LBA 23

484K 32.6K 1.4K
                                    

Yo, guys!

Ijin ga double ya. ✌

Pms day 1 itu amat sangat menyiksa lahir dan batin 😂 (kalian akan tahu kalau kalian cewek.)

Selamat membaca!

***

Tok tok tok tok

"Tuan Mafia, kau belum bangun?" Teriak Natalie dengan semangat juangnya di depan pintu kamar Alexis sejak 10 menit yang lalu. "Aku harus pergi bekerja. Kau tidak ada pekerjaan?"

Alexis didalam sana sudah bangun dan siap dengan setelan kemejanya. Tapi ia tidak berani untuk keluar dan memilih untuk berdiam di kamarnya saja. Ia tidak tahu bagaimana harus berhadapan dengan Natalie setelah kemarin.

"Ayolah, tuan mafia! Kau masih memikirkan yang kemarin?" Teriak Natalie seakan bisa membaca pemikiran Alexis. "Aku akan berpura-pura lupa kalau kau cemburu pada Anthonie dan juga James. Aku berjanji!"

Alexis meringis. Kau baru saja menyebutkannya, bodoh!

Alexis memutuskan untuk berjalan kearah pintu lalu membukanya dan berhadapan langsung dengan Natalie.

Natalie yang masih mengetuk pintu dan tidak tahu Alexis akan tiba-tiba membukanya kemudian beralih mengetuk dada bidang Alexis. Natalie menyengir salah tingkah saat melihat wajah datar Alexis. "Eh,Tuan mafia sudah siap. Selamat pagi," Sapanya cengengesan.

Tangan Alexis rasanya gatal ingin memainkan kedua pipi Natalie yang terlihat lebih berisi dari biasanya. Tapi Alexis tentu masih sadar dan dapat menahan dirinya sebelum Natalie mengolok-oloknya lagi.

"Ayo." Alexis berjalan melalui Natalie tanpa menjawab sapaan wanita itu.

Natalie mencibir dibalik punggung Alexis, "apa susahnya membalas sapaanku? Cih!" Ia berbisik kecil.

Alexis berhenti dan berbalik. Nyaris saja Natalie menabrak dada bidang itu kalau saja ia tidak refleks ikut berhenti.

"Kenapa?" Tanya Natalie.

Alexis menatap Natalie beberapa detik kemudian ia membungkuk kearah perut Natalie yang masih terlihat rata. Tidak terlihat sama sekali kalau wanita berumur 20 tahun itu sedang hamil 3 bulan. "Selamat pagi, baby." Sapanya kemudian ia kembali berbalik dan memunggungi Natalie.

Natalie tercengang kemudian kedua sudut bibirnya tertarik lebar. Meski bukan menyapanya secara langsung, Natalie sudah merasa senang. Wanita itu kemudian berlari dan mensejajarkan langkahnya dengan Alexis yang masih memasang wajah datarnya.

"Perhatikan langkahmu saat turun tangga, Natalie!" Alexis memperingati saat Natalie yang bukan memperhatikan jalan, ia malah menatapnya.

"Tuan mafia, malam ini ada acara ulang tahun Anthonie. Kau mau ikut? Dia pasti akan senang kalau kau datang." Natalie terkekeh setengah menyindir Alexis.

"Tidak, terima kasih." Tolak Alexis cepat. Ia tidak bisa membayangkan dirinya di pesta para Gay itu. Memikirkannya saja sudah membuatnya merinding.

Natalie menangkap keengganan itu kemudian tertawa. Ia berjalan ke depan Alexis dan melangkah mundur di depan laki-laki itu. "Kalau begitu kau tidak perlu menjemputku hari ini. Nanti aku pergi bersama James saja. Kau juga tidak perlu menungguku, aku akan pulang ke Apartemenku atau mungkin aku akan menginap di tempat Anthonie. Jadi kau bisa beristirahat-"

Alexis menangkap pinggang Natalie, membuat ucapan wanita itu mengambang. Natalie berjalan mundur tanpa tahu kalau di belakangnya sudah ada undakan tangga yang diap membuatnya berguling hingga ke bawah. Selain itu, Alexis juga tidak menyukai rencana Natalie. Entah itu yang pertama, atau yang kedua.

Love by AccidentWhere stories live. Discover now