Chapter 2

1.3K 126 16
                                    

Pagi ini, gadis bermata rusa itu sudah bersiap-siap untuk menjalankan misinya 'mencari tahu tentang Xiaolu'. Setelah melihat alamat yang di berikan salah satu siswa di SM tempatnya bersekolah di website mereka, dengan semangat Luhan bergegas ke daerah pemakaman tempat Xiaolu itu di makamkan. Dia benar-benar penasaran. Sungguh.

Setelah sampai di pemakaman, luhan bertemu dengan dua orang berbeda gender dan usia. Gadis itu memilih menghampiri pria yang berperawakan mungil dan bermata sipit karena wanita paruh baya yang bersama pria itu sedang berdoa dengan khidmat. 'Kasihan sekali, itu pasti ibunya Xiaolu' Ucap luhan dalam hati.

"Emm.. Annyeonghaseyo, aku luhan.. Salah satu siswi di sekolah SM Senior High School" Luhan memperkenalkan dirinya pada pria mungil itu.

"Ada yang bisa saya bantu? " Tanya Baekhyun bingung, si pria mungil itu.

"Emm.. Begini, apa anda adalah kerabatnya Xiaolu?" Tanya luhan hati-hati, jujur saja dia sangat gugup saat ini.

"Ne.. Aku sahabat Xiaolu" jawab baekhyun sedih. Melihat wajah sedih baekhyun, si gadis rusa refleks memeluk pria mungil itu. Dia tidak tahu mengapa, tapi dia jauh lebih sedih saat melihat wajah pria mungil ini. Seperti dia sudah lama mengenal pria ini. Dan yang di peluk hanya meronta minta di lepaskan.

"Apa yang kau lakukan?" marah bakehyun pada luhan. Heol walaupun gadis ini cantik tapi baekhyun tidak tertarik. Dia lebih suka pisang okey.

"Maafkan aku, aku turut berduka atas meninggalnya Xiaolu" Luhan menatap baekhyun dengan mata berkaca-kaca, kenapa dia jadi sedih begini sih?.

Melihat mata gadis di depannya yang berkaca-kaca baekhyun jadi semakin sedih. Lalu si pria pecinta eyeliner ini mengajak gadis cantik yang bernama Luhan itu untuk pergi menjauh dari area pemakaman karena dia tidak ingin bibinya; ibunya Xiaolu mendengar pembicaraan mereka.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya baekhyun to the point setelah mereka sampai di sebuah gazebo yang ada di area pemakaman itu.

"Aku hanya ingin tahu, sebenarnya apa yang terjadi pada xiaolu. Kemarin aku membaca beritanya di mading sekolah. Aku hanya penasaran dan juga sedih, kenapa dia harus mengakhiri hidupnya hanya karena wanita jalang yang menyelingkuhinya" ucap luhan panjang lebar sambil sesenggukan, karena demi Tuhan dia juga tidak tahu kenapa dia bisa sesedih ini.

Sebenarnya baekhyun ingin terkekeh melihat wajah polos gadis di depannya ini yang sudah berlinang air mata, di tambah lagi hidungnya yang kempaang kempis karena sesenggukan. Dia jadi teringat Xiaolu.

"Aku tidak tahu kenapa kau penasaran sekali dengan Xiaolu. Tapi jika kau ingin tahu aku akan memberi tahumu. Karena sepertinya kau gadis yang baik" ucap bakehyun sambil tersenyum tulus.

"Gomawo.. Em..?

"Baekhyun, panggil saja aku baekhyun sepertinya kita seumuran" potong baekhyun seakan tahu apa yang akan di katakan gadis di depannya ini.

"Ah baekhyun-ssi..bangapseubnida" Luhan membungkukkan tubuhnya sopan yang mengundang kekehan dari pria mungil di depannya. Astaga luhan itu sopan sekali sih.

"Ini adalah hari ke lima belas kematian Xiaolu. Seperti yang kau bilang, dia tewas bunuh diri karena kekasihnya yang mengkhianatinya. Dan kekasihnya bukan wanita jalang" Kata baekhyun sambil melirik luhan yang melongo saat mendengar jika pacar xiaolu itu bukan wanita jalang. 'lalu apa sebutan untuk wanita yang tega bercinta dengan orang lain di depan kekasihnya sendiri?' Dahi luhan berkerut bingung yang lagi-lagi mengundang kekehan dari si pria mungil "Kekasihnya bukan wanita jalang, tapi... Pria bejat alias Keparat mesum" Bisik baekhyun di akhir kalimatnya yang membuat luhan terbelalak tak percaya.

STUNNEDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz