Gadis itu memeluk lututnya erat, ia memandang hamparan rumput di sekelilingnya. Baru beberapa saat yang lalu ia merasakan berada dalam kegelapan, namun tiba-tiba ada sesuatu yang menariknya, dan disinilah ia berada, di tempat yang indah. Namun keindahan itu tidak merasuk dalam jiwanya, justru air mata itu kembali jatuh membasahi pipinya. Tiba-tiba ada yang menghapus air mata itu lembut. Gadis itu langusng menatap sosok itu kaget.
"Bapak siapa?" bisik Reyna serak, laki-laki itu tersenyum lalu duduk di sampingnya.
"Reyna?" bisik laki-laki itu, dan gadis itu menatapnya lekat. Gadis itu adalah Reyna.
"Bapak siapa?" bisik Reyna lagi. Laki-laki itu tersenyum lembut padanya.
"Apa kau tidak bahagia disini? Menatap keindahan padang rumput dan kupu-kupu?" tanya laki-laki itu sambil tersenyum, Reyna menundukkan kepalanya lelah.
"Apa Reyna sudah mati? Hiks... Apa Reyna sudah tidak bisa bertemu dengan keluarga Reyna? Hiks.... Apa Reyna sudah mati???" isak Reyna keras, laki-laki itu langsung memeluk Reyna erat.
"Sssst.... Jangan menangis Sayang." Bisiknya lirih.
"Reyna kangen sama Papa, Reyna kangen sama Mama, Kakak, Elang, semua temen-temen Reyna." isak Reyna pelan.
Laki-laki itu menarik Reyna kedalam pelukannya.
"Siapa 'kakak' itu? Kakak kamu?" tanya lelaki itu berusaha mengalihkan perhatian Reyna. Reyna mengangguk, namun kemudian menggeleng.
"Kak Arya, dia emang kakak Reyna, tapi... Reyna bukan adiknya. Kakak udah benci sama Reyna. hiks...." isak Reyna kembali. "Reyna belum minta maaf, Kak Arya belum maafin Reyna Bapak, Reyna gak mau mati... hiks.. Reyna gak mau, Reyna gak mau pisah sama Kak Arya, Reyna gak mau pisah sama keluarga Reyna..." isaknya keras. lelaki itu menatap Reyna lekat. "Reyna memang hanya anak angkat, tapi mereka keluarga Reyna.. hiks... Hanya mereka yang Reyna miliki, Reyna gak mau buat Papa sedih, Reyna gak mau..." isaknya pelan.
"Lalu Elang, dia siapa?" tanya laki-laki itu lagi, Reyna lalu memandangnya kesal.
"Bapak kok tanya-tanya mulu sih, hiks... Reyna mokoknya mau pulang." Sahut Reyna sambil menghapus air matanya kesal, laki-laki itu tertawa pelan. tawa yang membuat Reyna terdiam, ada sesuatu diwajah laki-laki ini yang mengingatkan Reyna akan sesuatu.
"Maaf Sayang, kan Cuma pingin tau." Jawab lelaki itu sambil membelai rambut Reyna lembut. Dan tanpa bisa dicegah, Reyna membelai pipi laki-laki itu pelan.
"Mata Bapak warnanya kok sama ama mata Reyna, ada garis hijau di bola mata Bapak." Bisik Reyna pelan, laki-laki itu langsung terdiam, ia tersenyum lembut.
"Hidung Bapak juga, mancung tapi kecil, sama kayak Reyna." ucap Reyna lagi, laki-laki itu tersenyum sedih.
"Bapak siapa? Apa..." Reyna tidak mampu melanjutkan kalimatnya, apakah.... apakah dia?
"Bapak adalah seseorang yang menjagamu Sayang, seseorang yang akan selalu menjagamu." Bisiknya, Reyna menatap lelaki ini lekat.
"Kalau gitu Reyna mau pulang, Reyna mau ketemu Papa..." bisik Reyna. lelaki itu menatap Reyna lekat.
"Boleh Bapak bertanya padamu?" tanya lelaki itu, Reyna menganguk pelan.
"Apa kau mencintai Arya?" tanyanya, pertanyaan yang mampu membuat Reyna membeku. "Apa kau mencintai Elang?" tanyanya lagi, Reyna menatap lelaki ini lekat.
"Bapak tau darimana tentang mereka?" tanya Reyna, lelaki itu tersenyum. "Jawab saja Sayang."
Reyna menatap sekumpulan anak kecil yang sedang menari di tengah padang rumput. "Reyna sayang sama mereka." Bisik Reyna.
YOU ARE READING
My Beautiful Sista
RomanceSiapa yang tau bahwa cinta akan datang pada mereka tanpa mereka sadari... Sebuah Cinta yang mungkin terlarang, atau bahkan TAKDIR lah yang melarang mereka bersatu... TAKDIR memang mempertemukan mereka menjadi dua sosok yang saling menyayangi, tapi a...
^^My Beautifull Sista^^ Part 15
Start from the beginning
