The Girl You've Been Thinking About

316 59 3
                                    

"Alika, lepasin Sandra!!"

Bentakan seseorang terdengar, tetapi Alika masih saja menjambak rambut Sandra sampai ia merasakan tubuhnya ditarik ke belakang dan membuat gadis itu terhuyung jatuh. Alika menatap Bagas--cowok yang menariknya. "Bagas, aku pacar kamu!"

"Enggak lagi. Setelah lo nyakitin Sandra kayak tadi, Ka." balas Bagas dingin, cowok itu berdiri di depan Sandra, melindungi gadis itu.

Alika yang tidak terima, tidak tinggal diam begitu saja. Gadis itu bangkit dan berusaha meraih Sandra lagi, memberinya pelajaran. "Dasar cewek gatel! Lo puas ngerebut pacar orang, HAH?!"

"Alika! Stop!" Bagas berusaha melindungi Sandra yang berdiri di belakangnya dari amukan Alika. Akhirnya, Bagas mencengkal kedua tangan Alika supaya gadis itu berhenti menyakiti Sandra "Alika! That's it, it's over."

Alika kembali menatap Bagas tidak percaya dengan perkataannya. Gadis itu mendengus dan berusaha melepaskan tangannya dan setelah berhasil terlepas dengan sekuat tenaga, Alika menampar Bagas. Gadis itu bahkan bisa merasakan telapak tangannya berdenyut perih.

Bagas berusaha menetralkan wajahnya, walaupun rasanya seperti terbakar tetapi cowok itu memilih mengabaikannya. Untuk sesaat, Bagas menatap Alika tanpa ekspresi, lalu selanjutnya cowok itu pergi begitu saja sambil menggandeng Sandra. Alika baru menyadari, kalau sedari tadi, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka bertiga karena kejadian tadi berlangsu di koridor sekolahnya.

Tatapan itu mulai terlihat, tatapan jijik dan benci dari orang-orang yang bahkan Alika tidak kenal, tatapan menilai yang Alika selalu tahu akan terus ada dimana pun ia berada.

Bisikan itu mulai terdengar, bisikan orang-orang yang bagaikan melodi yang mampu menyayat hatinya sendiri, bisikan yang selalu terdengar tetapi Alika tidak pernah terbiasa.

Kita selalu menulis atau membaca cerita dengan karakter utama seperti Sandra tadi, lalu bagaimana nasib karakter cerita seperti Alika? Gadis yang selalu menjadi pelarian dimana peran utama sedang tidak ada. Gadis yang pada akhirnya selalu ditinggalkan sendirian.

Orang-orang tadi meninggalkan Alika sendirian. Lagi dan lagi ia dipermalukan. Lagi dan lagi ia patah hati, kenapa setiap laki-laki yang bersamanya selalu berakhir dengan gadis lain? Kenapa semuanya tidak pernah tinggal?

Ketika ia benar-benar sendirian di koridor sekolahnya, bisikan-bisikan orang yang menyaksikannya tadi kembali lagi teringat.

Cari perhatian.

Cewek murahan.

Kasar.

Dan semua kata-kata yang lebih kasar. Alika termenung sejenak, detik kemudian air matanya tumpah begitu saja. Ia sengaja menunggu orang-orang untuk pergi, baru ia memperlihatkan sisi lemahnya.

Karena Alika yang mereka kenal saat ini adalah Alika, perempuan terpopuler di sekolahnya bahkan di luar sekolah. Selain terkenal karena cantik dan kaya, ia terkenal sebagai perempuan yang sering gonta-ganti pacar, banyak drama.

Bahkan mungkin Alika mempunyai mantan pacar di setiap sekolah yang ada di Jakarta. Tapi, percaya. Walaupun kelihatannya adalah Alika yang salah, nyatanya tidak.

Alika menyanyangi mantan-mantannya setulus hati dan penuh perasaan, namun pada akhirnya, mantan-mantannya sendiri yang memutuskannya atau memilih perempuan lain ketimbang Alika.

Seperti Bagas tadi.

Alika berlari keluar dari sekolahnya, tidak memperdulikan guru piket yang meneriaki namanya. Ia tetap berlari ke tempat dimana ia selalu menumpahkan kesedihannya.

The Girl You've Been Thinking AboutWhere stories live. Discover now