Awal

648 114 13
                                    

"Ahn Hyungseob, gue suka sama lo."

"... Hah?"

Sosok manis bernama Ahn Hyungseob melebarkan mata dan mulutnya, kemudian jari kelingkingnya bergerak mengorek kupingnya sebentar.

... Dia gak salah dengar kan?

Kok bisa sih Hyungseob di tembak sama cowok yang dia sama sekali gak tahu? Bahkan pernah saling kenal atau tahu pun juga tidak.

"Hah gimana-gimana. Coba ulangin."

Tadi saja ketika Hyungseob berjalan pulang setelah selesai rapat BEM FISIP, dirinya dicegat pemuda bersurai merah ini―walau caranya agak sedikit menyebalkan, tapi begitu melihat cowok ini tersenyum, dirinya tak bisa menahan jiwa fanboying―haruskah kita menyebutnya fangirling?―nya.

Dan Hyungseob sama sekali gak kenal dengan sosok ini. Like hell, Hyungseob itu memang terkenal tapi dia gak update soal orang-orang selain di FISIP atau Sastra atau Hukum―pokoknya yang gedungnya dekat dengan kumpulan gedung FISIP.

"Gue suka sama lo, Hyungseob."

Tuh kan makhluk ini ngucap hal yang sama.

"... Tapi gue gak tau lo siapa."

"Ah sori, gue belum ngenalin diri ya," sosok itu menggaruk tengkuknya sebentar―seperti mengusir kegugupannya didepan sosok yang ia sukai―lalu tersenyum simpul, "gue Park Woojin, anak Arsitek semester 4, sama kayak lo juga."

Hah.

Dia bilang Arsitek?

Berarti Teknik dong?

.......

"Woi gedung Teknik sama gedung FISIP jauh banget anjir? Kok bisa sih?" Ups, Hyungseob keceplosan.

Padahal dia mau ngomong itu dalem hati, tapi malah bener-bener keucap dari bibirnya.

Sementara Hyungseob memukul bibirnya yang salah berucap, Woojin malah tertawa karena melihat kepolosan Hyungseob yang membuatnya gemas.

"Emangnya gak boleh ya anak Teknik suka sama anak HI?"

"Woi! Kok lo tau jurusan gue?!"

Woojin mengulum senyuman kecil, menutup kekehannya barusan, "Seob, jangan lupain fakta kalo lo itu terkenal dari jurusan ke jurusan."

Hyungseob terdiam, merasa kalah dan malu disaat yang bersamaan. Sementara Woojin masih terus menatapnya yang kikuk seperti itu.

"Jadi gimana jawaban lo?" Sebenarnya Woojin gak mengharapkan Hyungseob bakal menerimanya karena pernyataannya kali ini. Karena Hyungseob sendiri tidak tahu siapa dirinya, jadi ia (mencoba) bersikap biasa saja didepannya.

Lain lagi dengan Hyungseob yang jadi bingung sendiri dengan perasaannya. Setelah memikirkannya sejenak, barulah ia kembali beradu tatapan dengan mahasiswa Teknik dihadapannya.

"Setelah gue pikir..." Hyungseob menarik napasnya dan menghelanya perlahan, "... Kayaknya gue belum bisa nerima lo untuk kali ini. Maaf ya, Woojin."

Belum bisa, katanya?

"Kalo belum bisa, berarti ada kemungkinan buat gue dapetin lo dong?"

Hyungseob menatap Woojin yang tersenyum lebar dan―ya ampun, gigi gingsulnya itu lho! Tolong jangan di umbar begitu!

"Gak tau deh. Soalnya gue udah suka sama orang lain."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Hyungseob sempat ketar ketir karena takut ada yang salah dari ucapannya barusan.

Tapi responnya malah membuatnya melongo karena kikikan dari pemuda bermarga Park ini.

"Cuma karena lo suka sama orang lain?"

"... Sori?"

Hyungseob melebarkan matanya saat tahu-tahu Woojin kembali memasang senyuman setannya dan menatap Hyungseob dalam.

"Gue pikir apaan anjir! Taunya cuma karena lo suka sama yang lain," kalau ini adalah sebuah anime, mungkin saat ini sudah ada perempatan kecil di jidat Hyungseob―karena kesal dengan ucapan Woojin.

Tiba-tiba Woojin menyentuh dagu Hyungseob dengan jarinya lalu tersenyum lagi.

"Selama janur kuning belum melengkung..." Hyungseob membulatkan matanya disaat Woojin mendekatkan bibirnya dan menyentuh bibirnya secara tiba-tiba, lalu menjauhkan wajahnya dari bibir Hyungseob, "... Halal hukumnya buat bikin lo jatuh cinta sama gue."

Hyungseob melongo hebat. Setelah menciumnya dan mengatakan hal konyol itu, Woojin pergi meninggalkannya dengan satu kalimat terakhir.

"Gue tetap gak bakal nyerah buat dapetin lo, Ahn Hyungseob."

Wajah Hyungseob pun memerah, bukan karena senang melainkan karena menahan emosinya sedari tadi.

"Dasar Park Woojin gila!!!!"
























Apakah ini sudah cukup aman untuk dibaca orang-orang...

Dan apakah ada yang minat sama ff ini....

Beberapa hari yang lalu aku bikin works JinSeob tapi mature content dan aku baru inget mereka masih underage dan belom bisa dibikin kayak gitu...

Tapi kayaknya yang ini juga ya? Menurut kalian gimana?

Aku bikin mereka jadi anak kuliahan, mungkin untuk bagian romantisnya bakal lebih ke fluff hehehe

Btw makasih yang udah mampir kesini! Kecup basah dari q kanashiaru hohoho~

Admirer | JinSeobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang