2.two

23.8K 275 6
                                    

Gua tegasin yang kaga demen 18+ yang (BxB) mending gosah baca.

.
.
.
Dion pov.
Pagi pun datang,kubuka mataku perlahan membiasakan cahaya masuk ke mataku . kulihat jam menunjukan pukul setengah 7 pagi. Kuarahkan pandanganku kesamping kiri dimana junoku tertidur pulas semalam. Ku lebarkan mataku "juno baby" teriakku,shit dia tidak ada ada disampingku kuedarkan pandanganku keseluruh kamarku.
Dia tidak ada! "Juno" teriakku lagi "where are you?" aku mulai panik. Aku berlari keluar kamar kulihat hani salah satu maid di rumahku yang kutugaskan mulai sekarang untuk mengurus juno "Hani, apakah kau melihat juno?" tanyaku panik, hani menggelengkan kepalanya "tidak tuan, saya baru saja keluar dari dapur. Apakah ada masalah?"
Aku berlari menuju ruang tengah tanpa menghiraukan pertanyaan hani.
Kudengar suara tv menyala, ku arahkan kaki ku menuju tv tersebut.
Kulihat juno tertidur pulas disofa,look dia sangat menggemaskan dengan posisi meringkuk seperti bayi yg berada dijanin ibunya,jempol tangan berada didalam mulutnya dan memeluk remot tv. Aku pun menghela nafas lega. Kudekati dia, kududukan bokong ku kesofa sampingnya "pagi baby" sapaku. Ku usap pipinya "ayo bangun" aku pun terkekeh melihatnya , dia mulai ngerjapkan matanya lucu. Dia melihat ku langsung mendudukan dirinya dan memelukku. Kupeluk balik "dad maafin uno uno tinggalin daddy disini, uno bosen dikamar daddy jadi uno lihat tv daddy maaf juga tidak minta ijin ke daddy buat lihat tvnya" aku hanya tersenyum mendengar perkataannya.
"Milik daddy milikmu juga" kucium pipinya,lalu ku dudukan dipangkuanku.
"Ayo sarapan" Ajakku
dia pun melompat dari Pangkuanku lalu melompat lompat sambil memegang tanganku

"Ayo daddy uno lapar uno ingin makan" Katanya sambil menarik tanganku menuju ke dapur
Aku terkekeh pelan,lalu lu angkat tubuhnya dan ku dudukan dimeja makan
"Kau tunggu disini oke? Daddy ambilkan makanan untukmu."
Dia tersenyum kearahku "thank you daddy"
.
.
Selesai makan sekarang aku bersama uno berada dikamar, dia sibuk bermain rubik yang baru aku belikan.
"Daddy daddy ayo main diluar uno bosen" kulihat dia mencebikan bibirnya lucu.
Kucium bibir lucunya
"Sabar sayang daddy sebentar lagi selesai"
Kulanjutkan aktivitasku yang sedang mengerjakan pekerjaanku lewat laptop

"Daddyy..." rengeknya
Aku terkekeh lagi, ku tutup laptopku kupeluk dirinya.
"Baiklah baiklah ayo main" ajakku
Dia pun melompat kegirangan
"yaeyyy ayo" dia menarik tanganku

"Mau kemana hm?" ku kecup bibirnya lagi
Dia merengut kesal "keluar uno sangat bosan dad"
Lalu ku gendong dia dan ku bawa keruang tamu.
Kujatuhkan tubuhnya ke sofa,dan kutindih "cium daddy"
kudekatkan wajahku ke wajahnya.

dia menarik tengkukku dan melumat bibirku pelan.
Mphhh oh good dia melenguh pelan lalu kubalas lumatannya dan memasukan lidahku kemulutnya.
"Mphh dad" desahnya, kutekan tengkuknya agar permainan dibibir kita semakin dalam.
Lidah lembutnya menggelitik disekitaran lidahku.

shit~
semakin lama lumatan yang tadinya sangat pelan dan penuh perasaan kini berubah menjadi sangat kasar.
"Mphhh daddyhh" desahnya pelan

Kulepas lumatanku pelan "shit bibirmu sangat manis" kini tanganku mengusap pipinya lembut.
Look pipinya memerah Sanagatanis dimataku.

"No daddy" katanya merendah
aku pun beranjak dari atas tubuhnya
"Ayo lepas semua baju mu" perintahku

"No dad disini banyak orang yang lewat" katanya sambil menggelengkan kepala.
lalu kutangkup pipinya "apakah kau mau kekamar daddy hm?" kataku pelan.
ku tempelkan bibirku ke telinganya "daddy duluan, kau harus kesana daddy tunggu diatas. Oh ya jangan lupa kalau naik tangga hati hati" bisiku lalu kutinggalkan dia yang masih terlihat bingung.
Belum bisa mencerna apa yang ku katakan ternyata kau sayang .

Kini aku hanya memakai boxer tanpa apa apa didalamnya.
Tidak ada baju di tubuh bagian atasku.
kusenderkan badanku di tepi kasur dan memainkan sebuah dildo di tanganku aku hanya berharap junoku segera kesini dan bermain denganku.

He's My DaddyWhere stories live. Discover now