Chapter 7 - Sleep Over

479 29 3
                                    

Selena's P.O.V.

Sebulan telah berlalu. Semakin sering aku terlihat bersama Justin, semakin banyak pula tantangan yang datang.

Aku berjalan dengan iPhone di tangan kananku, merapihkan jaket putihku dan beanie di kepalaku.

Flash. Click. Snap.

Ugh, paparazzi. Aku menghela nafas dalam-dalam. Terkadang aku merasa capek diikutin mereka terus.

Aku masuk ke dalam mobil dan segera menyalakan lampu depan. Perlahan akupun mulai jalan dan mengklakson siapapun yang ada di depan mobil.

"Selena! How's Nick?"

"Did you both break up?"

"Turn this way babygirl! Smile for us!"

"Hey bitch did you have fun playing around with Nick?!"

"Selena! Here! Can you tell us what happened between you and Justin?"

"Hey slut turn this way and smile you bitch!"

Aku melihat mereka mengetuk kaca dan pintu mobilku, berteriak padaku. Aku nggak bisa bohong kalau aku masih sakit hati dengan Nick. Apalagi paparazzi selalu mengingatkanku hal itu. But I know, nggak seharusnya aku dengerin omongan mereka.

Dengan cepat aku menghapus air mataku. Flash kamera mereka terasa semakin kecil ketika aku menjauh. I take a deep breath, looking at the mirror and saw my eyes red & puffy.

"It's okay Selena, stop crying. It's their jobs.. Shitty jobs", I tell myself, mencoba menenangkan diri sendiri.

Aku menuju ke sebuah hotel, tempat dimana aku pikir bisa membuatku merasa sedikit lebih baik. Justin.

Aku turun dari mobil dan membawa tas bersamaku. Lalu berjalan menuju ke sebuah elevator. Aku masuk dan menekan tombol lantai 23.

Aku melihat wajahku dari iPhone dan menyadari bahwa mascaraku telah luntur. I don't care at all. This was a mess. Dan ketika pintu elevatornya terbuka, aku langsung keluar.

Aku mengetuk pintu kamarnya tiga kali. Berharap Justin ada di kamarnya. Aku mendengar langkah kaki dan nggak lama setelah itu pintu terbuka.

"Sel? You okay?" tanya Justin setelah melihatku. Aku mencoba menjawab 'ya' tapi nggak bisa. Lagi-lagi air mata jatuh di pipiku dan aku menggeleng.

"Masuk Sel.." kata Justin memegang bahuku dan menutup pintu.

Aku berjalan masuk dan duduk di sofa ruang tamu, meletakkan tasku dan melepaskan beanie serta jaketku. Aku mulai menangis ketika Justin duduk di sampingku dan ia memelukku.

"Sel, shh. What's wrong? Kamu mau teh biar tenang dulu?" tanya Justin dengan lembut. Aku mengangguk dan mengambil nafas dalam-dalam.

"Okay, tunggu sebentar ya.." Justin berdiri dan membuatkanku secangkir teh. Lalu aku menyalakan TV untuk mengalihkan pikiranku.

"Pop princess Selena Gomez has melted down?" kata reporter TV itu, dengan foto-fotoku di layar kaca.

"Sel, ini tehnya. Kamu lagi nonton apa?" ujar Justin, menaruh tehnya di atas meja dan langsung melihat ke TV ketika ia duduk di sampingku.

"She started crying, shaking, sobbing when paparazzi asked about Nick Jonas. Wow, apakah mereka sudah benar-benar putus? Apa benar Selena Gomez putus dengan Nick Jonas karena sedang menjalin cinta dengan the pop star Justin Bieber? What do you think, listeners?"

"Selena.. Jadi itu sebabnya kamu tadi menangis?" tanya Justin, menatapku dengan serius. Aku mengangguk.

"Kenapa kamu nggak pernah cerita sama aku?" tanya Justin.

"A-aku nggak mau inget sama Nick lagi, makanya aku nggak pernah cerita. Tapi ternyata susah", rengekku.

"Uh.. Okay. I'm sorry. Forget it, and forget.... him." kata Justin. "Be free and happy. Okay?" tambahnya.

"I'm trying. But it's so hard.." jawabku.

Justin nggak ngomong apa-apa untuk beberapa saat. Sampai akhirnya ia memelukku dan bilang, "Tenang aja, aku akan selalu di sini buat kamu.."

Mendengar Justin mengatakan hal itu membuatku tersenyum. Oh gosh, he always makes me feel better..

"Yeah, you're right. I won't let anyone tear me down", jawabku tersenyum, menghapus air mata di pipiku.

"Yeah! I love that smile!" kata Justin tertawa.

"Thank you so much Justin. You're my best of bestfriend", ujarku.

"Of course haha, do you want to sleep over?" tanya Justin.

Hmm, yeah benar juga. Lebih baik aku istirahat di sini, bersama Justin.

"Yeah I'd like to.." jawabku.

"Okay, let me show you your room"

Lalu Justin menunjukkan sebuah kamar tidur padaku. Ia membuka pintu dan menyalakan lampunya.

"Here, mungkin kamu nggak suka tapi ini cukup nyaman kok", kata Justin.

Aku melangkah masuk lalu berbaring di atas tempat tidur. Justin menarik selimut cokelat dan menyelimuti tubuhku. "Thank you Justin", ucapku saat Justin berjalan keluar kamar. "Love you, Sel. Sleep tight.." dan Justin pun menutup pintunya.

***

Author's NOTE:

Hiii! So what do you think? <3

I try to update everyday but it just seems impossible >.<

But I'm trying! I just need your vote and comment so I know there are people who read my work :)

See you at the next chapter!

Love, @auliamitap

Rule The WorldWhere stories live. Discover now