"Selamat pagi, anak anak. Ujian Tingkat Penyihiran Umum. Yang lebih dikenalbsebagau OWL. Belajar keras maka kalian akan di hargai. Jika gagal, akibatnya akan berat." Ujar Umbrige lalu mengarahkan tongkatnya pada buku di belakangnya langsung bergerak dan tersimpan di atas meja masing masing murid.

"Dongeng anak anak" gumam Aland pelan yang masih di dengar Draco.

"... Mulai sekarangbkalian akan mendapatkan materi pertahanan magis yang dengan cermat disetujui oleh kementrian. Ya?" Tanya Umbridge saat melihat Hermione mngangkat tangannya

"Disini tak di jelaskan tentang penggunaan mantera pertahanan?" Tanya Hermione

"Penggunaan mantera? Tapi, aku tak mengira kalian membutuhkan mantera dalam kelasku." Jawan Umbridge

"Jadi tidak menggunakan sihir?" Tanya Aland

"Kalian akan mempelajaru mantera pertahanan secara aman, bebas resiko." Jawab Umbridge

"Apa gunanya itu? Jika kita sedang diserabg, itu tidak bebas resiko" ujar Harry

"Siswa harus mengangkat tangannya ketika ingin berbicara du kelasku. Ini pandangan kementrian bahwa pengetahuan teori, sudah cukup untuk membawa kalian lulus dari ujian. Lagipula, bukankah itu tujuan sekolah?" Ujar Umbridge

"Bagaimana jika kita diserang di luar sana?" Tanya Aland

"Tidak ada apa apa diluar sana, siapa yang memangnya yang mau menyerang anak kecil sepertimu?" Tanya balik Umbridge

"Sorry Professor. Aku bertiga bersama  Harry dan Cedric yang sudah lulus yang merasakan bagaimana di tawan oleh para Death Eater. Bagaimana melihat kembalinya Voldemort" ujar Aland dingin

"Apa ini kerjaan para kementrian? Membuat anak anak dalam bahaya? Sungguh hebat" lanjutnya

"Tidak ada yang percaya pada omongan anak kecil sepertimu nak" ujar Umbridge

"Oh ya? Lalu bagaimana namaku dan Harry terdaftar di turnamen? Seharusnya kementrian menghentikan turnamen. Bagaimana bisa aku Harry dan Cedric tiba tiba berada di sebuah pemakaman dan melihat kembalinya Voldemort? Bisa anda jelaskan? Bagaimana dengan kejadian beberapa hari yang lalu saat ada serangan Death Eater di Diagon Alley dimana anak anak kecil sepertiku ini sedang membeli barang barang untuk kesekolah? Bisa anda jelaskan? Profesor?" Ujar Aland membuat Umbridge terdiam

"Kita bicarakan nanti di kantorku Mr. Gaunt" ujar Umbridge

"Kementrian semakin tidak waras" bisik Draco pada Aland yang di angguki Aland
.
.
.
Aland menatap pintu di hadapannya dengan malas, ia mengetuk pintu tersebut dengan pelan.

Aland membuka pintu tersebut dan masuk saat orang di dalam menyuruhnya masuk.

"Selamat malam, Mr. Gaunt." Ujar Umbridge

"Duduklah" lanjutnya membuat Aland menutup pintu dan duduk di di kursi dihadapan Umbridge

"Kau akan menulis kalimat untukku, Mr. Gaunt." Ujar Umbridge

"Tidak dengan penamu. Kau akan menggunakan pena istimewa punyaku" ujarnya lagi saat melihat Aland mengeluarkan penanya

Aland hanya memandang pena di hadapannya dengan dingin.

"Sekarang. Aku ingin kau menulis ' aku tidak akan keras kepala dan akan menurut' " ujar Umbridge

"Berapa banyak?" Tanya Aland

"Sebanyak mungkin. Katakan... Sampai tertulis di tanganmu" jawab Umbridge

"Kau belum memberiku tinta" ujar Aland

"Kau tak perlu itu" ujar Umbridge

Aland langsung menulis apa yang di suruh oleh Umbridge

Ia mengerurkan keningnya saat merasakan nyeri dan panas pada lengannya.

Aland hanya bisa diam dan memandang dingin sebuah kalimat yang muncul di tangannya.
.
.
.

Brak!

