First

7 1 0
                                    

" eh anak baru yaa ? ". Tanya seorang anak perempuan sebayaku. " i..iyaaa ".jawabku kaku, yaa mungkin karena aku masih belum bisa beradaptasi disekolah ini. " kenalin, gue liza ". Ia menjulurkan tangannya untuk berkenalan. Aku membalas jabatannya " briana ".jawabku sembari tersenyum. " oh iya bri, lo kelas berapa ? ".tanyanya lagi. " kelas ips 2. " hah ?? Sekelas donk sama gue ".jawabnya gembira. Aku hanya mengangguk untuk mengiyakan. Ia menarikku menuju ke kelas ips 2 , karena ini sudah waktunya masuk kelas. Bel istirahat sudah berbunyi. " bri, ke kantin yuk !".ajak liza. " hmmm.. ayooo ".jawabku. Liza mengajakku ke kantin dan menduduki tempat duduk yang ramai. " liz, ngapain duduk disini ? Ini rame banget, malu tauu ".kataku sebal. " hehe, gue mau ngenalin lo ke temen-temen gue bri ".jawabnya antusias. Aku hanya mengerlingkan mata dan menghembuskan nafas berat. Tidak perlu kuberitahu juga pasti kalian tahu, kalau aku pasti dikerubungi oleh teman-teman liza. " briiiiii !! Oh my god !!!".teriak liza kepadaku secara tiba-tiba yang membuatku kaget. " apasi liz teriak-teriak, bikin kaget aja tau gak !".jawabku sebal. " bri, lo harus tauuuuu, kakak-kakak ganteng kita udah di kantin ". Kata liza. " haa?? Manaaa ?? ".jawabku celingukan. " aduhh dodol banget, didepannnn BRIANA !!!! ". Jawab liza sebal. " yelaahh cowok paan kayak gitu , gak ada ganteng- gantengnya ".jawabku datar. " hah ? Gak ganteng ?? Mata lo katarak ? Atau bahkan buta ??? Bisa-bisanya lo bilang dewa yunani kayak dia gak ganteng ".liza berkata dengan sebal. "  hadeuhhh, iyadah iyaaa ganteng, puas ? ".kataku. " BANGET !!!! ".jawabnya semangat. Aku kembali menuju ke kelas karena bel sudah berbunyi. " selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswi baru, ayo nak perkenalan ".kata pak diman. " lah kan udah tadi pagi sama bu nani ".celetuk liza. " itu kan sama bu nani, sama saya belom ".jawab pak diman. Aku maju kedepan, lalu memperkenalkan diri. " halo semua, nama gue briana, gue anak kedua dari dua bersaudara, gue tinggal di jalan. Pelu blok d1 no 5 ". Aku memperkenalkan diriku. Well itu aneh, karena tadi pagi aku sudah memperkenalkan diriku. Bel pulang sekolah telah berbunyi. Seperti biasa aku menunggu supirku datang. Liza sudah pulang duluan, karena ia ada urusan keluarga. Sendiri, sunyi, itulah yang aku rasakan sekarang. Sudah 2 jam aku menunggu, tapi supirku tidak datang juga, apa yang aku harus lakukan ? Menelfon yaa menelfon. " hallo maa ?, pak deden kok belum dateng, aku udah nunggu 2 jam loohh ".kataku panjang lebar. " huhh baiklah ".jawabku malas. Aku melihat selembaran kertas di pinggir tempat duduk yang aku duduki. Akibat kegabutanku, aku membaca selembaran itu yang isinya sama sekali todak penting. " ehemm ". Tiba-tiba ada suara berdehem disebelahku, aku menolehkan kepalaku keatas. Seorang pria yang sepertinya sebaya denganku, jelas sekali, ia memakai seragam yang sama denganku. " lo belom pulang ? ".tanyanya. Aku hanya menatapnya, tidak bisa menjawab pertanyaannya, sungguh kaku bibir ini untuk berbicara,    Siapa dia ? Tampan sekali . " i...iyaa belom ".jawabku pada akhirnya. " oh ".hanya itu kata yang ia keluarkan. Lalu ia duduk disampingku dengan wajah santainya. Entah mengapa hatiku terasa ingin locat dari tempatnya. Apa mungkin aku menyukainya ?. Well, suka ? Apa-apaan baru ketemu udah suka , gak wajar bukan. Akhirnya supirku datang juga. Entah mengapa aku ingin segera berlari menuju kerumah sekarang juga !. " duluan yaaa ".kataku dengan cepat dan langsung menaikki mobil. ' bodoh banget si bri, kenapa lo gak nanya namanya !!!'. Aku berpikir sedemikian saat dirumah. Mungkin ini bukan waktunya untuk mengenalnya, karena statusku masih murid baru.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 28, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BipolarWhere stories live. Discover now