○Pandanganku○

38 7 11
                                    

Sakira berjalan menuju kelas A bersama kedua teman kuliahnya Ane dan Lisa. "Hi ada apa kenapa kalian pada diem-dieman begitu?" senggol Sakira sambil melirik ke kiri dan ke kanan.

"Mmm...gak ada apa-apa" sahut Ane dan Lisa serempak.
"Jangan-jangan kalian lagi berantem y...gara-gara siBram he he" Sakira menggoda mereka. Yang memang dari kemarin mereka lagi ngeceng cowok yang sama yaitu KM nya di kelas B, lumayan menarik sih Bram itu dan kayanya lagi jadi seleb di kampus angkatan kami.

"Ah somplak lhu Sakira...gila aja kalau harus merebutin tu cowok" sahut Ane nyengir.

"Tapi beneran...emang eya siAne lagi ngebet tu ama siBram, ngaku aja lho..." Lisa menyela, kelihatan raut wajahnya yang kesal.

"Bukannya elho tu yang penasaran sama tu cowok...malah nuduh gue" bentak Ane sinis.

"Uuuh rese lhu..." Lisa balik membentak seraya menunjuk muka Ane.

"Haduhhh...kenapa kalian jadi berantem beneran...sudah pusing, kalian memperebutkan cowok itu sampai separah ini gila ih...sementara cowok itu sendiri tidak pernah mikirin kalian, kenal juga enggak tu...cape dech...coba kalian pikir" gerutu Sakira merasa kesal.

Ane dan Lisa saling menatap kemudian menoleh ke arah Sakira yang bangkit dari duduknya karena merasa kesal atas sikap temannya.
"Ya juga sih mengapa kita harus berantem ya..." ujar Lisa seraya tersenyum.

"Maafkan kami Sakira..." sahut mereka sambil memeluk Sakira.
Sakira terenyuh melihat kedua sahabatnya itu kemudian balas memeluk mereka seraya berkata:"sudahlah...kalian jangan begitu lagi ya...kita kan sahabat."

"Assalamualaikum...Good morning everybody..." sapa pak Budiono dosen mata kuliah bahasa Inggris itu seraya duduk dikursi.

"Eh siapa itu yang bersama Pak Budi tumben dia mengajar berdua" bisik Susi.

"Tak tahu tapi subhanalloh cakep banget..." jawab Ane seraya memandang laki-laki yang berdiri tegap dan berparas tampan itu.

"Ah gila lho jelalatan banget sih..." ejek Lisa.

"Tapi kemana Sakira...dia tidak tahu apa kalau dosen sudah masuk" tanya Susi.

"Haduh gawat...tadi sih dia bilang mau ke toilet dulu" jawab Lisa.

"Baiklah...ladies and gentlemen... hari ini saya akan memperkenalkan Pak Rendra Akbarulloh sebagai asdos saya, kebetulan saya skarang sedang sibuk jadi Pak Rendralah yang akan memberikan pelajaran hari ini, thank you very much and have a nice day" ujar Pak Budiono seraya tersenyum dan meninggalkan kelas.

"Well...seperti yang sudah kalian ketahui dari Pak Budi, bahwa nama saya Rendra Akbarulloh, saya asli dari Bandung dan sekarang kita akan memulai pelajaran, semua sudah siap" Pak Rendra mulai membuka pembicaraannya, seraya pergi menutup pintu kelas, namun ketika pintu mau ditutup tiba-tiba satu tangan perempuan menghadangnya sambil berkata agak kasar.

"Hiiii...lihat-lihat dulu dong gue kan mau masuk kelas jangan ditutup dululah"

Kedua bola mata beradu pandang, mmm...degup jantung mulai tak karuan, cie cie cinta pada pandangan pertama.

"Owh silahkan masuk..." sahut Rendra bagaikan pramugara yang sedang mempersilahkan penumpangnya...etah mengapa dia merasakan sesuatu yang tak karuan dihatinya ketika bertatapan dengan gadis songong itu. Namun dibalik kesongongannya itu dia cantik, menarik dan sangat sederhana.

Sakira langsung duduk dikursi sambil bertanya ke teman-temanya.
"Dosennya belum datang ya...ko bisa ini kan sudah siang".

"Ssst...itu dosennya" sahut Lisa pelan seraya mengangkat telunjuk ke mulutnya. Sementara teman lainnya menertawakan Sakira yang berlaga bolot dan belum tahu bahwa yang didepannya itu dosen baru.

White LoveWhere stories live. Discover now