Para murid asrama Slytherin hanya bisa menelan ludah mereka dengan keringat dingin mulai keluar saat melihat Aland masuk kedalam ruang Rekreasi dengan hawa membunuh

"Kau baik baik saja?" Tanya Draco saat Aland mendudukan dirinya di sofa tunggal di ruang Rekreasi

"Dia membuat tanganku terluka!" Ujar Aland sambil menunjukan tangannya

"Kumpulkan semua murid Slytherin" seru Aland yang langsung di lakukan para murid Slytherin

Aland memejamkan matanya mencoba menghubungin teman temannya yang lain yang berada di luar Slytherin

'kalian mendengarku?' tanya Aland

'ya tentu' jawab teman temannya

'ada apa al?' tanya Hermione

'habisi umbridge, buat dia tidak betah berada disini!' ujarnya langsung menghentikan telepati pada teman temannya yang kini hanya menyeringau terutama hermione dan twins weasley

Aland menatap murid murid Slytherin yang sudah berkumpul di ruang Rekreasi.

"Kenapa kau seenaknya menyuruhku datang kemari hah?!" Seru seorang murid tingkat 1

"Pertanyaan yang bagus tapi bodoh dalam pengucapan" ujar Aland sambil memandang murid perempuan tersebut dengan mata merahnya

Semua murid tingkat satu membulatkan matanya saat melihat perempuan tersebut jatuh pingsan

"Kai" ujar Aland beberapa menit kemudian membuat perempuan tadi bangun dari pingsannya dan langsung berlutut

"Ma..maafkan aku" ujarnya

"Bukankah itu seru? Tubuhmu terikat tiang dan dikelilingi api yang ingin melahapmu... Ah belum senjata senjata tajam yang juga ingin sekali menancap di tubuh indahmu itu" ujar Aland

"Sungguh maafkan aku, My lord" ujar  perempuan tersebut

"Prefek? Beritahu mereka. Kenapa mereka harus mendengarku" ujar Aland

"Jika ingin mati silahkan lawan Aland. Jika tidak ingin mati lebih baik diak dan jangan menentang Aland" ujar Prefek membuat Anak tingkat satu meneguk ludah mereka saat merasakan hawa membunuh Aland semakin tinggi

"Tugas kalian mudah... Ambil hati Umbridge... Dan buat dia tidak betah di Hogwarts diam diam" ujar Aland

"Kenapa?" Tanya Pansy

"Dia melukaiku!" Desis Aland sambil mengelus tangannya

"Kau bisa menyembuhkan itu dengan mudah kan?" Tanya Astoria

"Oh tentu~ tapi jika aku menghilangkan ini. Aku tak bisa membuat ayahku mengamuk kan?" Ujar Aland dengan seringainya

"Lakukan tugas kalian sebaik mungkin, jika ada yang membocorkan rahasia ini. Kupastikan orang tua kalian akan mendapatkan hadiah kepala anaknya" lanjutnya sambil menatap seluruh murid dengan dingin dan mata merahnya

Dalam sekejap Aland sudah pergi dari ruang Slytherin membuat murid tingkat satu membelakan matanya

"Jangan macam macam... Dia tak pernah mengingkari perkataannya... Aku masuk St. Mungo selama 2 bulan tak sadarkan diri karena aku membuatnya marah" ujar Prefek membuat murid tingkat satu kembali meneguk ludahnya
.
.
.
Orang orang di Riddle Manor mengertkan keningnya saat Aland datang sambil marah marah

"Kau kenapa son?" Tanya Tom

"Kementrian sudah gila! Dari dementor sekarang mereka memasukan orang gila dia sekolah! Lihat tanganku!" Seru Aland pada Tom sambil menunjukan tangannya

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Lily sambil mengelus lembut tangan anaknya

"Umbridge!" Jawab Aland

"Akan kubuat kementrian benat benat gila" ujar Aland sambil mendudukan dirinya di sebelah Lily

"Aku mau disini saja~" ujar Aland sambil memeluk ibunya

"Kau harus sekolah, biar kementrian daddy yang urus" ujar Tom

"Janji?" Tanya Aland

"Ya janji" ujar Tom

"Oke! Aku mencintai kalian" ujar Aland sambil mencium pipi ayah dan ibunya lalu menghilang dalam sekejab

"Kurang ajar..." Desis Tom

"Panggil lucius" ujar Tom pada Istrinya
.
.
.

Cahaya Dalam Kegelapan[COMPLITE]Onde histórias criam vida. Descubra agora