"Appa?" ucap renjun saat melihat ayahnya tengah duduk disofa ruang tengah.

"Humm nakamoto-san tumben berada dirumah" goda renjun sembari menyilangkan tangannya didepan dada setelah melemparkan tasnya asal.

"Kau gak rindu pada ottou-san? Tuan muda nakamoto renjun?" balas yuta

"Aigoo tentu saja aku rindu appa!!" renjun melompat memeluk yuta erat dan dibalas oleh yuta.

"Appa juga rindu padamu renjun-ah" ucap yuta.

"Apa appa berada disini lama?" renjun mendongak menatap ayahnya.

"heumm kau maunya bagaimana?" tanya yuta.

"Tentu saja aku inginnya appa selalu disini" balas renjun

"Aigoo anak appa, kau ini sudah besar tapi masih saja manja"

"Hanya pada appa" ucap renjun dan yuta terkekeh.

"Aigoo sudah pulang ternyata, mana jeno? Tidak mampir kemari?" ucap winwin yang berjalan dari arah dapur.

"Ahni eomma" ucap renjun.

"Heum begitu" ucap winwin.

"Eomma memanggang kue? Wah mashitta" ucap renjun lalu berjalan kearah dapur.

"Hei, bersihkan badanmu dulu" pekik winwin.

"Aku sudah mandi" teriak renjun.

"Ya sudah kalau begitu" balas winwin lalu mendudukkan dirinya disofa disamping yuta.

"Apa kau yakin tentang yang semalam?" tanya winwin dengan suara pelan

"Ya, aku yakin bahkan sangat yakin" balas yuta.

Winwin menyandarkan kepalanya di bahu yuta

"Aku hanya berharap jika itu benar, renjun tak akan merasa sedih nantinya" gumam winwin.

"Ah iya, yukhei bilang dia akan kemari saat berlibur nanti" ucap winwin dan menegakkan kepalanya sebelum akhirnya tangan yuta menariknya lagi untuk bersandar.

"Benarkah?" ucap yuta.

"Yah, kau masih ingat haechan? Temannya renjun. Kira kira anak itu masih akan menempel pada yukhei atau tidak saat mereka sudah sebesar sekarang ya?" gumam winwin.

"Heum entahlah, tapi haechan itu orangnya blak blakan jadi mungkin saja masih." jawab yuta.

"Jika renjun- dia hanya punya satu takdir itu-" ucap winwin.

"ottou-san okaa-san ini masih pagi jangan bermesraan" tegur chenle yang kebetulan lewat didepan mereka.

"kau ini sama saja dengan hyungmu" ucap yuta. Memang itulah kebiasan renjun ataupun chenle jika dalam mode menggoda appa dan eommanya maka mereka akan memanggil mereka dengan marga ataupun menggunakan bahasa asal mereka.

"Ah iya nanti aku ajak hyung ke taman yah" ucap chenle yang kini ikut bergabung duduk diantara eomma dan appanya.

"Hmm iya" ucap yuta.

"Appa taukah kalau putra bungsumu ini sudah punya kekasih" goda winwin pada chenle.

"Apa? Chenle punya pacar? Kenapa tega sekali pada hyung? " pekik renjun dari arah dapur.

"Aniyeo jisung itu hanya temanku eomma" ucap chenle sembari mempoutkan bibirnya.

Yuta terkekeh lalu mengusak surai chenle lembut.

"Baiklah baiklah, tapi appa dulu dan eomma juga hanya teman loh" ucap yuta dan chenle semakin mempoutkan bibirnya membuat yuta dan juga winwin terkekeh.
.
.
.
"Hyung ayo cepat!" teriakan chenle membuat renjun sesegera mungkin untuk sampai kelantai bawah karena demi apapun teriakan chenle bisa membuat kaca rumahnya pecah.

Hero + Noren (End)Where stories live. Discover now