01.

684 80 4
                                    

story by idew
© 2017











“I try to reach my hand out to youBut why do you get farther from meAlone, I collapse and scream “

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

“I try to reach my hand out to you
But why do you get farther from me
Alone, I collapse and scream “













20 March 2017 15:20 KST

Nayoung Pov

“Hasil visum menyatakan jika cedera di pergelangan kakimu cukup parah,  hal ini tidak memungkinkan untukmu melanjutkan pertandingan final, maafkan aku karena mengatakan hal ini tetapi aku tidak ingin mengambil resiko lebih jauh lagi terhadap kesehatanmu, dengan terpaksa kau harus mengundurkan diri dari final kendo bulan depan, tolong baca dan aku harap kau setuju untuk menandatangani surat pengunduran dirimu,”

“............”

“Sekali lagi, aku minta maaf,”

Hyungseok sunbaenim berlalu meninggalkanku sendirian, setelah memberikan selembar kertas yang tak lain adalah surat pengunduran diriku dari pertandingan final kendo di ISAC 2017 bulan depan. Tak ada sepatah kata apapun yang bisa ku katakan kecuali hanya menunduk dan terus membalut pergelangan kakiku yang cedera. Aku tidak akan menyerah, aku harus tetap ikut di final kendo bulan depan tak peduli sesakit apapun yang kurasakan saat ini.

Aku tidak akan pernah menyerah.

DRRTTTTTT

Ponselku bergetar saat aku akan membaca isi surat pengunduran diri itu, entah siapa yang menghubungiku sore sore begini. Di layar ponselku tertera nama “Presdir Lim”

Ayah menelfonku? Tumben sekali menghubungiku ketika sore, mungkinkah ada sesuatu yang penting?

“Yeobseyo?” aku mengawali percakapan

“Bisakah kau datang ke kantor Pledis Entertainment saat ini juga? Kau dimana? Daegu? Itaewon? Jeonju? Atau Incheon? Dimanapun kau sekarang, cepatlah datang dan temui aku di ruang rapat, ada beberapa hal yang harus kita bicarakan saat ini juga, datanglah secepatnya,” suara Ayah terdengar sedikit ketus padaku.

“Nde, aku akan segera kesana,” jawabku, namun sepertinya Ayah sudah menutup telfonnya terlebih dulu sebelum aku menjawab.

Ku rasa aku sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, karena aku tau Ayah pasti akan membahas tentang saham, dan pembatalan bisnis yang aku lakukan dengan beberapa agency.

Baiklah—aku tidak akan mengeluh ataupun gegabah, mungkin ini bukan hari keberuntunganku?

Aku melangkah meraih tasku beserta kunci mobil di genggamanku, seharusnya aku bisa berlari namun kakiku tidak bisa bergerak normal seperti biasanya. Mungkin seharusnya aku mulai melakukan terapi pada kaki kananku ini.

sickness.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin