"Mark gawat"

"Waeyeo ??"

"Jinyoung dan bambam berteman mereka tadi bertemu denganku dan sialnya mereka salah faham, mereka fikir aku menduakan mereka"

"Mworagoo"

"Mark bukan saatnya kau terkejut, sebaiknya kita cepat menyelesaikan masalah ini, sebelum kita kehilangan orang yg kita cintai "

"Aku tidak mau kehilangan jinyoung"

"Yaaak.. kau fikir, aku jg mau kehilangan bambam "

"Terus bagaimana ?"

"Kau malah bertanya padaku, ini semua salahmu, kalau sampai bambam memutuskanku, kau adalah orang pertama yg aku bunuh"

"Orang pertama ?? Terus siapa orang keduanya ??

"Diriku sendiri, karena aku bodoh, mau saja menuruti ide gilamu itu "

"Mianhae... aku tidak tahu kalau akan begini"

"Kau harus datang kesini mark, temui jinyoung dan jelaskan semuanya "

"Mwo ??"

"Apalagi ?? Kau tidak mau, aku tidak bisa membantumu lagi, karena sekarang bambam jg salah faham, malah tadi bambam menangis, dan eoh... aku merasa sakit melihatnya menangis, ditambah lagi jinyoung jg menangis, aku jadi sangat merasa bersalah "
Yieun kembali mengingat kekasih imutnya menangis karena dirinya

Mianhae bamie...

"Jinyoung menangis??"

"Iya dia menangis, karena melihat aku yg mencium pipi bambam, dia kira itu kau"

"Ya tuhan..."

"Kau jgn bisanya hanya menggerutu, sekarang jg kau harus menemui jinyoung kalau kau masih ingin bersamanya "

"Tidak bisa yieun...sebentar lagi aku ada meeting"

"Yaaak... tidak bisakah meetingnya diundur dulu atau kau serahkan kepada asistenmu "

"Asistenku itu kau, dan kau tidak berguna "

"Brengsek"

"Baiklah, aku akan mengundur saja meetingnya, sekarang posisimu dimana ??"

"Dicafe jalan XXX carilah jinyoung disekitar cafe, aku rasa jinyoung pergi belum terlalu jauh, aku akan mengejar bambam"

"Arraseo... good luck yieun"

"Wae ?? Kenapa kau bicara seperti itu ??"

"Entahlah aku merasa kalau kita akan kehilangan mereka"

"Aku tidak akan membiarkannya, aku tidak akan pernah melepaskan bambam"

"Hhmmm... kalau begitu, berusahalah"

"Tunggu.. tunggu mark.. kau berbicara seperti itu jangan bilang kalau kau menyerah mendapatkan jinyoung "

"Tidak .. aku tidak menyerah hanya saja aku takut dia tidak mau mendengarkanku "

"Berbicara sejujurnya saja, aku rasa nanti dia akan mengerti, eoh., sudahlah mark ,aku akan segera mengejar bambam, sebaiknya kau jg cepat dan ingat.. kau harus bisa mendapatkan jinyoung, inilah saatnya kau mengutarakan perasaanmu, kalau sampai kau menyerah aku orang pertama yg akan memukulimu "

"Hhmm.. arraseo.. gomawoyeo...
Dan kau memukuliku, sama saja kau memukuli dirimu sendiri"

Yieun terdiam mendengarkan ucapan saudara kembarnya benar jg yg diucapkan mark, kalau dia memukul mark sama saja dia memukul dirinya sendiri, secara wajah mereka mirip dan yieun sama sekali belum pernah memukul kembarannya, mereka memang sering bertengkar hanya saja mereka tidak pernah beradu jotos.

"Yieun kau masih bernafas"

"Kalau aku mati, kau orang pertama yg aku hantui"

Terdengar suara kekehan diseberang sana, yieun sangat tahu, mark pasti sedang menertawainya

"Ready ??"

"  hhmm... misi dimulai ... bye... good luck "
Yieun memutuskan panggilan telponnya, dia segera berdiri dan keluar dari cafe, berlari mengejar kekasihnya, dia berharap semoga tidak terlambat, semoga kekasihnya memberi dia kesempatan untuk menjelaskan kebenarannya..
Salahnya dia jg dia tidak mengatakan kalau dia kembar kalau saja dia mengatakan kepada bambam kalau dia kembar mungkin bambam tidak akan salah faham seperti sekarang
Yieun terus berlari matanya menelusuri jalan yg dia lewati

gelap

Tentu saja gelap karena ini sudah malam, jam sudah menunjukan diangka 8 tapi dia masih bisa melihat jalan dan tempat sekitarnya karena cahaya lmpu yg meneranginya .

Disisi lain

Mark segera mengambil kunci mobil dan ponselnya dia berlari keluar ruangan. memberi tahu sekertarisnya kalau meeting yg akan dia adakan hari ini ditunda .
Tujuannya hanya satu
Menemui orang yg dia cintai dan menjelaskan kejadian yg sebenarnya .
Padahal dia sendiri ragu, apa dia bisa menjelaskannya kepada jinyoung ??
Apa dia bisa berbicara kepadanya ??
Eoh.. mark tidak yakin dengan dirinya sendiri .
Hanya saja mark tidak tega dengannya. Mendengar kembarannya bilang kalau jinyoung menangis
Entah kenapa dia merasa bersalah, membuat jinyoung menangis,

pengecut....

mungkin satu kata itu yg cocok untuknya
Tapi tidak untuk sekarang, dia tidak mau menjadi pengecut, dia harus maju, dia harus menjelaskannya
Semoga mulutnya bisa diajak kompromi setelah bertemu dengan jinyoung, sehingga dia bisa berbicara dan menjelaskan yg sebenarnya.

Semoga tuan bersaudara berhasil menjelaskan yg sebenarnya kepada pasangan mereka masing-masing dan semoga kesalah pahaman ini berakhir.

Tbc

Bagaimana...
Apa sekarang reader-nim mengerti...
Apa setelah membaca chap ini reader-nim tidak menganggap mark menduakan mereka...

Semoga setelah ini reader-nim masih mau menunggu kelanjutan ff ini...

Khamsahabnida....

Khamsahabnida

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Misunderstanding 💘💘Where stories live. Discover now