yang tidak ada dalam kamus hidup mu sebelumnya. Kamu bisa tiba-tiba menyukai jengkol hanya karena seseorang yang kamu cinta suka jengkol. Atau kamu rela pakai kostum badut yang bikin gerah cuma buat ngasih kejutan sama seseorang kamu kamu cintai. Atau bahkan kamu bisa jadi tiba tiba romantis cuma karena seseorang yang kamu cintai suka hal hal romantis. Atau kamu rela pakai baju couple warna pink padahal kamu cowok banget. Bahkan hal gila yang bisa kamu lakukan adalah kamu rela mencintai seseorang yang bahkan tidak ada untuk mu, hanya karena alasan belum move on.

Padahal pada kenyataannya kita selalu punya pilihan. Pilihan untuk pergi dan melupakan atau berpura pura melupakan dan menahan sakit sendiri. Bodohnya seorang pencinta adalah dia memilih berpura pura melupakan, padahal nyatanya berkata lain. Pencinta pada dasarnya bisa melumpuhkan kerja otaknya untuk berpikir logik.Dia berpura pura tidak punya pilihan selain mencoba pelan pelan melupakan rasanya. Nyatanya dia jalan ditempat. Dan salah satu pencinta itu adalah diriku sendiri. Aku lah pencinta yang bisa melakukan hal yang tak pernah terpikir olehku sebelumnya. Berubah jadi seorang pencinta secara otomatis menjadikanku orang gila. Seolah-oleh sudah lupa padahal masih menyimpan rasa. Menjadi seorang pencinta mampu menjadikan ku orang yang pandai berpura-pura baik saja yang pada kenyataannya aku hanya lahbayangan yang sedang merindukan senja.