"Stop!" ucap Aisyah tanpa menoleh ke Ari

"apa lagi? Kalau lo cuma mau ngomongin si David lo itu lagi, gue gak ada waktu!" ucap Ari lalu melanjutkan langkahnya

"gue bilang, stop! Lo ngerti gak sih!" bentak Aisyah

"buat apa lagi sih hah!" Ari membalik badannya menatap punggung Aisyah

"belum puas lo sakitin gue? hah? Masih mau nyakiti gue lagi?" lanjut Ari

Aisyah terdiam

"jawab!" bentak Ari keras

"gue sayang sama lo Ri. Please jangan pergi" ucap Aisyah lirih

"apa apaan nih? Lo mau permainin gue lagi?" ucap Ari remeh

Aisyah membalik badannya dengan kasar

"enggak! Gue gak pernah mainin lo!" ucap Aisyah lantang

"gue emang sayang sama lo Ri. Gue sayang sama lo!" lanjut Aisyah dengan nada keras

"permainan apa lagi Syah? Apa?! Oh gue tau, pasti bentar lagi lo ngomong sama gue kalau lo sayang sama gue sebagai temen. Iya kan? haha. Ya ya ya gue tau lo Syah. I know you very well" Ari tertawa hambar

Aisyah mendekat ke arah Ari. Ari hanya membuang muka tak peduli. Aisyah meraih kepala Ari mengarahkannya agar melihat Aisyah

"look at me" ucap Aisyah

Ari diam tak bergeming

"sebentar aja" Aisyah memohon

Ari menoleh, menatap mata Aisyah

Tangan Aisyah turun, meraih tangan Ari. Mengarahkannya ke dada Ari.

Suara debaran jantung Ari begitu keras. Membuat seulas senyum di bibir Aisyah.

"kamu tau, beginilah detak jantung aku saat aku berada di dekatmu" ucap Aisyah sambil menelusuri mata Ari

"lo?" Ari menyerit bingung

"yes, I love you" Aisyah tersenyum manis

Ari begitu kaget. Otaknya seakan berhenti berfikir namun di dalam hatinya dia begitu bahagia. Sangat sangat bahagia, bahkan tanpa dia sadari bibirnya tersenyum dengan manis.

Ari menarik Aisyah ke dalam pelukkannya

"berani ya lo ngerjain gue" ucap Ari tak bisa menyembunyikan kebahagiannya

"iya, love you too" ucap Aisyah tersenyum jail

"I hate you Syah" dengus Ari

"I love you more, too Ri" Aisyah terkekeh geli

Ari melepas pelukannya

"jadi kita pacaran?" tanya Ari

Aisyah mengangguk sambil menunjukkan senyum terbaiknya

Ari meraih tangan Aisyah lalu menariknya lagi dalam pelukan Ari

"kamu milikku" bisik Ari membuat Aisyah mengangguk senang

Ari menarik Aisyah menuju pinggir rooftop

Ari langsung duduk di tepi roof top, namun Aisyah memilih untuk tetap berdiri di samping Ari

"duduk deh" suruh Ari mendongakkan kepalanya

"enggak deh"

"kenapa? Gak mau duduk di sebelah aku?"

"ih gak gitu. Ya deh aku duduk" Aisyah lalu duduk agar berjarak dengan Ari

"ciee aku kamu nih" goda Ari

"apa banget deh" Aisyah memalingkan wajahnya karena malu

"sini deh. Deketan"

Aisyah menggeleng

"kalau sama pacar gak boleh nolak"

"aku gak nolak" elak Aisyah

"ya udah kalau gitu aku aja yang ke situ" Ari bergeser mendekat

Aisyah menyenderkan kepalanya di bahu Ari

"tadi aja di suruh ngedeket gak mau, sekarang nyender nyender" ledek Ari

"biarin. Kan sekarang kamu punyaku" ucap Aisyah sambil melingkarkan tangannya di lengan Ari

"ih masa sih" Ari menarik hidung Aisyah

"aww sakit tau" Aisyah mengusap hidungnya

Ari meraih tangan Aisyah, menggegamnya

"genggaman pertama saat pacaran"

Aisyah memandang Ari tak mengerti

"sunrisenya Syah" ucap Ari sambil memandang lurus ke depan, membuat Aisyah ikut melihat apa yang Ari lihat

Matahari mulai muncul di balik gedung gedung kota. Ini adalah sunrise pertama mereka di London dan sunrise pertama mereka dengan status pacar

"indah" gumam Aisyah

"sunrise pertama kita"

Aisyah mendongakkan kepalanya menatap Ari

"melihat apa yang kita liat untuk pertama kalinya. Memakan makanan kita untuk pertama kalinya. Mendengarkan lagu bersama untuk pertama kalinya. Mulai sekarang akan seperti itu, melakukan semuanya bersama untuk pertama kalinya" Ari menatap Aisyah

Aisyah menatap Ari dengan senyum manisnya

"jadi, jangan pernah pergi dariku. Karena kita akan memulai semuanya bersama" ucap Ari memandang lekat Aisyah

Aisyah mengangguk mengiyakan

"selalu bersama" ucap Aisyah menunjukkan senyum terbaiknya

Ari mendekatkan wajahnya ke Aisyah, mencium kening Aisyah lama

Sorry, I Love You [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant