1

193 17 7
                                    

Claire menatap laptopnya sambil menyeruput coklat panasnya. Dia merapatkan jaketnya. Claire mendengus menatap tugasnya yang belum juga selesai.

Pintu cafe terbuka membuat udara Inggris yang dingin masuk ke dalam cafe. Claire merapatkan jaketnya lagi. Claire belum terbiasa dengan udara dingin Inggris. Ya, Claire berasal dari Indonesia. Dia baru sebulan pindah ke Inggris untuk mengenyam pendidikan di Oxford University. Seharusnya Claire bersama temannya, Gabrielle aka Aby, tapi entahlah, sepertinya Aby ada kelas tambahan sore ini. Claire terpaksa mengerjakan tugas sendirian.

"Mmh... sorry, can I sit here? The other seat is full." kata seseorang. Claire mendongak, melihat seorang laki laki yang memakai jaket biru dengan wajah asia. Claire tersenyum dan mengangguk. Cowok itu tersenyum dan meletakkan cangkir berisi cappuccino di meja dan duduk di depan Claire.

"What's your name?" tanya cowok itu.

"Clairyn Anderson. But you can call me Claire." jawab Claire. Cowok itu menyesap cappuccinonya.

"Calum Hood." kata cowok itu.

"What do you do?" Calum melihat laptopku.

"Make an assignment." jawab Claire.

"Whoa. About Sydney? Ask me." Calum berkata dengan sok nya sambil mendongak.

"You are from Sydney, aren't you?" tanya Claire sambil terkekeh. Calum mengangguk.

"Okay, Calum, so what are the interesting place of Sydney?" tanya Claire.

"Hmm.. Manly Beach? Opera House?" usul Calum. Claire mendengarkannya dengan semangat.

"Tell me something about Opera House." kata Claire.

"Sydney Opera House is like a multi-venue performing arts centre in Sydney. You should come to Opera House someday." kata Calum.

"I want to go there." kata Claire.

"Tell me more about Sydney."

•••••

Calum menatap Claire yang sedang tertawa di depannya. Mereka sedang berada di sebuah taman. Claire memutuskan untuk berjalan jalan sedikit setelah tugasnya selesai dan Calum memaksa ikut. Akhirnya disinilah mereka, duduk di kursi taman sambil memegang cone es krim.

"That's not fun." Calum bingung saat Claire tertawa ketika Calum bercerita.

"Lucu bego." tawa Claire.

"What is that?" tanya Calum. Claire lupa jika Calum tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Nothing."

"Don't speak Bahasa, I don't understand." Calum merengut. Claire terkekeh. Ini sudah jam 8 malam dan udara semakin dingin.

"Hey, your lips." tawa Calum. Claire meraba bibirnya dan mendapati sisa sisa es krim coklat di sekitar bibirnya.

"Stop, Hood." kata Claire.

"I won't, Anderson." balas Calum masih dengan tawanya.

Dering telpon dari hp Calum memotong pembicaraan mereka. Calum mengangkat telpon itu.

"What?"

"Okay. I'll go to home."

"In the park. Don't worry about me." tawa Calum. Claire hanya diam mendengarkan Calum.

"Ok."

Calum menutup telponnya dan menatap Claire.

"You gotta go?" tanya Claire.

"Yeah." jawab Calum. Claire tersenyum tipis.

"And.. Claire, I should back to Sydney tomorrow." kata Calum merubah mood Claire.

"Okay, so.. bye?"

"We will meet again someday." Calum tersenyum penuh arti.

"See you soon." Calum berjalan pergi meninggalkan Claire.

"Goodbye." gumam Claire. Ada rasa berat di hatinya saat melihat punggung Calum yang menjauh. Lamunannya terhenti saat Aby menelponnya.

"Where the hell are you?" tanya Aby langsung.

"Ditaman. Gue otw pulang." jawab Claire dan langsung mematikan telpon. Claire dan Aby memang tinggal di satu apartment.

Sekarang Claire mulai menyesal kenapa dia tidak meminta kontak Calum.

"Hey Claire." sapa Aby ketika Claire membuka pintu.

"Hey Aby." Claire duduk disamping Aby yang sedang menonton tv.

"Dari mana?" tanya Aby.

"Ngerjain tugas di cafe." jawab Claire.

"Gue mandi dulu ya." Claire berjalan ke arah kamar mandi.

•••••

"Hey, where are you from?" tanya Luke saat Calum masuk ke kamar hotel.

"Hmm, park." jawab Calum. Michael muncul dari connecting door hotel mereka. Luke dan Calum memang satu kamar, sementara Michael dan Ashton dikamar sebelah.

"I thought Calum has one night stand with girl and--"

"Shut your mouth, Mike." potong Calum. Michael dan Luke hanya tertawa sementara Calum tiduran di kasurnya.

"What's happened Cal?" Ashton masuk ke kamar Calum dan Luke. Ashton doang yang paling peka emang.

"No." jawab Calum.

"Do we have to go back to Sydney tomorrow?" tanya Calum sambil menatap Ashton.

"Yeah. We must get ready for the concert. Our holiday is over." jawab Ashton. Calum mengernyit.

"Concert?"

"Don't tell us if you forget the world concert?" tanya Luke histeris. Calum salah tingkah sendiri.

"Oh. Yeah. The concert."

"WHAT THE HELL CALUM? WHAT HAPPENED WITH YOU?!" teriak Michael. Calum melempar manusia merah itu dengan bantal.

"Shut up. Get out from my room!" usir Calum.

"THIS IS MY ROOM TOO." Luke terlihat merajuk. Calum memutar matanya. Dia pergi keluar kamar hotel.

Sekarang sudah jam 9 malam dan Calum berjalan tanpa arah. Tubuhnya tiba tiba saja sudah berada di kolam renang. Calum duduk di salah satu bangku.

"What happened, mate?"

Calum menoleh dan mendapati Ashton yang bersandar di dinding sambil menatap Calum. Ashton emang paling peka dah.

"Nothing happened." jawab Calum. Ashton duduk disamping Calum.

"Is it a girl?" tanya Ashton. Calum mendesah ringan. Mungkin dia memang butuh teman curhat.

"I don't know. I just met a girl at the cafe. I sat with her. She looks busy doing school work so I helped her. Then we decided to go to the park. I don't know, I just met her a few hours but she has opened one side of me. She has made a strange feeling appear." cerita Calum.

"And she doesn't know who you are?" tanya Ashton. Terlihat kaget. Calum terkekeh.

"I don't know. I think she doesn't know who I am. But, I'm fine with that. I mean, I just feel uncomfortable when girls scream in front of my face. Yeah, you know that." tawa Calum.

"You love her?" tanya Ashton.

"I don't know. I don't think I love her. I just feel comfortable when I with her. You know I don't believe in 'love at the first sight' thing." jawab Calum.

"Ohh, c'mon mate. You can contact her on iMassege or Instagram or Twitter, right?"

"The problem is... I didn't know her account or her phone number." kata Calum.

"Okayy... Hope you can meet her at the concert, or somewhere." Ashton menepuk bahu Calum.

"Thanks mate." kata Calum.

"It's okay. And I thought we should go back to the room because it's 9.30 PM and I know Michael and Luke will looking for us." ajak Ashton. Calum mengangguk dan pergi bersama Ashton ke kamar hotelnya.

yg ga tahan iman jangan baca.

Far Away // c.t.hWhere stories live. Discover now