Renjun menatap ragu, tapi seketika ia teringat jeno dan juga orang orang yang pasti khawatir dengannya. Belum lagi senyuman tulus samuel.

"Baiklah" renjun mengangguk dan meraih jubah itu.
.
.
.
Jeno berdiri dengan mark dan juga jinyoung dan jihoon yang telah sampai disana.

"Jadi hyung kapan kita akan berangkat" ucap jeno datar.

"tunggu sebentar, aku dan jihoon akan pergi ke gerbang depan untuk mengalihkan perhatian, kau dan jinyoung akan mengendap lewat gerbang belakang lalu cari tempat dimana renjun disembunyikan. Lalu bawa pergi." ucap mark.

Terdengar simple tapi dirinya sendiri tak yakin akan sesimple itu nantinya.

"Baiklah apa kalian siap?" ucap mark dan hanya jihoon yang mengangguk semangat.

Mark menghela nafas berat ketika ingat menempatkan jeno dan jinyoung di tim yang sama dan keduanya sama sama, irit bicara.

"Ayo pergi" keempatnya melesat pergi menembus hutan lebat dengan pedang ditangan masing masing dalam kondisi siaga.

Karena bagaimanapun pasti kangmin menempatkan pasukannya di segala arah.

baru sepuluh menit mereka berangkat, sekumpulan strigoi menghalangi jalan dan terpaksa membuat mereka berempat menghabisi mereka.

Jinyoung dengan segera menebas satu persatu strigoi dengan cepat dan dalam diam. Tenang, begitu tenang hingga ketiga orang yang bersamanya hanya menatapnya saja.

"kurasa dia sendiri sudah cukup" ucap mark melihat betapa cepatnya jinyoung menghabisi para strigoi itu.

"Jinyoung benar benar-" ucap jihoon sembari berdecak.

"ayo" ucap mark saat jinyoung menebas strigoi terakhir

"kau tak apa?" ucap mark menepuk pundak Jinyoung dan tak dibalas sepatah katapun oleh jinyoung.

"Hahh aku anggap itu iya" ucap mark lalu lanjut melangkah.

"Ayo" ucap jihoon dan dibalas anggukan oleh jinyoung.
.
.
.
.
"Aku bertemu yuta kupikir dia bisa membantu" ucap taeil begitu taeyong dan juga jaehyun sampai.

"aku tau aku juga bertemu dengannya" ucap jaehyun

"Dan, anaknya yuta adalah reinkarnasinya injoon, huang renjun ah maaf nakamoto renjun. Dan sekarang dia ditangan kangmin" lanjut jaehyun.

"Kau serius? Jadi jeno-" ucap ten

"Iya seperti dugaan kalian, jeno bahkan sekarang tengah bersama mark dan juga jihoon dan jinyoung untuk membebaskan renjun" ucap taeyong.

"Lalu lami ku bagaimana?" ucap ten.

"Lami, kurasa ia akan baik baik saja. Aku tak bisa menghubunginya sejak tadi pagi. tapi kau tenang saja ada chanhee disana" ucap taeyong sembari menepuk pundak ten, menenangkan adiknya itu.

"hah baiklah" ucap ten.

"Tentang para strigoi yang bertambah banyak, benar dugaanmu ini ulah kangmin. Meskipun waktu itu kau menyegel kekuatannya ia masih punya banyak tangan kanan" ucap taeil.

"Ada seorang anak yang ia gunakan sebagai sumber kekuatannya. Ia bukan seorang strigoi tapi ia adalah seorang moroi. Dan lagi, anak itu- walaupun dia punya kekuatan yang besar dia tak bisa menggunakannya" jelas taeil.

Jaehyun mengangguk menanggapinya.

"sayangnya-" ucap ten menggantung.

"Kami tak berhasil tau siapa anak itu" sambung ten.

"Hm itu tak masalah. Sekarang mungkin kita harus membantu mereka" ucap jaehyun.

"Apa aku terlambat?" keempatnya menoleh dan mendapati seorang pria berusia akhir 30 tahun an, yuta.

Hero + Noren (End)Where stories live. Discover now