(2/2)

484 123 14
                                    

Hening, sunyi, dan sepi
Gelap, suram, tanpa cahaya
Ia menenggelamkan matahari
Lalu mendatangkan kedinginan
Kalau tidak hujan semua kan terasa hening
Aku berharap malam ini hujan
Supaya rintiknya terdengar menemani kesepian
Itu yang tidak kusuka saat malam datang
Selalu memberi warna hitam tanpa cahaya
Biasanya di setiap malam ku lihat kunang-kunang
Dan sekarang tidak lagi
Malam kali ini, bukan lagi malam yang hitam tanpa cahaya
Aku tahu, mereka melindungi dirinya dengan menghadirkan sinar buatan itu
Tapi karena itu juga, semua teman kunang-kunangku hilang mendekati sesuatu yang lebih menarik
Sesuatu yang bisa menghangatkan dan menerangi
Aku pun sama seperti malam
Tidak ada bedanya
Kami sama-sama hitam tanpa cahaya Kalau tidak ditemani si kunang-kunang lantas aku kan jadi apa?
Tidak dikenali karena aku tak terlihat
Tidak semenarik yang dulu saat ada kunang-kunang
Kenapa?
Kenapa harus begitu cepat pergi
Mendekati sesuatu yang baru dan lebih menarik dari aku
Apa ini balasan selanjutnya
Untuk kembali ke dunia masing-masing
Mendekati titik fokusmu yang baru
Sampai pada akhirnya aku tetap bersama sendu ini

10:19 PM

yang Tak Pernah Bertuan(Poetry)Where stories live. Discover now