"Bagaimana dengan Umbridge?" Tanya Aland

"Well dia terus terusan menggerutu, apa lagi saat pintu ruangannya tak bisa di buka. Dan saat terbuka Boom! Cairan merah muda menghantamnya" ujar Theo membuat semua anak anak tertawa termasuk Aland

"Lalu apa lagi yang akan kita lakukan?" Tanya Draco

"Terus buat dia tidak nyaman di sekolah ini. Dia semakin gila dengan peraturan peraturan itu" ujar Aland lalu membuat satu Bunshin

"Kau tau kan apa yang harus kau lakukan" ujar Aland pada bunshinnya yang langsung menghilang

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Draco

"Menculik semua kucingnya dan membuangnya di air mancur?" Ujar Aland sambil tersenyum polos membuat semua Slyntherin menggelengkan kepalanya
.
.
.
Umbridge berjalan dengan tertatih di koridor sekolah. Ia terus memandang sekitar dengan waspada.

Umbridge membulatkan matanya saat rok merah mudanya robek. Umbridge terus berjalan dengan cepat hingga ia seperti mengenai sesuatu yang membuatnya jatuh menelungkup.

Umbridge membulatkan matanya saat wajahnya mengenai sesuatu. Belum lagi ia merasakan seseorang duduk di atas badannya membuatnya tak bisa bangun.

"Aaarrgghhh! Tolong!" Teriaknya membuat Flich yang kebetulan lewat langsung membantunya untuk berdiri

Umbridge memang langsung bangun dari terjatuhnya tapi ia langsung membulatkan matanyanya dan berteriak saat bukannya berdiri di atas lantai ia malah berdiri di atas langit langit.

Filch meloncat loncat membantu Umbridge agar bisa turun.

Di salah satu koridor seseorang membuka jubahnya menampakan seorang gadis berambut ikal panjang yang tertawa lalu kembali menggunakan jubahnya dan pergi dari tempat itu saat membuat Filct menjadi menempel di tembok dengan posisi terbalik.

'jangan remehkan muggle-born' batinnya sambil terus berlari menuju asramanya
.
.
.
Semua murid, baik Slytherin,Gryffindor,Hufflepuff dan Rsvenclaw mereka terus berkerja sama dengan para hantu dan Lukisan untuk mengerjadi Profesor baru mereka.

Mereka seperti tidak lelah menjahili Umbridge dan Flich karena setiap jam ada saja kejadian yang menimpa keduanya.

Kini keduanya tiba tiba berada di genting kastil Hogwarts sambil terus berteriak meminta tolong hingga beberapa Staff Hogwarts menurunkan mereka.

"Sekolah ini sudah tidak waras!" Teriak umbridge

Waktu terus berlalu jam makan malam sudah dimulai. Semua orang sudah duduk di kursi masing masing termasuk para Staff.

Semuanya seperti biasa, hanya terdengar suara dentingan sendok garpu dan obrolan murid murid

Tapi semua menjadi terdiam saat mendengar jeritan Umbridge

"Ada apa Profesor?" Tanya Dumbledore

"Kau tidak lihat? Di piringku banyak cacing!" Serunya

"Tidak ada apapun di makananmu kecuali makanan Profesor" ujar Minerva sambil melihat piringnya membuat Umbridge kembali melihat piringnya

Ia membulatkan matanya saat makanan yang sebelumnya ia makan ada di piring tersebut sebelum berubah menjadi cacing

Ia sangat yakin ada cacing dipiringnya!

BYUR!

Saat orang orang terdiam dan melihat Umbridge yang seperti orang linglung tiba tiba air mengguyur semua orang termasuk para Profesor.

Semua murid berteriak dab berdiri karena kaget.

"DIAM! Prefek bawa semuanya ke asrama! Ganti baju kalian lalu istirahat!" Seru Dumbledore membuat semua murid terdiam lalu para prefek membawa semua murid ke asrama masing masing

Para staff kemudian ikut meninggalkan Great Hall meninggalkan Umbridge yang terus berusaha bangun

Well teruslah berusaha lepas dari lem super lenget itu Profesor. Khukhukhu
.
.
.
Aland terus tersenyum senang saat ia sampai di rumahnya. Bahkan kedua orang tuanya menjadi khawatir melihat anaknya itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi Draco?" Tanya Lucius menyeruakan pemikiran yang lain saat Aland sudah masuk kekamarnya

"Well... Setelah perdebatan Aland dan Umbridge yang membuat luka ditangannya. Tentu saja Aland menjadi kesal, dia bahkan memanfaatkan statusnya sebagai angota 'orde' untuk membalaskan kekesalannya pada Umbridge" jelas Draco

"Itu memang saat saat menarik melihat dia tiap jam terus berteriak dan membuat peraturan aneh yang jelas di langgar murid lainnya" ujar Harry sambil tertawa

Harry? Ya Harry bahkan yang lain berada di Riddle Manor. Lalu yang berada di markas orde? Tentu saja itu hanya Bunshin Aland seperti biasa.

"Harusnya aku ada disana" ujar James yang di angguki Sirius

"Kalau Dad tau Daddy bilang seperti itu kau langsung di usir dari sini" ujar Harry membuat semua menahan tawanya mengingat Severus tidak akan diam melihat kelakukan kekanak kanakan James. Severus tidak akan ragu untuk menggantung James di atas genteng.

"Lanjutkan ceritamu" ujar Tom

"Well, Aland menyuruh anak anak Slytherin mengambil hati Umbridge dan diam diam mengerjainya. Dan kekasih Viktor Krum disana itu mempunyai pemikiran yang benar benar hebat" ujar Draco membuat wajah Hermione memerah saat Draco bilang kekasih Viktor Krum

"Mione tiba tiba merencanakan membuat Dumbledore's Army dengan menjadikanku dan Aland sebagai guru untuk mengajari yang lain. Itu di manfaatkan kami untuk mengambil semua murid termasuk Ron san Ginny. Bukan hanya itu sih... Aland memanfaatkan itu agar dia bisa menyuruh murid murid mengerjadi Umbridge" ujar Harry

"Dan dia senang seperti itu karena dia berhasil membuat Umbridge masuk kedalam St. Mungo dengan penyakit Saraf" ujar Draco

"Berbicara soal St. Mungo... Maaf untuk orang tuamu Neville" ujar Bellatrix

"Tidak masalah... Itu bukan salah kalian.. jika saja orang tuaku tidak masuk kedalam orde atau Dumbledore tidak merubah Ramalan itu semuanya tidak akan terjadi" Ujar Neville sambil tersenyum

"Tenang saja... Aku yakin anakku bisa menyembuhkan mereka berdua" ujar Lily sambil mengelus bahu Neville

"Ya" ujar Neville

Cahaya Dalam Kegelapan[COMPLITE]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora