3. Sweet fight

279 27 0
                                    

Dramione Fanfiction
Teenage/Romance
Harry Potter by JK Rowling
All of figures by JK Rowling
Setting : 7th year, after Hogwarts War
Please Vote! Thankyou:)

Author Pov

Tugas-tugas sangat menumpuk hari itu, mengingat murid tahun ketujuh akan menghadapi NEWT yang semakin hari semakin dekat. Professor Mcgonagall memberi anak tahun ketujuh banyak sekali pr, ya meskipun professor Mcgonagall sebagai kepala sekolah tetapi masih tetap mengajar transfigurasi dan menjadi kepala asrama Gryffindor.

Hermione duduk di sofa empuk di dekat perapian di asrama gryffindor untuk mengerjakan tugas dengan tenang tanpa ada gangguan dari seorang Malfoy, ia yakin nanti mereka pasti akan bertengkar dan membuat pr Hermione tak kunjung usai. Hari samakin gelap, sudah berjam-jam Hermione mengerjakan tugas yang ditemani Harry dan Ron yang mengerjakan tugas juga.

"Aku sudah! Jam berapa sekarang?" Hermione melirik jam di dinding asrama gryffindor. "Astaga, sudah hampir jam 10! Aku harus berpatroli. Harry, Ron, aku pergi dulu, bye!" Kata Hermione sambil keluar memanjat lubang lukisan. Dia berjalan sepanjang koridor mengecek apakah masih ada murid yang berkeliaran.

Ia berbelok dan terkejut melihat Draco di depannya. "Kemana saja kau Granger! Aku pikir kau lupa dengan tugas ketua murid mu." Ucap Draco sambil mengangkat alisnya. Hermione tampak kesal, 'memangnya dia pikir aku tak bertanggung jawab apa?!' Batin Hermione.

"Hei! Kenapa kau jadi melamun memandangi ku?" Tanya Draco menjentikkan jarinya ke depan wajah Hermione, "Ohh, atau kau mulai menyukai ku Granger? Ha... sebaiknya urungkan saja perasaanmu itu!" Ucap Draco lagi dengan seringai menyebalkannya. Hermione yang sadar dari lamunannya membuat wajahnya berubah menjadi tatapan geli.

"Jangan harap kau Malfoy! Dan satu lagi, aku bukan orang yang akan lari dari tanggung jawab ku!" Jawab Hermione sambil melanjutkan langkah kakinya. Draco mengikutinya, dan sekarang mereka berdua berpatroli di koridor sepi yang sepertinya memang sudah tak ada orang.

Hermione akhirnya berbelok ke arah asrama ketua murid namun Draco mencegahnya dengan memegang tangannya.

"Apa yang kau lakukan Malf.." Draco menutup mulut Hermione. "Dengar! Sepertinya ada sepasang kekasih di koridor ini." Ucap malfoy sambil menatap sudut koridor. Wajah Hermione merah padam, hanya ada mereka berdua di sini, apa itu artinya? 'Berhentilah benak sialan!' Batin Hermione.

Jarak mereka sangat dekat, namun sepertinya Draco tak menyadari itu. "Ayo kita lihat!" Draco menarik tangan Hermione dan nampaknya Hermione jadi makin bingung. Saat mereka sampai di sudut koridor, mereka melihat sepasang kekasih, laki-laki berjubah Hufflepuff dan perempuan berjubah Ravenclaw, mereka sepertinya sedang asyik berduaan tanpa ketahuan ketua murid, tapi sudah terlambat, mereka menghentikan ciumannya ketika melihat Hermione dan Draco.

Hermione mengerti, wajahnya memerah kembali, dia pikir yang dimaksud Draco adalah mereka berdua, namun ternyata? Oh Hermione pasti akan mengutuk dirinya sendiri apabila ada yang membaca pikirannya sekarang.

"Kurang 50 poin dari masing-masing asrama kalian!" Ucap Draco sedikit teriak. "Apa?" Kata si Cowo hufflepuff itu. "Apa? Kau mau ditambah detensi? Oh dengan senang hati kuberikan. Deten...." Sebelum Draco melanjutkan kata-katanya, mereka sudah berlari pergi.

"Mereka ada di tahun ke-5 kurasa." Ucap Draco. Hermione yang masih terdiam membuat Draco bingung, dan sialnya wajahnya masih merah merona.

"Hei!! Kau ini kenapa Granger?!" Ucap Draco. Hermione kaget bukan main, "err.. Malfoy ku.. rasa... yah.... cukup... ayo kita kembali ke asrama!" Hermione sangat gugup, ia berjalan mendahului Draco, apakah tadi wajahnya masih merah? Apa lah yang dipikirkan Draco yang melihatnya.

