^^My Beautifull Sista^^ Part 15

Start from the beginning
                                        

                "Papa...."

"Kau tidak akan meninggalkan Papa kan, Nak? Reyna.... Papa mohon Rey.... demi Papa..." isak Anton, dan Arya lalu memeluk sang papa erat.

"Kenapa dikmu tidak bangun-bangun Nak? Kenapa? Dia tidak boleh pergi!" ucap Anton dalam pelukan Arya. arya memeluknya erat.

                "Bolehkah Arya berbicara pada Reyna berdua?" pinta Arya, dan Anton mengangguk. Ia lalu keluar dituntun oleh Diana. Arya membelai rambut Reyna lembut.

"My dear... I beg you, please.... open your eyes." Bisik Arya memohon.

                "Buka matamu, bukan untuk Kakak. Tapi demi Papa. Kakak mohon, Kakak mohon padamu... Lawanlah Rey!! Lawan semua penghalang itu, kau bisa. Demi Papa!! Lawanlah!" ucap Arya dengan suara bergetar. Ia menundukkan kepalanya dan mengecup tangan Reyna dengan tangisnya yang kembali pecah.

"Kakak mohon, kau harus bangun..." pinta Arya lirih.

                                                                     *****

Gadis itu menatap sekeliling dengan takut.... Air mata terus mengalir dari kedua mata indahnya.

Kau tidak akan meninggalkan Papa kan, Nak? Reyna.... Papa mohon Rey.... demi Papa....

Kata-kata itu terus terdengar dengan jelas, dan ia takut sendirian disini...

Lawanlah Rey!! Lawan semua penghalang itu, kau bisa. Demi Papa!! Lawanlah!

Ia tidak bisa!!

"Kakak!! Papa!! Reyna takut!!!" isak gadis itu keras... Ia takut.... Dmei Tuhan ia takut...

Flashback End...

^^My Beautifull Sista^^ Part 15

            Arya menatap wajah gadis yang amat ia cintai lekat. Air mata kembali menetes dari matanya. Ia menggenggam tangan Reyna lembut. Mengecup ditengah tangisnya.

"Apa kau marah pada Kakak, Rey? Apa kau benar-benar tidak memaafkan Kakak sehingga kau terus menutup matamu? Hahh... Maafkan Kakak... hhh..." Arya menelungkupkan wajahnya lelah. Ia membelai pipi Reyna lembut.

"Kau ingat saat Kakak mengajakmu ke pantai, saat kau tertawa dengan lepas, saat kau berlari tanpa beban? Kau tau, pada saat itu Kakak menyadari bahwa Kakak sangat mencintaimu lebih dari sekedar cinta kakak pada adiknya."

            "Dan hari ini Kakak menyesal, Kakak menyesal telah mencintaimu jika kau harus seperti ini! Buktikan bahwa semua perkataan dokter itu salah honey, buktikan bahwa kau baik-baik saja!! Buktikan kalau kau akan sadar!! Kakak mohon Reynna, Kakak mohon...." isak Arya keras dengan tangisnya. Diana membugkam mulutnya menahan tangisnya.

            Hari ini ia melihat bagaimana keluarganya benar-benar membutuhkan sosok gadis yang sekarang tengah berbaring tak berdaya tersebut. Gadis yang selalu ia benci. Suami dan anaknya hancur saat gadis ini hancur. Dan semua itu seakan meremukkan jiwanya. Pantaskah ia memohon pada Reyna untuk bangun agar keluarganya kembali bahagia? Pantaskah ia melakukan itu?

            Diana lalu menghampiri putranya dan memeluknya erat. "Sssst, jangan seperti ini Nak." Bisik Diana lirih, Arya menangis dalam pelukan sang mama.

"Arya gak bisa kehilangan Reyna Mam, Arya gak bisa." Bisik Arya serak, Diana mengangguk dan tetap memeluk sang putra erat.

                                                                       *****

My Beautiful SistaWhere stories live. Discover now