2. Seorang Pria dan Pikirannya

137 12 2
                                    

Entah
bagaimana awalnya pria itu bisa sampai pada keputusan untuk diam

Diantara
sederetan ini itu yang selalu meminta dilakukan

Diantara
runyamnya ambisi-ambisi yang menuntut untuk dipikirkan

Dia
membiarkannya saja seperti ini

Aneh-memang

Seolah
ia bisa mengetahui semuanya hanya dengan diam

Waktu itu,
ia bisa mendengar jarum jam yang berdetak

Juga
bisa mendengar orang-orang itu meraung meminta balasan panggilan

Tapi, ia
mana peduli!

Memilih
untuk diam sebentar, ia memikirkan tentang hidup

Sebuah lelucon
bertopeng harga diri di dalam sebuah ruang kaca niskala

Yang
di dalamnya ia terkukung;

Bersama endapan masa lalu
dan
asa masa depan yang meluap-luap

Pria itu
masih diam:
memikirkan

Seandainya
ia bisa keluar dari ruang kaca itu

Katakan saja
ia akan menantang siapapun yang menghalanginya

Ia
akan maju menantang

Tapi, sayangnya ia lupa

Lupa:
lupa jika yang harus ia hadapi adalah
harga
dirinya
sendiri.

27 Agustus '17|08.29 pm
Terinspirasi dari: jam dinding marko

TitikomaWhere stories live. Discover now