Mereka berdua tiba di asrama ketua murid, Hermione langsung menuju pantry, berinisiatif membuat segelas coklat panas, dan Draco duduk di sofa favoritnya di ruang rekreasi sambil meraih sebuah perkamen. Kelihatannya ia meninggalkan prnya yang belum selesai saat berpatroli.

Hermione keluar dari pantri menuju sofa untuk mengecek ulang prnya. "Aduh!" "Heii!!" Ucap Hermione dan Draco bersamaan. "Apa yang kau lakukan Granger?! Lihat pr ku basah semua!!" Raung Draco terlihat sangat marah.

"Apa! Aku?! Harusnya kau pikir kenapa kaki mu dibuat seperti itu! Semua orang yang lewat akan jatuh, dan lihat! Baju ku basah!" Balas Hermione tak kalah marahnya. Malfoy memandang penuh kebencian mendengar kata-kata Hermione. "Kau harusnya menggunakan mata mu itu semakk! Seharusnya jangan kau buat rambut semak mu itu menutupi mata mu!" Ucap Draco, kini suaranya meninggi.

Hermione yang kelewat marah dibilang begitu sampai menjatuhkan cangkir yang dibawanya hingga pecah dan berserakan di lantai, namun tak ada yang peduli.

"Apa maksudmu musang pirang bau!!" Hermione melangkah semakin menantang Draco. Namun Draco justru bangkit dari sofanya, "yah, sudah jelas! Kau harus kerjakan pr ku Granger!" Draco semakin menantang perdebatan itu. Kini tatapan penuh kebencian diantara mereka semakin menjadi-jadi.

"Mema..... Aww!!!" Jerit Hermione. Seketika Draco yang tadinya menatapnya marah berubah menjadi khawatir, apa yang terjadi? Dilihat kaki Hermione yang berlumuran darah terkena pecahan cangkir yang jatuh, dan yang lebih parah, semua pecahan itu mengenai kedua kaki Hermione.

"Granger! Astaga! Kenapa ini?! Kemarilah!" Draco berusaha mendekati Hermoine dengan hati-hati agar tak terkena pecahan cangkir juga. Ia menggendong Hermione ala bridal style dan membaringkan tubuhnya di sofa, lalu diayunkan tongkat sihirnya untuk membersihkan sisa pecahan dan juga darah Hermione di lantai.

"Aww! Sakit tau!" Hermione terlihat sangat kesakitan saat Draco berusaha memeriksa lukanya. "Baiklah kita ke madam Pomfrey sekarang!" Ucap Draco kembali menggendong Hermione menuju Hospital Wings.

Madam Pomfrey sangat terkejut saat melihat seseorang di pintu Hospital Wings yang kakinya berlumuran darah. "Ada apa ini?!" Tanyanya panik, "Oh astaga Miss Granger..... bawa kesini!" Ujar madam Pomfrey.

Hermione diobati oleh madam Pomfrey, dan Draco terus mununggu sambil melihat proses pengobatannya dari samping ranjang tempat Hermione berbaring. "Apakah tidak parah? Dia bisa kembali?" Ucap Draco yang tidak bisa menyembunyikan rasa paniknya.

"Tidak, tidak, dia harus dirawat dua hari di sini." Kata madam Pomfrey setelah selesai mengobati Hermione. Draco hanya mengangguk dan kemudian madam Pomfrey pergi untuk mengambi ramuan.

"Kau ini bodoh Granger," Ucap Draco, "Kau bisa terluka lebih parah!" Ucapnya sekali lagi. Hermione melihat wajahnya berusaha menutupi rasa cemasnya, namun wajahnya malah terlihat lebih cemas dan yah, konyol.

"Err.... maafkan aku soal pr mu itu Malfoy, kau bisa lihat pr ku." Kata-kata yang selama ini mustahil keluar dari mulut seorang Hermione Granger yang tak pernah memberi contekkan kepada siapapun kecuali Harry dan Ron, itu pun terpaksa.

Mata Draco terbelalak tak percaya, namun kembali biasa dalam beberapa detik. "Yah, memang aku membutuhkannya..... dan Granger, err.... aku..... aku.... yah minta maaf juga, itu juga salah ku!" Ucap Malfoy sangat gugup karena ia tak pernah meminta maaf pada siapa pun, apalagi Hermione.

Madam Pomfrey kembali dengan membawa ramuan. Setelah semua selesai dan sudah sangat larut malam, Draco kembali ke asrama dengan permintaan Hermione. Sebenarnya cukup aneh dan mustahil tentang apa yang baru saja terjadi, rasanya mereka berdua seperti tak menyadari.....

To be continue.....

Hello! Chapter 3 udah dipublish!!!
Ini lebih panjang lagi ceritanya hehe,
Btw maaf kalo ga bagus trs ada typo, maklumin ya:)
Vote yaaa!!! Thankyou:)
See you at the next chapter!

Love and Hate-DramioneWhere stories live. Discover now